4

151 11 0
                                    

Part 4

" mommy.... palo adi alan alan ama ate atik cama bubu.... " varo berlari menghampiri delano saat melihat delano masuk restoran.

" mommy?" Inka tersenyum saat melihat amin yang kebingungan.

" ate atik.. momnya itu yang lahilin palo ali elut mommy... telus tata mommy daddy elja di ual negi dan aik pecawat... ecok talo daddy ulang palo mau inta aik pecawat... wuusss.... " varo menjelaskannya dengan semangat. Semua memandang sedu si kecil tak kecuali sang ibu yang jelas jelas berbohong kepada anaknya.

" baby... baba punya ice cream sama susu untuk varo.. " varo berhenti berlari dan langsung menghampiri ryan yang menunjukan paper bag.

" makacih baba.. baba terbaik.. " varo memeluk ryan erat.

" tentu... baba terbaik hanya untuk varo.. bagaimana sekolah kamu?" Ryan melepaskan pelukannya ia merasa aneh saat varo berfikir.

" tentu acik baba... tadi belajar berhitung.. " tentu inka juga amin hanya tersenyum palsu saat mendengarkan ucapan bohong dari mulut si kecil.

" tapi om liat..  kenapa ada bekas air mata di pipi embul?" Nono berlajan dan mengusap pipi milik varo. Iya sedaritadi ia menatap pipi varo yang memerah.

" ah.. sayang apa kamu di jahili teman kamu dan menangis?" Kini delano panik dan menatap anaknya dengan teliti.

" hehehe.. palo adi angis coalnya bubu cilat bu gulu... adi palo angis... " si kecil memeragakan bagaimana inka mematahkan tangan bu anya. Sedangkan yang bersangkutan tersenyum bodoh saat semua menatapnya.

" varo.. ayo ikut tante di dapur.. tadi tante buat menu penutup... " amin mengandeng tangan si kecil. Si kecil mengangguk antusias dan berjalan cepat membuat amin harus mengimbanginya.

" bisa jelaskan maksud perkataan varo? " inka mengaruk tengkuknya saat ryan berdiri dan bertanya.

" iya inka.. apa benar yang di ucapkan varo?" Kini delano berucap

" aku yakin itu benar benar terjadi.. mana mungkin si kecil berbohong. " guman nono.

Inka nyengir lagi dan mengangguk.

" ya benar.. aku mencekik dan mematahkan tangan bu anya.. " yang mendengar ucapan inka hanya bisa menghela nafas dengan kasar.

" astaga inka... kenapa kau melakukan itu... aku sudah bilang tak apa... aku akan membayar kembali.. "

" iya aku tau... tapi kamu di bohongi lano... 3 jt untuk 3 bulan itu terlalu banyak.. " delano mengerutkan keningnya. Dari masuk sekolah hingga pergantian taun satu bulanya 1 jt.

" lano.. tadi pemilik sekolah mungkin... mengatakan jika satu bulanya hanya 600 rb... itu berarti km di bohongi selama 1 setengah tahun... tapi tenang aja.. aku dah nuntut sekolahanya dan varo sekolah di sana gratis sampe lulus dan uang kembali " inka tersenyum kemenangan.

" astaga.. ujian apa lagi ini... inka terimakasih atas bantuamu.. terimakasih banyak.. " delano memeluk inka dengan mata yang berkaca kaca.

" udah jangan nangis... kita saudara.. aku ga mau kalo anakku gagal mendapat pendidikan.. " inka membalas pelukan dengan tersenyum.

" MOMMY... palo enyang... ate... ihhh.. bubu angan eluk eluk mommy... " varo berlari kearah inka dan delano yang berpelukan setelah itu memisakhan kedua kaki inka juga delano agar menjauh.

" mommy milik bubu.. varo sama baba sana.. " inka menarik delano untuk berdiri di sampingnya namun kaki delano di tarik oleh varo.

" MOMMY UMA ILIK PALO.... " si kecil berteriak dengan mata berkaca kaca menatap inka. Inka bukanya merasa kasihan ia malah tertawa dan melepaskan delano.

my wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang