Hikaru menengang saat tubuhnya tiba-tiba dipeluk Haruto, tubuhnya seakan kaku untuk mendorong lelaki yang kini mengandarkan dagunya dikepala Hikaru.
"Maaf," lirih Haruto.
"Ini semua gara-gara Mas Yuta," lanjut Haruto.
Hikaru yang seakan sadar dari kekakuannya berniat untuk membalikan tubuhnya tapi ditahan Haruto.
"Bentar, gini dulu. Gue mau jelasin tapi lo jangan nyela apa yang gue omongin ya?" ucap Haruto masih dengan posisinya.
Apakah ia tidak punya rasa keprimanusiaan? Jantung Hikaru seakan berhenti berdetak dengan posisi mereka saat ini, hembusan-hembusan napas lelaki jangkung itu semakin terasa karna Haruto sedikit membungkukan badannya.
"I-iiya cepet bilangnya," ucap Hikaru gugup.
"Pas malem sebelum Mas Yuta pulang, gue sama dia main dare or dare sebelumnya permintaan Mas Yuta biasa-biasa aja, sebelum dia akhirnya minta gue jauhin lo selama ujian semester," ucap Haruto.
"Tapi pas pagi lo nyamperin gue ke kelas," balas Hikaru.
"Kan gue udah bilang jangan nyela ucapan gue, ngerti gak?"
Haruto akhirnya membalikan tubuh Hikaru untuk menghadapnya, tatapan mereka berdua bertemu. Namun diputus sepihak oleh Hikaru yang dari tadi merasa tak nyaman.
"Jadi pas hari senin gue ngelanggar dare yang Mas Yuta kasih, eh gak taunya Mas Yuta tau kalo gue nyamperin lo. Alhasil pas istirahat pertama gue gak jadi datang ke kelas lo."
Hikaru diam mendengarkan, didudukan tubuhnya di kursi belajar Haruto. Begitupula dengan Haruto yang duduk dikasurnya menghadap Hikaru.
"Pas pulang sekolah juga, tiba-tiba Wony nyamperin gue. Ngajak gue jadi pasangannya buat ikutan lomba foto model yang osis ikutin, karna gak enak buat nolak gue iya-in aja tu ajakan."
"Dengan syarat, lo yang Harus jadi fotografernya."
Ah Hikaru jadi mengerti kenapa waktu itu Hiyyih mengatakan bahwa Youngeun sudah konfirmasi dengan ia yang dipilih menjadi bagian dari peserta lomba.
"1 minggu itu gue abisin buat belajar, gue ngerasa ada yang kurang pas enggak gangguin lo. Tapi gue liat-liat lo baik-baik aja, malah makin deket sama si Junghwan."
Hikaru masih menahan semburan tawanya, sumpah dikeadaan yang seserius ini yang ingin Hikaru lakukan hanyalah tertawa sampai menangis. Melihat ekspresi wajah Haruto yang memelas dengan jari yang sedari tadi ia mainkan.
"Pffffffffft,"
"Pffft."
"Pffft."
'Ini bukan acara tahan tawa Hika, inget! Atur ekspresi muka lo, tahan, tahan,' dialog Hikaru di dalam hati.
"Pas tadi gue makin kesel karna lo datang sama Doyoung, belum lagi tadi deket-dekatan sama Renjun buat bahas konsep." Haruto belum selesai bicara ternayata, kepalanya menunduk melihat ke lantai.
Sudah cukup, ini terlalu lucu. Hikaru tak bisa menahan tawanya.
"BHUAHAHAHAHAHAHAHAHA PLIS DEH PLIS INI KENAPA LUCU BANGET HAHAHA," ucap Hikaru yang tak bisa lagi menahan tawanya.
Haruto yang mendengar itu mengangkat kepala kaget, padahal dirinya sudah mati-matian menahan malu untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan satu minggu kebelakang ini.
"Kok lo malah ketawa sih?!" kesal Haruto.
"Ya abis lo kenapa jadi menye-menye gini sih? Gue jelas enggak terbiasa sama ekspresi sedih lo itu," balas Hikaru sambil mengusap air matanya yang sedikit keluar karna tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikaharu [Hikaru x Haruto] END✔
Casuale[Belum Revisi] Start: 05 July 2022 End: 01 August 2022 Hikaru itu suka sama cowo yang lebih muda Haruto itu suka sama cewe yang emosian "Kan gue udah bilang, gue sukanya sama brondong." -Hikaru "Kan gue juga udah bilang gue suka sama cewe yang suka...