Twenty Four

8.3K 742 36
                                    




Disini sekarang renjun dan jaemin berada di taman Han dan tengah duduk di salah satu bangku.

"Jadi? Kau ingin kemari ternyata?" Ucap jaemin sembari memandangi calon istrinya itu.

"Apa Nana Hyung tidak suka?" Ucap renjun polos.

"Hyung suka. Hanya saja, kau lebih indah dari pada pemandangan ini." Ucap jaemin sembari menatap renjun yang juga sedang menatapnya dan mengecup singkat pipi chubby itu.

"Hyung! Jangan menggodaku seperti itu. Aku sangat malu." Ucap renjun menunduk dengan wajah yang sangat memerah sekali.

"Baiklah. Tidak akan lagi. Oh iya injunie, setelah menikah kau ingin bulan madu kemana?" Ucap jaemin dan renjun hanya menatapnya lalu diapun menyandarkan tubuhnya dan membuat jaemin menerima semua beban tubuhnya.

"Terserah Hyung saja. Kemanapun aku akan ikut." Ucap renjun.

"Tapi, aku akan sangat senang jika kau yang menentukan tempatnya injunie." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Kalau begitu, kita kemana ya?" Ucap renjun dengan ekspresi berfikir yang sangat menggemaskan.

"Kemana nyonya Jung?" Ucap jaemin.

"Kita ke Jerman saja." Ucap renjun.

"Apapun untukmu sayang." Ucap jaemin tersenyum.

"Hyung, asistenmu itu apa dia lebih tua dariku?" Ucap renjun.

"Dia lebih muda darimu. Dia mengalami sekolah dengan umur yang lebih muda. Paham kan?" Ucap jaemin.

"Hmm. Dia terlalu cepat masuk, begitu kan hyung?"

"Hmm. Kau sendiri?"

"Aku sekolah melompat-lompat Hyung, makanya aku sudah lulus dan disini sekarang."

"Kau memang sangat pintar, baik hati." Ucap jaemin.

"Nana Hyung juga sangat baik." Ucap renjun tersenyum hingga puppy eyesnya terbentuk dan jaemin sangat terpesona lagi dan lagi pada renjun.

"Injunie?"

"Iya Hyung."

"Saranghe.*

"Nado."






















_________________

















Sementara itu yi yang tengah berada di kamarnya lalu diapun melihat dengan seksama hasil dari benda pipih atau bisa dibilang testpack itu. Beberapa menit kemudian, senyum terukir di wajahnya lalu diapun mengelus perutnya.

"Selamat datang sayang. Kau benar-benar sangat membantuku. Sekarang waktunya bertemu dengan ayahmu sayang." Ucap yi yang lalu diapun langsung keluar dari kamarnya untuk pergi ke Jung corp.







Sesampainya di Jung corp, yiyang langsung pergi menuju ruangan Mark dan masuk begitu saja. Membuat Mark kaget pasalnya dia dan yiyang sudah sepakat tidak akan bertemu hingga pernikahan renjun dan jaemin terjadi. Karena Mark tidak ingin berada dalam masalah apapun.

"Yiyang! Bukannya kita sudah sepakat tidak akan bertemu. Kenapa kau kemari? Bagaimana kalau kau dilihat oleh ayahku." Ucap Mark marah.

"Tenang oppa. Aku kemari hanya sebentar. Ini kau bisa lihat isi di dalam kotak itu, aku harap kau tidak melarikan diri." Ucap yiyang. Mark langsung membuka kotak itu dan kaget dengan apa yang dia lihat lalu menatap tajam yiyang.

"Apa kau sedang mencoba berbohong padaku sekarang Nakamoto Yi Yang!" Ucap mark tidak percaya.

"Berbohong?! Untuk apa Mark? Kau harus ingat kita sudah terlalu sering bermain tanpa pengaman oppa. Jadi, aku harap kau tidak lepas tangan. Karena ini anakmu."

"Gugurkan anak itu."ketus Mark.

"Tidak akan. Karena aku tidak akan tega membunuh anakku." Ucap yiyang datar.

"Jadi apa maumu?!"

"Nikahi aku."

"Jangan bodoh yi yang! Adikku akan menikahi adikmu. Apa kau sudah gila? Ditambah lagi aku sudah punya istri dan anak."

"Semua itu ada pada pilihanmu sendiri. Kau ingat ini Mark, aku akan memberikanmu waktu sampai dihari pernikahan adikku dan adikmu. Jika kau tidak memberikan jawaban aku akan mengatakan hubungan kita selama ini pada semua orang. Bye sayang." Ucap yiyang lalu diapun pergi begitu saja membuat Mark berteriak marah dan membanting semua berkas bahkan laptop yang ada di atas mejanya itu.












































🌈🌈🌈

























Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

DIJODOHIN (jaemren) END!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang