5

164 11 1
                                    

Part 5

Al juga gevan sudah berada di pinggiran kota selama 4 hari. Dan 4 hari itu pula mereka berdua tidak pernah absen di restoran milik ryan. Gevan sudah mencoba semua menu yang ada di restoran itu tapi tidak dengan al. Al setiap paginya akan memesan menu yang sama yaitu nasi goreng seafood tanpa udang dan susu coklat dan setiap malam al meminta susu coklat di bungkus untuk ia minum sebelum tidur.  Delano meringis saat kenyataan bahwa makanan kesukaan al juga varo sama persis dan memiliki alergi ya sama yaitu udang. 4 hari itu pula al tidak di ijinkan untuk bertemu dengan varo ia takut jika varo di ambil oleh al.

" ryan... gw boleh gw tanya siapa yang bikin nasi goreng seafood nya? " ryan sedikit ragu untuk mengatakan siapa yang membuat nasi goreng kesukaan al.

" jika aku mengatakan siapa yang membuat apa yang kamu lakukan?"

" gw punya pilihan buat lo.. gw tuker koki lo buat gw nanem saham di resto lo plus gw bakalan juga bayar utang keluarga lo... bagaimana?? Atau gw beli resto ini... "

" tapi koki itu punya keluarga.. "

" gw bakal jamim keselamatanya.. dan tenang aja dia bakal jadi koki keluarga gw..  lo bisa rundingin sama koki lo.. " ucap al dan berjalan keluar restoran. Ryan mengusap rambutnya kasar.

Ya memang restoranya di ambang kebanagkrutan karena ia sudah menungkak bayar sewa selama 2 tahun. Dan tentu itu tidak sedikit.

" boss.. aku mau... tolong jaga varo untukku.. " ryan mendongak menatap delano tak percaya.

" boss.. aku akan ikut tuan al untuk menjadi kokinya.. dan itu akan menyelamatkan restoran ini yang sudah kau bangun dari nol... "

" tapi de... ini bisa di bicarakan lagi.. kau akan jauh dari varo.. "

" aku akan berbicara kepada varo.. varo akan mengerti.. "

" apa kau sanggup?" Delano mengangguk cepat. Ini saatnya membalas kebaikan ryan karena telah memberinya tempat tinggal juga menjaganya saat dia hamil hingga sekarang.

" jikau kau tak sanggup bilang kepadaku..  aku akan menjemputmu.. " delano mengangguk dan memeluk ryan. Ryan membalas pelukan dan berdoa agar al memperlakukan delano dengan baik.

.
.
.
.

.
.
.
.

" varo... mommy akan bekerja di luar kota kamu di sini sama baba juga bubu ya??" Varo mendongak menatap delano dengan berkaca kaca.

" api enapa mommy? Apa palo akal?"

" tentu tidak sayang.. mommy bekerja agar mendapat kan uang banyak dan agar tidak merepotkan bubu , baba juga om nono.. "

" benel begitu mom? Mom macih cayang palo kan? Apa mom akan betelmu daddy?"

Ya sayang... mommy bekerja di rumah daddymu... " iya mommy sayang varo.. mommy bekerja terus banyak uang mommy akan membawa varo jalan jalan ke luar negri.. "

" tenapa nda tetemu daddy?"

" iya sayang... suatu saat akan bertemu daddy.. "

" huaaaa... cayang mommy banyak banyak... " delano mengeratkan pelukannya kepada anaknya.

.
.
.

.
.
.

" ah.. kau rupanya.. kau sudah bicarakan dengan keluargamu?" Al mentap delano yang berpakaian sederhana dan di sampingnya sebuah koper.

" ya.. saya sudah bicarakan dengan keluarga saya tuan.. tapi bisakah saya mengunjunginya sebulan sekali?"

" tentu... apa istrimu tidak marah?"

my wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang