O8. Pekan Olahraga

54 24 1
                                    

Cekrekkk

Hikaru membidik objek didepannya, suara sorakan yang didominasi oleh perempuan terdengar makin jelas saat Haruto menyisir rambut basahnya ke belakang.

"Udah banyak foto di sini, pindah ke pertandingan voli aja yuk," ajak Yeseo yang sedari tadi berdiri di sebelah Hikaru.

Hikaru mengangguk, dilihatnya jam yang bertengger ditangannya, jam 8. Masih pagi cuaca hari ini juga bagus tak ada tanda-tanda akan turun hujan.

"Ayo! Ke kantin dulu tapi, haus nih," balas Hikaru.

Sebelum dirinya dan Yeseo meninggalkan lapangan basket, suara pluit terdengar menandakan pertandingan akhirnya selesai dengan skor 2:1 untuk kelas 11 Mipa 3.

Suara sorak gembira terdengar di tribun tempat 11 Mipa 3 berada. Haruto yang tadi ikut bermain pun kini keluar dari lapangan tapi malah melangkahkan kakinya ke hadapan Hikaru yang berdiri jauh dari anak kelasnya.

"Minta minum dong," ucapnya sambil mengadahkan tangannya ke arah Hikaru.

"Ye gue yang seret dari tadi aja baru mau beli minum, minta sama anak kelas sana," balas Hikaru.

"Gue kira lo dari tadi diem di sini nunggu gue selesai main terus ngasih gue minum."

"Idie, PD amat? Liat? Gue bagian dokumentasi aja, ini mau pindah ke lapangan voli," balas Hikaru sambil mengangkat kameranya.

"Hai Aru?"

Muncul lagi perempuan cantik yang sebelumnya menggegerkan satu sekolah hanya karna dibonceng, kini berdiri menyapa Haruto.

"Eh Wonyoung, kenapa?" balas Haruto.

"Congrats ya kelas lo menang, tadi lo keren," puji Wonyoung.

"Ah biasa aja, lagian tadi lawan adik kelas. Masih babak penyisihan juga masih lama buat jadi juara."

"Iya sih, oh sama ini gue ada 2 minuman lo haus gak? Buat lo aja nih." Wonyoung menyerahkan salah satu botol yang dia pegang yang diterima Haruto.

Hikaru berdecak, kenapa ia harus menonton drama percintaan di pagi hari seperti ini. Tanpa pamitan Hikaru menarik tangan Yeseo meninggalkan 2 insan itu menggobrol. Toh Wonyoung juga tak menyapanya sendari awal.

"Hikaruuu!" teriak Haruto yang membuat langkah Hikaru terhenti.

Haruto sedikit berlari kecil menuju Hikaru, tangannya yang menggenggam sebotol air yang diberikan Wonyoung kini berpindah tangan ke Hikaru.

"Katanya haus, itu di minum. Jangan capek-capek ntar siang kan lo ikutan lomba estapet, gue samperin anak kelas dulu bye."

Tanpa menunggu balasan Hikaru, Haruto langsung melenggangkan kakinya menuju tribun tempat anak kelasnya berkumpul. Terlihat dirinya yang menangkap botol minum yang Doyoung lempar.

"Lo pacaran ya sama si aru?" tanya Yeseo menyadarkan Hikaru yang terdiam menatap Haruto.

"Gue? Sama si tiang berjalan? No way! Kita ini musuh," balas Hikaru lanjut berjalan.

"Tapi tadi dia so sweet banget!" Yeseo yang penasaran mengekor dibelakang Hikaru.

"Gak caya nih bocah. Udah ayo ke kantin, haus," balas Hikaru mencoba mengalihkan topik.

"Tapi lo udah punya minuman di tangan lo ru," koreksi Yeseo.

Hikaru tersadar kemudian menatap botol air yang digenggamnya, sedetik kemudian dia memberikannya pada Yeseo.

"Gue mau yang ada rasanya!" jawab Hikaru seraya berlari ke luar lapangan.

"Padahal yang ini ada rasanya, rasa sayang hihihi," gumam Yeseo terkekeh sambil menyusul Hikaru.

Hikaharu [Hikaru x Haruto] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang