24. Akhirnya

46 8 1
                                    

"Mau permen!"

"Nanti ya?"

"Mau sekarang!"

"Nanti dulu, nunggu mamah kamu pulang dari kamar mandi."

Hikaru dan Haruto yang berencana pergi ke taman hiburan untuk merayakan hari jadiannya, malah terpaksa harus menjaga anak kecil umuran 5 tahun yang dititipkan oleh seorang ibu-ibu yang tak mereka kenali.

"Ini ibu-ibunya gak maksud ninggalin anaknya sama kita kan sayang?" tanya Haruto.

Panggilan "sayang" sudah mereka berdua setujui untuk memanggil satu sama lain. Haruto sih sudah terbiasa dengan panggilan itu berbeda dengan Hikaru yang kadang masih malu-malu.

"Enggak tau Aru, tapi ini ibunya udah pergi dari 15 menit lewat," balas Hikaru.

"Sayang!" peringat Haruto.

"Iya Aru."

"Sayang Hika!"

"Malu di depan anak kecil," tolak Hikaru.

Haruto jadi kesal sendiri, melepaskan tautan tangan yang sendari tadi bertaut antara mereka berdua. Hikaru yang jelas tau lelaki di sebelahnya tengah merajuk, menarik kembali tangan Haruto dan memasukkan ngenggaman itu ke dalam saku jaket yang ia pinjam dari Haruto.

"Sayang."

Suara yang nyaris tak terdengar itu membuat Haruto diam-diam tersenyum sambil mendekatkan tubuhnya ke Hikaru.

"Yuka mau permen!"

Laki-laki bernama Yuka itu merusak adegan romantis pasangan baru yang sedang kasmaran. Sejak dari awal Yuka sudah merengek untuk dibelikan permen kapas.

Bukannya Hikaru dan Haruto tak mau membelikannya. Apalagi perhitungan hanya untuk sebuah permen kapas, tapi mereka berdua memutuskan untuk membelikan Yuka saat ibunya telah kembali takutnya ada apa-apa nanti mereka yang salah.

"Ibu nanti ganti uangnya kok," celetuk Yuka.

"Eh? Kok?" kaget Hikaru.

"Ntar uang kakak-kakak pasti diganti sama Ibu aku," balas Yuka polos.

Haruto dan Hikaru saling pandang, menaikan salah satu alisnya tanda bertanya kemudian menggeleng bersamaan.

"Ayo kak, beliin permen kapas doang. 10 ribu doang," ajak Yuka sambil menarik-narik tangan Hikaru ke kerumunan.

"Beliin aja," usul Haruto.

Kemudian ketiganya ikut mengantri dengan tangan kanan Hikaru digenggam Haruto dan tangan kanannya digenggam. Belum lama mengantri terdengar suara berisik dari belakang mereka.

"Hai kak? Boleh kenalan?" ucap seoarang perempuan bersama kedua temannya sambil menyenggol lengan Haruto.

Haruto melirik ke arah Hikaru sebentar, sebelum niat jahil muncul dikepalanya. Dilepaskan tautan tangan mereka kemudian tersenyum ke arah ketiganya.

"Boleh," balas Haruto.

"Icha kak," ucap perempuan itu sambil mengulurkan tangannya.

Belum sempat membalas uluran tangan itu, Hikaru langsung menghadang di depannya.

"Hikaru, pacarnya," ucap Hikaru membalas uluran tangan itu.

"Eh?!" kanget ketiganya.

"Bukan adiknya?" tanya perempuan dengan rambut pirang.

"Pacar!"

Hikaru kesal sendiri sedikit berjinjit dan akhirnya mencium pipi lelaki jangkung di sebelahnya.

Hikaharu [Hikaru x Haruto] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang