O9. Pekan Olahraga (2)

62 26 7
                                    

"HIKARUUUUUUUUUUUUUUU!"

Hikaru benar-benar jatuh dengan lutut sebagai penopang, ia meringis melihatnya. Darah segar mulai bercucuran. Pemain lain mencari kesempatan dengan mulai mengusul ketertinggalannya.

"Loh kok gak ada yang bantu sih," lirik Hikaru melihat pemain lain melewatinya begitu saja.

Dengan lutut yang luka, Hikaru mencoba bangkit dan untung saja berhasil. Dibawanya kaki dengan terseok untuk kembali meneruskan pertandingan.

"Nitip, juara satu ya!" teriak Hikaru saat menyerahkan tongkat ke arah Haruto.

Haruto mengangguk sambil tatapannya mengarah ke lutut Hikaru yang berdarah.

"Pasti."

Haruto yang seperti kesetanan berlari kencang, melewati beberapa pemain yang di depannya. Yang ada dipikirannya sekarang hanya "Juara 1 dan Hikaru"

Nyaris, Haruto yang berkaki panjangpun berakhir dengan menempati juara kedua. Ia benar-benar sudah berusaha semampunya tapi dengan perbedaan start itu membuatnya kelimpungan sendiri.

Sorakan terdengar keras dari kelas 12 IPS 2 si sang pemenang. Kelas 11 Mipa 3 juga bersorak menghampiri Haruto digaris finish, bukannya ikut berselebrasi ia malah berlari ke arah Hikaru yang sekarang tengah dibopong Hiyyih dan Dayeon.

"Naik," ucap Haruto yang sekarang berjongkok di depan Hikaru.

"Gu--."

Ucapan Hikaru terpotong saat Haruto membalikkan tubuhnya beralih menggendong Hikaru ala brydal style. Hikaru mau marah pun ia urungkan karna kakinya yang berdenyut, ia memilih mengalungkan tanggannya ke leher Haruto.

"Makasih," ucap Hikaru saat Haruto menurunkannya di brankar UKS.

"Yang jaga bagian siapa sih? Udah tau pekan olahraga malah UKS gak di jaga," ucap Haruto melihat area UKS tanpa seorangpun yang menjaga.

"Pada ikutan lomba kali mereka makanya UKS kosong," jawab Hikaru.

"Mending lo ambilin gue kotak P3K aja, gue bisa ngobatin luka gue sendiri kok."

Haruto pun mengambil kotak P3K yang Hikaru pinta, ia kembali kemudian mendudukkan diri di sebelah Hikaru. Tangannya mulai membuka kain kasa untuk membersihkan lutut Hikaru terlebih dahulu.

"Gue yang obatin."

Kemudian hening.

Hikaru tak membantah dan Haruto yang fokus mengobati luka Hikaru, sampai kebagian pemasangan plester pun selesai.

"Makasih," ucap Hikaru untuk yang kedua kalinya.

"Makanya ati-ati kalo lari, matanya gak usah jelalatan kemana-mana, kan jadinya jatoh," saut Haruto memperingati.

Hikaru hanya membalasnya dengan cengiran, ternyata sendari tadi Haruto juga memperhatikan perkara Hikaru yang jatuh karna meleleh melihat senyum Junghwan.

Krekkkk

Pintu UKS terbuka memperlihatkan Wonyoung yang terenggah-enggah masuk ke UKS.

"Aduh sorry ya, gue abis di toilet tadi. Gue kira aman gak ada yang cidera," ucapnya masih dengan napas tersengal.

"Gak apa-apa, luka kecil doang kok. Udah diobatin juga sama si tiang berjalan," balas Hikaru sambil tersenyum.

Dari sini Hikaru juga baru sadar, bahwa Wonyoung bukan hanya anggota Osis melainkan anggota PMR juga. Perempuan dihadapannya memang nyaris sempurna.

"Maaf ya."

"Balik ke kelas ru, gue masih ada pertandingan buat final basket," ucap Haruto.

"Ayo," balas Hikaru yang akan beranjak dari kasur.

Hikaharu [Hikaru x Haruto] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang