80. Bahagia Rania dan Alaric

6.1K 716 21
                                    

A year later,

_______

Rania menelusuri tubuh suaminya yang terlentang pasrah dengan memberi kecupan-kecupan hangat di wajah dan dada suaminya. Rania yang tubuhnya masih terbalut lingeri cokelat muda tampak bergairah bercinta di awal pagi ini. Dia lumat bibir Alaric sambil menggerak-gerakkan bokongnya di atas perut Alaric ingin merangsang dirinya agar dengan mudah mencapai puncak kepuasan.

"Aaah, ssshh," Alaric mendesah dan mendesis panjang karena merasakan puting dadanya dihisap lembut mulut Rania, tangan kanan Rania asyik memainkan puting dada sebelahnya.

Perlahan tangan Alaric mengusap-usap lembut punggung Rania, seraya menyingkap lingeri yang melekat di tubuhnya.

Kini hanya g-string putih berenda yang melekat di tubuh seksi Rania.

Rania yang semakin bergairah kini asyik menjilat-jilat perut bergelombang suaminya. Rania tampaknya tidak ingin melewati sejengkalpun menikmati tubuh suaminya itu. Dia terus bergerak hingga tatapannya terhenti di benda yang mengacung di bagian bawah tubuh suaminya.

Alaric menggigit bibirnya saat menatap kepala Rania yang sudah berada di selangkangannnya. Dia tidak sabar lagi senjatanya dikulum mulut mungil nan seksi Rania.

"Oough..., ssssh. Iya, Sayaaaaang. Aaaaah," desah Alaric lega. Dia sudah merasakan hangatnya rongga mulut istrinya yang mengulum penuh miliknya.

Alaric usap-usap kepala Rania penuh rasa sayang.

"Mmmm, mmm, mmmm," gumam Rania yang sedang mengulum milik Alaric. Dia sangat menikmatinya. Mata bulatnya menatap Alaric yang juga sedang menatapnya dengan tatapan sayu.

Beberapa saat kemudian, Rania menyudahi kulumannya sambil melepas celana seksinya. Kemudian dia tindih tubuh Alaric seraya membimbing milik Alaric memasuki tubuhnya.

Sontak Alaric melenguh nikmat. Miliknya kini dikuasai mulut bawah Rania yang terasa sangat licin akibat pemanasan.

"Oooh, ini enak sekali, Maaasss," racau Rania sambil bergerak naik turun di atas tubuh Alaric. Dua kakinya menekuk ke belakang dan dua tangannya meraba-raba buah dadanya sendiri. Sementara dua tangan Alaric meremas-remas bokongnya. Tubuh Rania seolah terkunci oleh kenikmatan tak terbatas, karena hampir semua titik nikmat di tubuhnya disentuh intens.

Rania semangat bergerak naik turun dengan mata terpejam menikmati milik suaminya yang terhujam penuh di dalam tubuhnya.

Alaric yang hampir mencapai kepuasan, dengan sangat pelan mendorong tubuh istrinya.

"Aaah, Maaasss," desah Rania saat Alaric merebahkan tubuhnya terlentang di atas kasur dengan posisi mengangkang lebar.

Kini Alaric mengambil posisi di atas tubuh Rania.

Dia angkat salah satu kaki Rania dan meletakkannya di bahunya, sambil menghujamkan senjatanya ke milik Rania. Kemudian bergerak maju mundur perlahan.

Rania mengerang nikmat saat merasakan miliknya dihujam kuat oleh senjata suaminya.

"Enak, Sayang?" tanya Alaric sambil terus bergerak. Dia raba-raba kaki Rania yang terjuntai di bahunya.

"He eh..., oooh, hhhh, hhh, Massss," erang Rania keenakan.

Alaric yang tidak ingin buru-buru, menarik tubuhnya lagi.

Dia lalu memutar balik tubuh Rania.

Alaric ingin menghujam tubuh istrinya dari arah belakang.

"Massss...," jerit Rania saat merasakan lidah Alaric memainkan benda kecil di selangkangannya dari arah belakang. Lidah Alaric sangat lincah dan cepat memainkan milik Rania hingga Rania menjerit-jerit intens.

Cinta RaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang