Part 1

4.6K 309 24
                                    

Alur, Pemain, Umur sudah dijelaskan di deskripsi.

Happy Reading 💜

"Appa" jimin memegang erat tangan ayahnya yang sedang koma.

"Nak, kamu anak appa yang paling hebat"

"Appa harus sembuh aku tidak bisa tanpamu. Appa kenapa menyusulku kesini jika sedang tidak sehat?"

"Appa ingin melihatmu dan asahi sebelum meninggal nak"

"Appa jangan bicara seperti itu" tangis jimin.

"Aku ingin berbicara bersama asahi saja nak"

"Baiklah appa. Aku akan keluar"

Appa jimin berbincang dengan asahi dan memberikan sebuah foto.

Tak lama eomma jimin yang terbang ke jepang langsung setelah mendapat kabar pun datang
"Nak..."

"Eomma" tangis jimin pecah lagi
Mereka berdua masuk kedalam.

"Yeobo, aku disini bersamamu anak serta cucu kita. Yang kuat ya katamu kesini untuk menengok anak & cucu mengapa jadi seperti ini" ucap eomma jimin

"Mungkin ini sudah waktunya yeobo, aku juga sudah mengurus semua hak waris yang tentu untuk anak dan cucu kita.
Aku ingin meninggal di tempat dimana cucu ku tinggal selama ini"

"Appa stop bicara meninggal" rengek jimin

"Jika suatu saat setelah ini asahi bertanya sesuatu tentang hidupnya, tolong beri tahu yang sebenarnya nak"

"Maksud appa?"

Appa jimin hanya tersenyum.

"Istriku, terimakasih sudah menemaniku selama ini
Jaga anak dan cucu kita, aku menyayangimu hingga akhir hayat.
Terimakasih sudah memberiku anak sesempurna jimin. Bagiku kau anak yang paling istimewa jimin"
Appa jimin memegang tangan jimin & juga ibunya

"Yeobo, aku juga mencintaimu sampai detik ini. Terimakasih sudah menjadi suami dan ayah yang sangat baik untuk kita"

"Iya appa, tapi aku berharap appa bisa melewati ini semua. Hanya appa lelaki yang aku percayai"

"Kamu harus kuat ya nak dalam situasi apapun, demi asahi dan ibumu"

Nafas appa jimin mulai tak normal, jimin berteriak sekencangnya untuk memanggil dokter. Tapi memang sudah takdirnya, appa jimin meninggal detik itu juga.
Seketika jimin ibunya dan asahi menangis kencang
Lelaki yang mereka sayangi harus pergi untuk selamanya.

~

Prosesi upacara kematian pun dilakukan sebelum jenazah dikirim ke korea, jimin mengadakan upacara yang khidmat karena dia tidak ikut ke korea untuk memakamkan ayahnya.

"Kamu yakin tidak ikut ke pemakaman appamu nak?" Tanya sang eomma lembut.

"Tidak eomma. Aku sudah melakukan hal yang sakral disini untuk appa. Kelak aku akan menyambangi makamnya. Aku tak mau semakin tak rela melepasnya"
Sang eomma pun mengangguk dan mengelus rambut anak satu-satunya ini.

~

Setelah dua hari prosesnya, jenazah appa jimin hari ini akan dikirim ke korea selatan bersama dengan sang eomma.

"Hati-hati dijalan eomma" tangis jimin

"Tentu nak, kamu sudah melakukan hal terbaik sebagai anak
Appa pasti sangat bangga padamu"

Osaka Seoul - Kookmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang