10

166 10 0
                                    

Part 10

Perjalanan hanya ada sebuah keheningan tanpa ada percakapan. Al fokus menyetir , varo tidur di pangkuan delano , sedangkan delano hanya menatap depan sambil mengusap rambut varo.

" emm.. delano bagaimana sekolah varo?" Al melirik delano yang menunduk tersenyum.

" varo sering bercerita jika di sekolah sangatlah asik , mulai belajar mengambar hingga berhitung.. tapi..."

Al melihat delano yang semakin menunduk . Al mengurangki kecepatan mobil .

" tapi???"

" tapi... tak jarang juga varo bertanya kepadaku ,, apa ia tidak boleh bersekolah di sana? Dia juga selalu bercerita jika di sekolah dia lah yang sering mendapatkan tugas juga membersihkan kelas... "

Al dapat melihat butiran bening jatuh menuruni pipi bersih delano. Al mengangguk mengerti dari cerita delano itu sama persis yang di ceritakan oleh inka namun satu yang delano belum ceritakan namun di ceritakan oleh inka yaitu , varo sering di palak oleh guru juga temannya agar bisa  bermain atau mengikuti pelajaran.

" tak apa.. sekarang varo bisa bersekolah seperti anak anak yang lainya... "

" tapi... apa tuan dan nyonya bisa menerima kita berdua?"

" delano... ini sudah menjadi keputusanku ,,, di terima atau tidaknya terserah mereka... yang terpenting kita harus bersama... " al mengusap kepala delano. Al sebelum berucap terlebih dahulu menepikan mobilnya.

" tapi... apa mereka tidak malu? Kalian itu orang kaya bagaimana bisa memiliki menantu pria sedangkan anaknya juga pria... bukan kah itu buruk? Kau akan di cap sebagai gay..."

" aku tau....  tapi aku sudah berjanji dengan Moon Goddessaku akan menikahi orang yang melahirkan anakku , juga.... "

" juga???" Delano menaikan alisnya saat al menghela nafas.

" aku sudah terpesona denganmu saat pertama kali aku bertemu dengan mu... " al berucap sambil menahan  semburat merah pada wajahnya. Sungguh ia sangat malu saat mengungkapkan perasaannya.

" a--apa???"

" enghhh... mom.. " mata kecil itu mengerjab dengan mata yang berkaca kaca. Delano langsung menutup mulutnya dirinya terlalu terkejut atas ucapan aldrich.

" palo mau nen... " jantung delano terpacu lebih cepat saat mendengar ucapan varo. Delano melirik al yang membenarkan posisinya dengan wajah yang memerah.

" a-al... tolong ambilkan susu di tas.... " al mengangguk dan mengambil tas yang berada di kursi belakang. Al mengobrak ambrik tas itu namun yang ia temukan hanya 1 botol susu yang telah kosong. Al mengeleng sambil menatap delano.

" apa kita bisa putar balik?"

" tidak... kita berada di tol searah.. " delano menatap jendela di samping al ia dapat melihat tembok penghalang. Bahkan dirinya baru seperempat memasuki tol.

" mom.. hisk... nen... hisk... " tangan kecil itu berusaha mengangkat baju milik delano namun sayang tidak bisa karena ujung baju delano tertimpa dirinya.

" a-- aku akan menghadap kearah lain.. " al langsung menghadap kearah kaca sambil menutup wajahnya.

Delano dengan ragu mengangkat bajunya hingga puting susunya terlihat .  Al meneguk ludahnya dengan kasar , ia tak sepenuhnya menutup wajahnya dan ia juga bisa melihat pangulan gambar delano pada kaca di depannya. Varo dengan cepat mengangkat kepalanya hingga mulutnya mengenai sasaran dengan tangan kanannya menahan gumpalan baju delano.

TIN TIN

Al sepontan mengadap kedepan , perlahan menjalankan mobilnya. Jantungnya di pacu dengan cepat juga wajah yang memerah . Delano melepaskan gengamannya pada bajunya hingga baju itu menutupi wajah kecil varo. Wajah keduanya memerah .

my wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang