Part 2

2.5K 266 35
                                    

Asahi terus membujuk jimin agar segera pindah ke seoul tapi jimin masih tetap diam.

"Pa, coba tatap mataku" pinta asahi,
jimin pun menatapnya

"Tampan, anakku yang tampan"

"Mari kita pergi ke seoul, sudah cukup kita menghindari takdir pa. Dia harus tau bahwa kita hidup lebih baik"

"Papa tidak siap kau mendengar kata-kata yang tidak baik sayang"

"Aku sudah dewasa papa, aku akan menerima semua konsekuensi nya.
Lagi pula halmoni sudah berumur apa papa tak mau hidup bersamanya?"

Benar kata asahi, mau bagaimanapun jimin harus kembali ke seoul karena bisnis appa nya disana.

"Baiklah. Tapi papa masih ada beberapa sidang yang harus dimenangkan, jadi kita harus menunggu ya"

"Terimakasih papa" asahi memeluk jimin.
"Oh iya, apa benar nama ayah Jeon Jungkook?"
Jimin mengangguk

~

Setelah jimin sampai jepang 20 tahun lalu dengan kondisi hamil, jimin hidup sangat pas-pasan karena juga belum bisa bekerja.
Tapi jimin merasa jika tidak bekerja maka uangnya tak akan cukup untuk melahirkan apalagi jimin harus melahirkan secara operasi tidak bisa normal, akhirnya ia memaksakan bekerja diusia kandungan 4 bulan - 7 bulan. Padahal waktu itu sang appa sangat menentang jimin bekerja, susah payah sang appa mengumpulkan uang lalu dikirim ke jepang untuk kehidupan jimin.

Sekitar 4 bulan jimin bekerja pindah-pindah mulai dari kasir swalayan, pengantar makanan dan pekerjaan kasar lainnya.

"Maaf ya nak, mama harus mengajakmu bekerja. Besok kita istirahat ya" jimin mengelus perut besarnya.

Saat usia 8 bulan kandungan appa jimin nekad pergi ke jepang untuk melihat keadaan anaknya, lalu ia mengajak jimin mengabadikan perut nya untuk kenang-kenangan. Terciptalah foto yang diberikan appa jimin ke asahi waktu koma itu.

Setelah melahirkan asahi jimin kekurangan uang lagi, tapi dia tak mau meminta ke ayahnya karena sudah cukup merepotkan
Bahkan jimin rela tidak makan asalkan susu asahi terbeli.

Saat asahi usia 1 bulan, jimin memberikan asahi ke tetangga untuk diasuh jadi dia bisa bekerja seharian.
Karena jimin masih lulusan SMA jadi dia belum bisa mendapat pekerjaan kantoran.

Roda pasti berputar
Saat asahi mulai beranjak 2 tahun, appa jimin bisa membuka perusahaan pengiriman barang sendiri meskipun masih kecil, dengan penghasilan itu jimin pun bisa kuliah dengan mengambil jurusan pengacara.
Tentu masih sangat banyak lika-liku karena jimin harus membagi waktu antara kuliah, mengasuh asahi dan bekerja paruh waktu. Sungguh kehidupan jimin diuji begitu berat namun saat melihat anaknya tersenyum lelahnya seketika hilang.

"Sayang... terimakasih ya bi sudah mengasuh asahi" ucap jimin pada pengasuh asahi

"Iya jimin, anakmu sungguh penurut bisa diajak kerjasama dan tidak rewel"

"Hihi, sudah terbiasa sejak kecil" senyum jimin.

"Hihi, sudah terbiasa sejak kecil" senyum jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Osaka Seoul - Kookmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang