08. Kebenaran

6 1 0
                                    

"Apa yang harus kulakukan padamu?"

Pertanyaan Luca membuat Sota bingung. Dia melihat ke dalam mata Luca berusaha mencari jawaban.

"A-apa maksudmu?"

Luca memegang kedua tangan Sota dan membawanya ke bibirnya. Dia mencium lembut dan memejamkan matanya. Sota terpana dan merasa malu karena ada orang lain yang tidak dia kenal. Dia melirik kedua orang di depannya.

"Eh...Luca. Apa yang kau lakukan? Ada orang lain di sini?"
Sota menarik tangannya perlahan.
Luca melihat ayah ibunya tersenyum.

"Mereka orang tuaku?"

"Apa?"

"Hai...Sota...aku ibu Luca dan ini ayahnya."
Ibu Luca menyapa ramah dan tersenyum sambil menunjuk ke arah pria di sampingnya.

Sota tersenyum dan mengangguk hormat. Lalu dia menatap Luca lagi.

"Kenapa kau tidak membangunkan ku?"
Sota berbisik di telinga Luca.

"Kau tidur seperti bayi mana tega aku membangunkan mu."
Luca menjawab sambil nyengir.

"Oh iya...apa maksudmu tentang tadi? Apa yang mau kau lakukan padaku?"

Luca diam sesaat dan menatap Sota tajam.

"Ada yang ingin kutanyakan."

"Apa?"

Luca melihat ayah ibunya. Mereka mengangguk sekali.

"Kau pernah mendengar tentang...Hope, Seeker atau Calme?"

"A-apa?"
Sota tersentak kaget. Bagaimana mereka mengetahui hal ini. Seorang Hommee tidak akan tahu nama-nama itu.

Apakah mereka salah satu dari kelompok itu? - batin Sota.

"Sota!!"
Panggil Luca lembut.

"Aku melihatmu berteleportasi. Hanya ketiga kelompok itu yang memiliki kemampuan teleportasi."
Sambung Luca setelah melihat reaksi diam Sota.

"Bagaimana kau tahu tentang itu?"

Luca tersenyum kecil dan kembali meraih tangan Sota dan menggenggamnya erat.

"Kami dari kelompok Hope."

Pernyataan Luca membuat Sota terpana. Mata hijaunya berbinar dan ada rasa senang di wajahnya. Dia senang bisa bertemu orang-orang dari kelompok lain.

"Benarkah?"

Luca mengangguk pelan.

"Kau dari kelompok mana, Sota? Karena ini sangat penting bagiku. Aku ingin kau percaya padaku. Kau ingat yang kukatakan di mobil tadi kan?"

"Mmm...ya aku ingat." Sota sedikit ragu tapi dia melihat ketulusan di mata Luca. "Aku seorang Seeker."

Luca mengangguk sekali.
"Kau pernah sakit parah sebelumnya?"

"Bagaimana kau tau?"

"Bercak merahmu. Itu tanda penyerap penyakit."

Sota mengelus lembut tanda merah itu.

"Aku tidak tau soal tanda apa ini. Yang aku tau tanda ini ada berbarengan dengan kesembuhan ku. Ternyata ini tanda penyerap penyakit."

"Sejak kapan kau menjadi seorang Seeker?"

"Baru beberapa bulan yang lalu tepatnya saat usiaku 20 tahun setelah kesembuhan ku."

Sekarang Luca paham kenapa Sota bisa terkena penyakit. Sota sakit sebelum penugasannya.

Find Me (BXB) (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang