Fourty Two

6.6K 652 70
                                    

Malam menjelang, jaehyun benar-benar mengundang keluarga Nakamoto untuk turut andil dan yiyang sangat senang karena diundang ke mansion itu. Karena dia ingin melihat akhir dari kang Mina yang sebentar lagi akan kehilangan calon bayinya. Jaemin bahkan sudah berusaha membujuk renjun tapi istrinya itu tidak mau, alhasil jaemin dan renjun tetap berdiam di mansion Nakamoto dengan memberikan alasan pada yuwin kalau renjun tidak enak badan sama sekali.

"Jaemin dan renjun benar-benar tidak datang?"

"Renjun sedang tidak enak badan secara tiba-tiba Hyung. Makanya mereka tinggal." Ucap winwin.

"Baiklah tidak masalah. Ayo kita masuk." Ucap jaehyun lalu merekapun masuk dan tak lama setelah itu, keluarga seo pun datang.

"Renjun dan jaemin Hyung mana Hyung?" Ucap haechan pada jeno yang ada disebelahnya.

"Mereka ada di mansion Nakamoto. Renjun tidak enak badan makanya mereka tidak datang." Ucap jeno.

"Aaa."

"Jadi bagaimana jae? Kapan rencananya pernikahan anak kita ini?" Ucap johnny.

"Iya, kami harap secepatnya." Ucap ten tersenyum. Sedangkan Haechan hanya menunduk karena malu dan itu sangat menggemaskan bagi jeno.

"Bagaimana kalau sebulan lagi. Lagian mereka juga sudah lama berkencan bukan? Walaupun harus melangkahi anak pertama kami. Tidak masalah." Ucap ten tersenyum.

"Bagaimana?" Ucap jaehyun melihat istrinya.

"Itu lebih baik. Kita lakukan saja jae." Ucap taeyong karena dia tidak mau membuat anaknya itu menunggu lama. Sedangkan hyewon dan yiyang saling memandang sampai maid datang untuk membawakan minuman dan makanan ringan.

"Baiklah. Kita setujui saja." Ucap Johnny dan ten bersamaan.

"Baiklah. Silahkan minum semuanya " Ucap Mina.

"Kau juga sayang." Ucap winwin tersenyum dan Mina hanya mengangguk lalu meminum minumannya membuat yiyang tersenyum sedangkan Mark hanya berwajah datar karena harus melihat yiyang. Dan sungchan yang menahan amarahnya.

Beberapa menit kemudian merekapun kaget karena mina berteriak kesakitan hingga membuat semuanya kaget dan Mark sangat cemas bahkan Hyuna juga sama.

"Sayang ada apa?" Ucap Mark cemas.

"Oppa perutku sangat sakit." Ucap Mina sembari menangis.

"Tenang ya sayang. Mom, dad, Hyuna tetap di rumah. Daddy akan membawa mommy ke rumah sakit segera." Ucap Mark lalu menggendong Mina dan segera pergi.

"Selamat tinggal kang Mina. Lebih baik kau juga ikut mati " batin yiyang. Sedangkan hyewon sangat cemas karena keluarga yang dia miliki satu-satunya hanyalah Mina saja.











At. Mansion Nakamoto.

Sekarang renjun dan jaemin tengah menonton televisi diruang tengah dengan renjun yang memakan buah stroberi dengan sangat tenangnya.

"Injunie ngomong-ngomong kenapa moodmu bisa begitu ya?" Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun yang berada di pahanya karena renjun menggunakan pahanya sebagai bantalan.

"Aku tidak tau Hyung." Ucap renjun sembari memakan stroberinya.

"Sudahlah tidak masalah. Lagian kau semakin menggemaskan Dengan sifat ini." Ucap jaemin tersenyum..

"Hyung?!" Kesal renjun sembari mempoutkan bibirnya.

Cup.

"Hyung?! Kau baik-baik saja? Aku sedang makan stroberi." Ucap renjun kaget karena jaemin mengecup bibirnya.

"Tidak masalah. Lagian Hyung suka bibirmu jadi stroberi itu tidak masalah." Ucap jaemin tersenyum lalu kembali mengecup bibir renjun singkat.









At. Samsung hospital.

Mark langsung memanggil dokter dan suster sembari menggendong Mina yang telah tidak sadarkan diri dengan darah yang menetes dari kakinya. Mark tidak bodoh dia tau kalau Mina tengah pendarahan dan diapun semakin panik sekali.

"Dok tolong selamatkan istri saya." Ucap Mark.

"Baik tuan. Tolong tunggu di luar, kami akan melakukan yang terbaik." Ucap suster lalu pintu ruangan ditutup dan Mark benar-benar tidak bisa tenang lalu mondar-mandir karena sangat cemas pada istrinya itu. Dia benar-benar tidak ingin kehilangan istrinya sama sekali.

Setengah jam kemudian, ruangan pun kembali dibuka dan dokterpun keluar dengan wajah sedih lalu melihat Mark.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Ucap Mark sangat cemas.

"Maafkan saya tuan. Istri dan anak anda telah tiada di perjalanan." Ucap dokter sembari menunduk.

"Itu tidak mungkin! Kau jangan asal bicara saja." Teriak Mark marah.

"Maafkan kami. Kami semua turut berduka cita." Ucap dokter itu membungkuk dan membiarkan Mark menangis dan langsung masuk kedalam ruangan itu lalu melihat tubuh kaku dan pucat istrinya itu.

"Mina-ya! Kenapa kau melakukan ini padaku hiksss... Kenapa kau meninggalkanku mina-ya. Aku tau aku bersalah karena sudah menduakanmu hikss... Tapi kenapa kau meninggalkanku dan Hyuna hikss... Apa yang akan aku lakukan tanpamu Mina hikss... Bagaimana aku bisa membesarkan Hyuna tanpa mu hikss..." Tangis Mark menja-jadi karena kehilangan orang yang mencintainya dengan sangat tulus.



























💏💏💏







Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

DIJODOHIN (jaemren) END!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang