2

218 12 0
                                    

Part 2

" lano apa kau dengar tentang seorang pria kaya yang akan kesini? "

Pria manis itu menatap wanita dengan rambut sebahu  dengan tatapan malas miliknya.

" ayolah in... jangan bergosip saat memasak.. jika kita istirahat baru boleh bergosip..  "

" kau tak asik... selalu saja serius ... " inka merengut kesal saat temannya itu tidak bisa di ajak bercanda.

Delano terkekeh melihat temanya kesal. Ia masih fokus memotong sayuran untuk membuat sup. Ia masih mendegar umpatan kecil yang inka lontarkan kepada dirinya.

" delano.. aku membawa teman untuk membantumu memasak.. " delano melihat sang bos berdiri tersenyum di pintu dapur .

" heii bos.. apa kau tak melihat bidadari di sini? Kenapa kau hanya menyapa lano saja.. kau pilih kasih bos.. " inka berucap dengan kesal . Dirinya sudah kesal dengan delano sekarang di tambah bosnya? Yang benar saja. 

" aku tak melihat mu inka.. maafkan aku.." ucap ryan terkekeh . Sebenarnya ia melihat inka tapi ia ingin sedikit menggoda gadis pendek itu.

" selalu seperti itu.. mentang mentang aku pendek jadi tak terlihat... kau saja bos yang tinggi menyamai tiang listrik.. " delano dan ryan terkekeh saat mendengar ucapan inka.

Inka lourendzo biasa di pangil inka. Inka memiliki rambut sebahu , pipi tembem dan badan yang ideal . Inka memiliki tinggi 152 cm. Dan di antara karyawan ryan inka lah yang paling pendek.

Ryan divanka adalah pemilik restoran ini. Ryan memiliki kulit sawo matang dan mata coklat dengan garis wajah yang membuat semakin terlihat sempurna. Ryan memiliki tinggi 194 cm dan di bandingkan dengan inka , inka hanya sebatas perutnya saja.

" oh iya bos.. dimana orang yang kau bicarakan?" Tanya delano sambil menyakakan kompor setelah itu menuangkan air kedalam panci.

" ou iya sampai lupa.. hai amin masuklah temui teman barumu.. "

Seorang wanita masuk dengan senyum tulusnya .  Inka yang melihat itu langsung menghampiri amin yang masih tersenyum.

" aaaaa... akhirnya aku punya teman wanita.. huh.. di sini berbatang semua ... dan tidak asik untuk bergosip...  terima kasih bos karena telah memberiku teman wanita.. bos yang terbaik... " ucap inka sambil memberi ryan dua jempolnya.

" hai amin.. aku inka lourendzo kau bisa memangilku inka... kita harus menjadi sahabat... " ucap inka memperkenalkan diri.

" hai inka.. aku amin terserah kau memanggilku apa.. aku mau menjadi sahabatmu... " setelah mengucapkan itu amin merasakan pelukan dan pelakunya adalah inka.

" heh inka... kau tak sopan sekali menyambut teman dengan pisau di tanganmu.. " reflek inka melepaskan pelukannya dan ternyata benar di tanganya ada sebuah pisau yang ia gunakan tadi. Inka tersenyum bodoh dan meletakkan pisaunya di meja.

" dasar kau... kenalin aku nono.. " ucap nono sambil mengulurkan tangan namum amin menangkupkan kedua tanganya.  Nono tersenyum cangung dan mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

" aku  amin.. salam kenal nono.. maaf aku tak bisa bersalaman dengan mu.. "

" tentu kau tak usah bersalaman dengannya .. tanganya banyak kumanya  karena habis mengupil.. "  inka berucap seperti itu membuat nono mengusapkan tanganya di wajah inka.

" sialan kau nono... boss.. nono kurang aja padaku... " inka merengek kepada ryan , ryan terkekeh melihat itu memang mudah membuat gadis pendek itu kesal.

" itu salahmu karena mengejek nono.. aku mau keluar urus urusanmu itu.. "

" BOSSS.. kau jahat sekali.. " inka menghentakkan kakinya saat ryan mengacungkan jempolnya. Inka berlari menghampiri sang bos . Entah apa yang terjadi selanjutnya.

my wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang