Thirty Seven

7.2K 683 24
                                    

Keesokan harinya, renjun menggeliat dalam tidurnya lalu diapun membuka matanya secara perlahan dan melihat jaemin masih tertidur dengan sangat nyenyak sekali sembari terus memeluk pinggang rampingnya itu.

"Hyung?" Lirih renjun agar suaminya itu terbangun dari tidurnya.

"Hmm?" Ucap jaemin tanpa membuka matanya dan mengeratkan pelukannya pada renjun dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk lehernya.

"Hyung bangun, ini sudah pagi." Ucap renjun kesal.

"Sebentar lagi." Ucap jaemin yang suaranya teredam.

"Ayolah hyung, atau aku akan marah lagi padamu Hyung." Ancam renjun dan jaeminpun seketika langsung mengangkat kepalanya dari ceruk leher renjun dan menatap istrinya dengan tatapan tidak terima.

"Kenapa harus mengancam seperti itu?" Kesal jaemin.

"Habisnya Hyung menyebalkan." Kesal renjun lalu mempoutkan bibirnya dan melihat jaemin yang sekarang mengukungnya.

Cup.

"Jangan cium-cium." Kesal renjun.

Cup.

"Hyung?!"

Cup.

"Jaemin Hyung!"

Cup.

"Nana Hyung!" Kesal renjun dengan wajah memerahnya.

Cup.

"Jung Jaemin jinjja." Kesal renjun.

"Kenapa kau sangat menggemaskan?" Ucap jaemin sembari tersenyum.

"Kenapa Hyung sangat menyebalkan?" Ucap renjun kesal. Dan jaemin akhirnya tertawa seketika lalu duduk. Sedangkan renjun langsung merenggut lalu pergi ke toilet.

"Sungguh sangat menggemaskan sekali." Monolog jaemin.

























Semuanya sekarang telah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama bahkan yiyang juga ikut sarapan bersama membuat semuanya kecuali jaemren bingung pasalnya selama renjun menikah dia tidak pernah makan dirumah itu tapi mereka hanya diam saja. Agar renjun tidak curiga sesuatu.

"Jaemin?" Ucap yuta datar.

"Iya otusan?"

"Nanti kau bicara dengan otusan, Samuel dan ojisan di ruang kerja otusan."

"Otusan ingin bicara apa dengan jaemin hyung?" Ucap renjun curiga.

"Hanya masalah pekerjaan injunie."

"Sudah biarkan saja renjun, nanti kita menghabiskan waktu di taman belakang saja. Mama sangat merindukanmu." Ucap winwin tersenyum.

"Gege dan tjie tjie ikut bukan?" Ucap renjun menatap yiyang dan dejun hingga jaemin kaget dan merasa tidak aman jika sampai hal itu benar terjadi, tidak ada yang bisa menyelamatkan istri mungilnya itu nanti dari bahaya kalau sampai wanita ular itu berada didekatnya.

"Gege tidak bisa injunie. Gege harus bekerja hari ini." Ucap dejun karena memang dia tidak bisa bolos bekerja saat dia menjadi seorang dokter.

"Aku juga tidak tertarik." Ucap yiyang datar.

"Sudah kita saja injunie." Ucap winwin.

"Baiklah Mama." Ucap renjun menganggukkan kepalanya.





























Di ruangan kerja yuta...

Jaemin melihat tiga orang itu menatapnya tajam dan datar.

"Jujur pada otusan. Apa kau adalah dalang dibalik kejadian kang hyewon?" Ucap yuta datar.

"Kami sudah tau semuanya Jaemin. Tapi, satu yang tidak bisa kami ketahui. Motifmu." Ucap Samuel datar.

"Keluargamu pasti akan kaget jika kau lah dalang dibalik ini semua." Ucap Yuto datar.

"Iya, aku memang dalang dari semua itu, tapi itu karena dia bekerja sama dengan yiyang, anak sulungmu otusan. Mereka berencana memisahkan ku dengan renjun, dan hyewon melakukan itu karena terobsesi denganku, itulah kenapa dia ingin renjun menderita karena aku. Aku tidak mau berpisah dengan renjun. Apa aku salah jika melakukan itu otusan? Oniichan? Ojisan? Aku hanya tidak ingin renjunku kenapa-napa." Ucap jaemin walaupun dengan wajah datar tapi sangat jujur.

"Jadi? Ini adalah ulah yiyang lagi?" Ucap Samuel.

"Iya." Ucap jaemin datar.

"Apa yang akan kau lakukan pada anak sulungmu itu hyung?" Ucap Yuto menatap kakaknya itu.

"Aku akan melakukan sesuatu padanya. Kita akan mempercepat pernikahannya itu. Mengenai data yang kita dapatkan itu langsung blacklist dari semua data, agar tidak ada yang bisa menemukan termasuk keluarga Jung." Ucap yuta.

"Sudah aku lakukan ojisan." Ucap Samuel.

"Aku akan setuju denganmu kali ini jaemin, kau harus menjaga anakku dan membahagiakannya. Karena renjun benar-benar sangat lembut jangan menyakitinya karena aku sendiri bisa membunuhmu nantinya " Ucap yuta datar.

"Aku mengerti otusan. Aku akan membunuh diriku sendiri jika aku melakukannya." Ucap jaemin datar.


















Di taman belakang mansion....

Winwin dan renjun sedang meminum tea sembari duduk di bangku taman yang nyaman itu.

"Bagaimana perasaanmu setelah menjadi istri jaemin? Apa jaemin memperlakukanmu dengan baik?"

"Hmm. Jaemin Hyung sangat baik ma. Dia juga memanjakan injunie. Injunie malah merasa menjadi beban baginya."

"Kenapa bisa begitu?"

"Karena injunie masih kekanak-kanakan Mama."

"Tidak masalah. Injunie pasti bisa membuat jaemin bahagia karena menikahi injunie."

"Hmm. Injunie akan melakukannya dengan baik Mama."







Tanpa mereka ketahui yiyang tengah mendengarkan pembicaraan ibu dan adiknya itu lalu menghubungi hyewon.

"Ingat. Ini saat nya. Lakukan apa yang aku katakan, maka kau bisa dengan cepat mendapatkan Jung Jaemin."

"...."

"Tenang saja aku akan memastikan renjun kali ini benar-benar salah paham Dengan jaemin. Kau hanya perlu melakukan sandiwara dengan baik. Mengerti!"

"Permainan untukmu dimulai sekarang adikku " gumam yiyang sembari tersenyum jahat.





























🌈🌈🌈



















Up nih reader-nim😁
Maaf ya kelamaan up nya😁
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
Ini akan author update jika sudah sampai 100 vote ya😁
Sampai jumpa di chap selanjutnya🤗
We love you💚😍😘

DIJODOHIN (jaemren) END!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang