Part 18

1.7K 180 5
                                    

Jimin meminta pada bawahannya jika pernikahan yang terlaksana besok ditunda entah sampai kapan, padahal persiapan sudah matang hanya tinggal resepsi.

"Baik tuan akan saya infokan pada semuanya, tenang saja"

"Terimakasih" ucap jimin.

Jimin hanya ingin berdiam diri dikamar saja, sang eomma yang tau kejadiannya karena cerita asahi tak mau membahas atau menyalahkan jimin, ia hanya diam dan mencoba menenangkan hati jimin.

"Nak, makan dulu" senyum sang eomma.

"Eomma, boleh duduk sini? Aku ingin tidur di paha mu"

"Tentu" sang eomma mengelus kepala jimin yang ada di pahanya.

"Semua sudah diatur oleh semuanya, tenang kan dirimu saja ya nak"

"Aku malu" kekeh jimin, ia menertawakan dirinya sendiri. Di kala undangan sudah menyebar tapi pernikahan tidak terlaksanakan, jimin menunggu selama 38 tahun untuk pernikahan tapi harus gagal. Untungnya yang jimin undang hanya teman dekat saja sesama pengacara dan rekan dosen jungkook.

"Kenapa malu? ini bukan kesalahan fatal nak. Lebih baik menenangkan diri daripada memaksa keadaan lalu tidak bahagia sayang"

"Eomma, sakit sekali rasanya" tangis jimin pecah
Eomma jimin langsung mengusap airmata anaknya.

"Menangislah nak, buang semua kesedihanmu. Kau masih punya asahi untuk diberikan senyuman dia juga sedang sakit hatinya"
Setelah menangis terisak, jimin terdiam dan mengusap air mata nya.

"Asahi dimana ma?"

"Dia sedang mengerjakan tugas dengan temannya"

"Dia tetap semangat kan? Aku terlalu fokus diriku sendiri sampai lupa padanya"

"Semangat dong. Asahi kan anak yang sangat pengertian.
Sekarang kamu makan ya"
Jimin pun mengangguk.

Jungkook berusaha terus mendatangi rumah jimin dan berharap tidak membatalkan pernikahan, tapi dia saja tak bisa masuk karena satpam menahannya atas perintah eomma jimin.

"Tolong biarkan saya masuk pak, ini penting"

"Maaf tuan, ini perintah nyonya besar. Kami sudah bertanya tetap tidak boleh masuk"

Jungkook masih menunggu di depan gerbang sampai berjam-jam rasanya ingin pingsan, tapi jimin tetap tidak mau keluar. Akhirnya jungkook pulang karena merasa dirinya sangat lemas, dia tidak boleh sakit di momen seperti ini.

Dari atas jimin menutup gorden nya lagi saat sudah melihat jungkook pergi.
"Aku paling tidak suka sebuah kebohongan, kau terlalu banyak rahasia hingga aku tidak siap jika semua terungkap" gumam jimin

Malam Harinya
Jungkook datang lagi, harusnya malam ini mereka bersama menunggu resepsi besok tapi jungkook masih tidak bisa masuk.

"Jimin!! Aku akan menunggu disini sampai kau membuka pintu" teriak jungkook, jimin mendengarnya.

Tak lama mobil mewah datang, itu adalah ki yong.

"Hyung, bantu aku masuk"

"Aku bicara dulu dengan jimin ya jung"

"Tolong bujuk dia"
Ki yong mengangguk.

Saat masuk ternyata jimin sedang fokus dengan laptop nya diruang tamu
"Jimin"

"Oh. Hyung"

"Sedang apa?"

"Biasa, kerjaan" senyum jimin

"Jim kenapa pernikahanmu batal? Jungkook menunggu diluar sepertinya sudah lama"

Eomma jimin mengajak ki yong menjauh dari jimin dan bicara, sekarang ki yong paham mengapa jimin membatalkan pernikahan.

Osaka Seoul - Kookmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang