Setengah jam kemudian jaeminpun akhirnya terbangun dan melihat renjun yang masih tertidur dengan sangat nyenyak sekali. Jaemin lantas mengelus kepala istrinya itu.
"Kau sangat menggemaskan sekali sayang." Monolog jaemin lalu diapun mengecup pipi chubby istrinya itu lalu melepaskan pelukannya secara perlahan dan keluar dari kamar yang ada didalam ruangannya itu setelah merapikan bajunya yang sedikit kusut.
Baru beberapa menit jaemin kembali melihat laptopnya, seseorang pun langsung mengetuk pintu ruangannya itu.
Tok...tok...tok...
"Masuk!"
Ceklek.
Dan jaeminpun melihat seseorang yang akan menjadi asistennya menggantikan hyewon wanita jalang baginya itu.
"Apa kau jay Park?" Ucap jaemin menatap pria itu datar.
"Iya Presdir. Saya jay Park." Ucap pria bernama Jay itu.
"Baiklah. Kau bisa mulai bekerja. Kau sudah tau ruanganmu bukan?" Ucap jaemin datar.
"Iya Presdir." Ucap Jay lalu diapun membungkuk dan pergi dari ruangan jaemin. Selang beberapa menit setelah Jay keluar, pintu ruangan itu terbuka dan terlihatlah siluet dari sang ayah, Jung Jaehyun.
"Daddy? Kenapa kemari tiba-tiba?" Ucap jaemin bingung.
"Ada yang Daddy mau beritahu padamu." Ucap jaehyun lalu diapun duduk dihadapan anaknya itu dan melihat sekelilingnya karena tidak melihat menantunya disana.
"Ada apa dad?" Ucap jaemin bingung.
"Dimana menantuku?" Ucap jaehyun.
"Dia sedang tidur di dalam jaem." Ucap jaemin datar.
"Aaa."
"Apa yang ingin daddy katakan padaku?" Ucap jaemin.
"Daddy meminta bantuan dengan mertuamu untuk mencari orang yang melecehkan hyewon."
"Lalu?"
"Dia menyetujuinya tapi kau dan renjun harus tinggal di mansion keluarga mereka sampai kita menemukan pelakunya." Ucap jaehyun.
"Itu akan membuatku menjaga renjun lebih ketat. Yiyang terlalu berbahaya bagi keselamatan istri mungilku." Batin jaemin.
"Jaem?" Dan sontak saja jaemin menatap jaehyun.
"Kau mendengarkan Daddy bukan?"
"Lalu bagaimana dengan mommy? Bukannya mommy sangat senang adanya renjun di rumah."
"Daddy akan bicara pada mommy. Lagian yuta Hyung wajar mencemaskan renjun, dia adalah anak bungsunya."
"Baiklah. Aku akan memberitahu renjun, dan kami akan segera kesana setelah pulang dari kantor nantinya."
"Baiklah. Daddy pergi dulu." Ucap jaehyun lalu diapun keluar dari ruangan anaknya itu.
At. Mansion Jung.
Jaehyun akhirnya sampai dirumah dan diapun langsung masuk lalu melihat istrinya, menantunya, juga anak bungsunya tengah berada di ruang tengah.
"Bagaimana jae? Sudah dapat hasil?"
"Belum. Aku juga sudah minta tolong pada yuta Hyung." Ucap jaehyun.
"Dia menerimanya?" Ucap taeyong.
"Hmm. Tapi, dia mau jaemin dan renjun tinggal di kediamannya. Dia takut orang yang melakukan pelecehan pada hyewon adalah musuh keluarga kita. Dia tidak mau anaknya kenapa-napa. Bagaimana menurutmu sayang?"
"Kalau ini untuk keselamatannya kita bisa apa? Apa jaemin dan renjun sudah tau?" Ucap taeyong.
"Jaemin sudah tapi renjun belum karena tadi saat aku kesana renjun sedang tidur." Ucap jaehyun.
"Lagian jaemin Hyung sangat keterlaluan, apa salahnya suruh renjun ge di rumah saja. Dia pasti sangat bosan berada di kantor sedangkan jaemin Hyung menyelesaikan pekerjaannya." Kesal sungchan.
"Mau bagaimana lagi, kau sangat tau hyungmu itu." Ucap taeyong dan sungchan hanya mengangguk membenarkan perkataan ibunya itu.
"Mina tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja. Kita pasti bisa mendapatkan orang yang melakukan semua itu pada adikmu. Daddy janji padamu Mina." Ucap jaehyun.
"Iya Daddy. Aku mengerti." Ucap Mina sembari mengelus perutnya yang masih terlihat datar itu.
"Sekarang bagaimana keadaan hyewon?" Ucap jaehyun.
"Dia sekarang sepertinya sedang tertidur dad. Semoga saja dia bisa bangkit setelah kejadian ini." Ucap Mina.
"Dia pasti bisa sayang. Kau dan kita semua hanya perlu mendukungnya saja." Ucap taeyong sembari mengelus kepala menantunya itu.
"Lalu dimana mark?" Ucap jaehyun bingung pasalnya di kantor tadi dia juga tidak menemui Mark.
"Dia sudah mulai mencari dad. Aku berharap Mark oppa bisa menemukan pria brengsek itu." Ucap Mina.
"Pasti sayang. Kau harus percaya pada suamimu itu." Ucap taeyong.
"Ntah dia sedang mencari pelakunya atau sedang berdua dengan selingkuhannya." Batin sungchan.
Kembali lagi ke perusahaan Jung corp, terlihat jaemin yang semakin sibuk dengan semua berkas yang ada diatas mejanya. Maklum lah dia sudah sangat lama tidak masuk ke kantor makanya banyak sekali yang harus diselesaikan. Disaat bersamaan, renjun juga keluar dari kamar itu dengan wajah bantalnya. Jaemin lantas tersenyum melihat istrinya itu berjalan mendekat.
"Ada apa hmm? Masih mengantuk? Atau itu masih sangat sakit?" Ucap jaemin saat renjun telah berada dihadapannya. Renjun hanya diam saja lalu kembali duduk dipangkuan suaminya itu dan menyandarkan kepalanya pada bahu jaemin. Jaemin lantas mengeratkan pelukannya sebelah pada pinggang ramping itu.
"Masih mengantuk?" Bingung jaemin.
"Hyung, aku mau eskrim stroberi." Ucap renjun.
"Hmm. Baiklah. Tunggu sebentar." Ucap jaemin lalu menekan telpon disebelahnya.
"Iya Presdir?"
"Belikan eskrim stroberi segera dan antarkan keruanganku secepatnya!"
"Baik."
"Sudahkan?" Dan renjun hanya mengangguk lalu menyamankan kepalanya pada bahu suaminya yang kembali disibukkan dengan pekerjaan itu.
"Hyung? Apa hyung selalu begini?" Ucap renjun.
"Hmm. Karena ini pekerjaan Hyung."
"Pokoknya Hyung harus menjaga makan Hyung dengan baik. Injunie tidak mau Nana Hyung sakit." Ucap renjun.
"Pasti sayang." Ucap jaemin tersenyum lalu kembali mengerjakan berkas-berkas tersebut agar cepat seleksai dan dia bisa berduaan dengan renjunnya tanpa gangguan kerjaan lagi.
🌈🌈🌈
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN (jaemren) END!✔
Fanficbagaimana jadinya jika Nakamoto Renjun, anak bungsu dari keluarga Nakamoto harus menerima perjodohan untuk membantu keuangan keluarganya. Apakah dia sanggup menjadi pendamping hidup bagi sih dingin Jung Jaemin?