O6. Gosip

58 29 2
                                    

Sekolah dihebohkan dengan kabar Haruto yang membonceng primadona sekolah.

Jang wonyoung, perempuan cantik yang menjabat sebagai sekretaris osis. Perempuan yang jadi rebutan para laki-laki di sekolah, tapi anehnya wanita itu sampai sekarang masih menjomblo alias tak menggubris para lelaki yang mendekatinya.

"Ada apa sih kawan?" tanya Hikaru saat setelah menutup buku paket yang telah ia baca.

"Haruto ru, Haruto ngebonceng cewek!" balas Dayeon semangat.

2 bulan berteman dengan Dayeon membuat Hikaru sadar bahwa teman barunya yang satu ini adalah lambe turahnya sekolah, menjabat sebagai ketua di club penyiaran membuatnya dengan mudah mendapat informasi seputar gosip sekolah.

"Ah, terus kenapa?" tanya Hikaru lagi, toh ngebonceng doang kan? Apa yang salah sih.

"Tapi yang dibonceng Wonyoung ru W o n y o u n g. Sekretaris osis yang anggun tapi gak pernah ada keliatan deket sama cowo manapun. Pacaran gak sih mereka?" Dayeon menggebu tangannya dengan lincah mengetik beberapa kata di ponselnya. Ini akan menjadi berita terhangat seantero sekolah.

"Bodo ah."

Hikaru benar-benar tak ambil pusing dengan perbincangan itu, sedikit tersadar Hikaru kini menepuk keningnya pelan. Sudah dari seminggu yang lalu Junghwan memberikannya nomer telepon tapi Hikaru tak kunjung mengirim pesan.

"Chat calon imam dulu," ucapnya pada sendiri.

Jarinya mulai menari diatas benda persegi panjang itu dengan mulut yang senyam-senyum sendiri saat akhirnya ia mengklik tombol send diponselnya.

"Alakajam, headshoot!" teriak Hikaru saat menaruh ponselnya.

Suasana yang tadinya mulai sepi kini kembali ramai, sang tokoh utama yang menjadi perbincangan kelas akhirnya muncul di pintu kelas. Dengan beberapa orang yang tak Hikaru kenal mengikuti sampai ke batas masuk ke dalam kelas.

Tak seperti biasanya, Haruto kini duduk dan mengacuhkan Hikaru. Ya kalian tau, adat istiadat Haruto yang biasanya dia lakukan saat datang ke sekolah akan mengucapkan selamat pagi pada perempuan pendek di sebelahnya.

"Are you okay?" bisik Hikaru pelan, bukan khawatir yang ia rasa malah ke takut, takut lelaki itu tiba-tiba kesurupan karna terlalu tenang hari ini.

Haruto menoleh dengan ekspresi datar sambil mengucapkan beberapa kata, "gue kurang tidur."

Bisa dilihat dari kantung mata yang menghitam dan wajah kantuknya. Haruto kelihatan sakit? Ya manusia jelmaan seperti Haruto juga bisa sakit ternyata, pikir Hikaru.

Belum sempat membuka suaranya, tangan Haruto kini mengusap pipi Hikaru dengan pelan, bukan dengan mencubit seperti biasa dia lakukan sebelumnya.

"Selamat pagi," ucap Haruto yang terdengar lirih.

"Lo kalo sakit gak usah maksain ke sekolah, mana sampai bikin gosip sekolah lagi," balas Hikaru melepaskan tangan lelaki jangkung itu dari pipinya.

"Gosip?" tanya Haruto.

"Itu loh, boncengin primadona sekolah," balas Hikaru malas.

Mata sayu itu terbuka dengan sempurna, tatapannya yang sendu berubah gembira jika dilihat. Tangannya kembali jatuh ke pipi Hikaru yang kini malah dicubitnya.

"Lo, lo gak cemburu kan ru?" tanya Haruto sambil memaikan pipi Hikaru gemas.

"Lowhh apwhaa awn siwhhhh," balas Hikaru tak jelas.

"Cemburu ya?" goda Haruto.

Hikaru meninju perut lelaki itu yang membuatnya meringis sekaligus melepaskan tangannya dari pipi Hikaru.

Hikaharu [Hikaru x Haruto] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang