14. Mengecup Dilema

194 35 15
                                    

Hitam putih berlalu
Janji kita menunggu
Tapi kita tak mampu
Seribu satu cara kita lewati
Tuk dapatkan semua jawaban ini

Isyana Sarasvati

•••|♪♪♪|•••

Pagi ini entah keajaiban apa yang menimpa Wina sampai-sampai ia bangun lebih awal. Biasanya bocah itu lebih memilih rebahan sampai menjelang jam makan siang di kamar. Karena motto hidupnya, rebahanlah selagi tidak ada yang melarang.

"Tumben banget lo bangun pagi-pagi gini?"

Wina terpelonjak saat melihat Haedar sudah bersandar pada pintu kamar, dengan wajah songongnya.

"Bacot, Bang."

Haedar berdecih kesal. Ia kira setelah hidup di Yogyakarta beberapa tahun, Wina sudah tidak mempunyai motto hidup abal-abal itu. Motto hidup tidak jelas dan tidak bermutu.

"Di luar ada Bang Dirga," ucap Haedar.

"Tiap hari juga ketemu, Bang. Ngapa segala laporan? Kaya orang penting aja yang datang," balas Wina.

"Hati-hati kualat lo. Apalagi Bang Dirga mode senggol bacok setiap saat."

Wina mengangguk malas saat Haedar mulai berlalu meninggalkan kamarnya. Bang Dirga selalu begitu, galak. Kalau kata orang-orang Bang Dirga itu tegas, saking tegasnya malah galak yang mendominasi. Wina tidak tahu apa sikap Abang pertamanya itu mulai luluh setelah menikah.

"Habis ini ngapain lagi, ya?"

Wina menatap langit kamarnya, berpikir untuk melakukan apa hari ini. Semua sudah ia lakukan.

"Jadi pengangguran gak enak banget asli," keluh Wina.

Akhirnya Wina menyerah untuk memikirkan kegiatannya hari ini. Dengan segala rasa bosan ia membuka media sosialnya untuk mengikuti aktivitas boyband kesukaannya, EXO. Mungkin saat melihat wajah Sehun terpampang di layar handphonenya bisa membangkitkan semangat Wina untuk pergi ke luar.

"Ganteng banget Sehun, ini juga Xiumin awet muda," puji Wina.

Kadang ia berpikir, bagaimana bisa ada laki-laki yang nyaris sempurna seperti Sehun? Tampan, kaya, multitalenta, Wina ingin maju paling depan untuk menjadi kekasihnya Sehun.

Jarinya dengan cekatan menekan tombol keluar untuk melihat berita terbaru di Jakarta. Sebenarnya ini bukan hobi Wina, tapi sejak Papi yang selalu update tentang Ibu Kota, lama-lama Wina juga mulai kepo.

Namun perhatiannya teralih pada story yang berada di sebelah profilnya. Wina yang awalnya bodo amat dengan isi story itu, memutuskan untuk membukanya. Rasa ingin tahunya lebih dominan dari rasa acuh yang sudah mendarah daging.

Sesaat setelah membuka story itu, Wina hanya mendapati foto Mira yang terpampang di sana. Sesekali ia memeriksa apa betul itu akun Jean atau bukan. Ternyata benar, itu memang akun Jean.

Wina tersenyum tipis saat melihat story berikutnya, Jean memposting ulang story Mira. Rupanya Jean memang betulan dekat dengan manajer restorannya itu.

Untuk sesaat Wina mengambil napasnya panjang. Jarinya tergerak untuk melihat akun Jean lebih dalam.

Di antara belasan postingan itu ternyata masih ada foto-foto Wina yang menepati bagian bawah. Ada foto Wina saat merayakan ulang tahun ke 17. Bahkan foto kecil Wina dan Jean yang bermain di halaman rumah ini.

Lagi-lagi Wina tersenyum. Jean tidak menghapus satupun fotonya dari media sosial. Sedangkan Wina memilih untuk mengarsipkan postingan itu. Sewaktu awal-awal putus, Wina bahkan memilih untuk keluar dari akunnya, dan membuat akun yang baru. Kata Haedar sih cara itu ampuh untuk move on.

Kita Dan Waktu | Jaemin Ft WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang