Sonya memberikan ponsel Arkana seraya menjelaskan keisengan yang dia perbuat, dia juga meminta maaf karena tak tahu bahwa keisengannya itu menimbulkan kegaduhan di Instagram Ankara.
Ankara mengetik pesan di note ponselnya.
Jangan di ulangi lagi. Aku memaafkanmu.
"Terima kasih. Habisnya, aku kesal kau diam saja kuajak jalan di festival kemarin itu."
Ankara hanya geleng-geleng kepala dan pamit ke kelas.
☆☆☆
Di kamarnya, Muara yang duduk di kursi roda menikmati matahari pagi di balkon. Ditemani Fathur, Muara dihibur dengan suara merdu Fathur menyanyikan sebuah lagu kesukaan adiknya itu. Muara mengiringi dengan tepuk tangan ringan, sesekali dia mengikuti kakaknya bernyanyi, itu pun di bagian reff saja karena dia tak hafal betul lirik lagu tersebut.
Achcha Chalta Hoon
Duaaon Mein Yaad Rakhna
Mere Zikr Ka Zubaan Pe Swaad Rakhna
Dil Ke Sandookon Mein Mere Achche Kaam Rakhna
Chitthi Taaron Mein Bhi Mera Tu Salaam Rakhna
Baiklah, aku pergi sekarang
Ingatlah aku selalu dalam doa-doamu
Rasakanlah selalu sebutan namaku pada lidahmu
Simpanlah selalu kebaikan-kebaikanku dalam kumpulan peti di hatimu
Bubuhkanlah selalu salam untukku dalam tiap surat dan telegrammu
Andhera Tera Maine Le Liya
Mera Ujla Sitaara Tere Naam Kiya
Telah kuambil kegelapanmu
Dan telah kutulis bintang benderangku atas namamu
Channa Mereya Mereya, Channa Mereya Mereya
Channa Mereya Mereya Beliya
O Piya
Channa Mereya Mereya, Channa Mereya Mereya
Channa Mereya Mereya Beliya
O Piya
Oh rembulanku, oh rembulanku
Oh rembulanku tersayang
Oh kekasih
Oh rembulanku, oh rembulanku
Oh rembulanku tersayang
Oh kekasih
Mehfil Mein Teri Hum Na Rahe Jo
Gham Toh Nahi Hai
Qisse Humare Nazdeekiyon Ke
Kam Toh Nahi Hai
Bila aku tak hadir dalam pestamu
Janganlah bersedih
Kisah-kisah tentang kedekatan kita
Tidaklah sedikit
Kitni Dafaa Subah Ko Meri
Tere Aangan Mein Baithe Maine Shaam Kiya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ankara Muara [NOVELET]
Teen Fiction[END] Teenfiction-Religi ○○○ Ankara jatuh hati pada sosok Muara Kalani, gadis dengan senyuman memikat. Namun, Ankara sadar, dia hanyalah seorang pemuda yang penuh kekurangan, ditambah dia tuna wicara. Ajaibnya, Muara Kalani justru menjadi penggemar...