Fourty Seven

7.2K 619 77
                                    



Jaemin benar-benar sangat cemas sekali dia membawa mobilnya dengan sangat laju dan terus berharap kalau istri mungilnya baik-baik saja. Dia juga mengutuk sakura karena mendatangi istrinya. Dia benar-benar sangat cemas saat ini dia tidak mau kehilangan istrinya sama sekali.

Drrtt...Drrtt...Drrtt..

Jaemin langsung menjawab telpon dari Doyoung.

"Apa kau tau dimana istri saya?" Cemas jaemin.

"Saya ada dirumah sakit tuan Jung. Nyonya jatuh pingsan setelah menangis di han-gang."

"Saya akan segera kesana." Lalu jaeminpun langsung mematikan panggilan itu untuk menancap gas menuju rumah sakit.














At. Jung hospital.

Jaemin berlari dan melihat Doyoung yang menunggu di depan ruang rawat milik istrinya itu.

"Bagaimana keadaan istri saya Doy?"

"Nyonya sedang di tangani oleh dokter Seo tuan."

"Kenapa bisa begini? Apa yang terjadi pada istri saya?" Kesal jaemin.

"Sakura menemui nyonya dan saya tidak tau mereka membicarakan apa, tapi yang pasti setelahnya nyonya berlari sembari menangis itulah kenapa saya mengikutinya tuan." Jaemin yang mendengar hal memaki-maki wanita itu dalam batinnya. Masalah Mark yang ketahuan selingkuh dengan kakak dari istrinya saja belum selesai sekarang ini lagi. Dia benar-benar sangat takut istrinya kenapa-napa.

Ceklek.

"Bagaimana keadaan istriku?' cemas jaemin.

"Tuan Jung, nyonya Jung kelelahan dan ternyata perkiraan saya benar tuan. Nyonya Jung benar-benar sedang mengandung. Usia kandungannya seminggu. Tolong jangan membuatnya banyak pikiran tuan. Kandungan pada male sub sangat rentan sekali tuan. Itu bisa sangat berbahaya bagi nyonya dan calon bayi kalian." Ucap Changbin.

"Apa saya boleh melihat istri saya?" Ucap jaemin.

"Silahkan tuan." Ucap Changbin dan jaemin langsung masuk kedalam ruang rawat istrinya itu lalu melihat wajah istri mungilnya yang sangat pucat dengan infus yang menghiasi tangannya. Diapun mendekat dan menggenggam tangan istrinya itu.

"Maafkan Hyung injunie. Tolong jangan seperti ini hikss... Hyung tau kalau Hyung salah karena menyembunyikan hal yang mungkin membuatmu marah hikss... Tapi, Hyung melakukan ini agar kau tidak terluka seperti saat ini hikss..." Ucap jaemin sembari menangis.

Renjun yang sebenarnya telah sadar sejak Changbin keluar tadi mendengar semuanya dan membuka matanya secara perlahan lalu mengelus kepala jaemin yang menunduk sembari menggenggam tangannya saat ini. Jaemin yang merasakan elusan tangan itu langsung mengangkat kepalanya.

"Sayang? Kau sudah sadar? Apa ada yang sakit? Katakan pada Hyung." Ucap jaemin dan renjun hanya menggelengkan kepalanya.

"Maafkan Hyung, kau jadi seperti ini karena Hyung. Maaf hikss..." Ucap jaemin menunduk dan menangis.

"Aku memang kecewa pada Hyung, tapi aku tidak marah pada hyung. Jadi, berhenti menangis. Hyung menyakitiku. Maafkan aku juga karena membuat Hyung cemas sampai masuk rumah sakit begini. Tapi, sekarang aku sudah baik-baik saja kok. Dokter mengatakan apa hyung?" Ucap renjun tersenyum.

"Kita akan jadi orangtua sayang. Ada Jung junior disini. Makanya moodmu sering berubah-ubah." Ucap jaemin sembari mengelus perut renjun yang masih terlihat sangat rata itu.

"N—ne? Jadi, aku hamil Hyung?" Ucap renjun kaget dan jaemin menganggukkan kepalanya.

"Berapa lama dia disana Hyung?" Ucap renjun menangis bahagia.

DIJODOHIN (jaemren) END!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang