Fourty One

6.7K 672 30
                                    

Sungchan mengikuti Mark dan melihat Mark masuk kedalam salah satu cafe, dia terpaksa ikut masuk dan memesan meja agak kesudut agar Mark tidak tau kalau dia mengikuti nya. Sungchan bahkan memvideokan Mark secara diam-diam dengan selingkuhannya yang merupakan kakak ipar dari jaemin.

"Kenapa kau meminta bertemu denganku disini?" Datar Mark.

"Ayolah Mark. Memangnya kau sesibuk itu? Ingat aku ini sedang mengandung anak kita " Ucap yiyang.

"Tidak bisakah kau tidak menggunakan anak itu?" Ucap Mark muak.

"Mau bagaimana lagi? Oh iya satu lagi Mark, aku ingin kau menikahiku sebelum perutku semakin besar." Ucap yiyang.

"Apa kau sadar dengan apa yang kau katakan yiyang?" Ucap Mark tak habis pikir.

"Tentu saja "

"Kau ingat kita ini keluarga. Adikku adalah suami adik bungsumu." Ucap Mark.

"Lalu kenapa? Lagian kau tidak bisa lepas tangan dan ingat satu hal. Aku tidak mungkin hamil saat tidak memiliki suami. Aku bisa mempermalukan keluargaku."

"Tapi, aku juga bisa membuat keluargaku marah. Aku tidak mungkin menikahimu saat Mina tengah mengandung " Ucap Mark.

"Aaa jadi mina tengah mengandung. Berarti bayi itu harus tiada segera. Tenang yiyang kau pasti bisa melakukan semua itu." Batin yiyang.

"Aaa senangnya menjadi Mina karena kau akan selalu memanjakannya. Tapi, ingat Mark jangan lupa kau lah yang membuat bayi ini ada dalam kandungan ku. Jadi, jangan pernah mencoba untuk tidak menikahiku." Ucap yiyang mengancam Mark. Sedangkan sungchan sudah benar-benar sangat kesal pada Hyung tertuanya itu laku segera pergi dari cafe itu. Didalam pikirannya saat ini berkecamuk segala macam kemungkinan. Apa dia harus memberitahu kakak iparnya atau menyelamatkan keluarga hyungnya itu dari kehancuran? Sungguh dia benar-benar sangat bimbang sekali.





















At. Mansion Jung.

Semuanya masih berkumpul diruang tengah mansion itu kecuali renjun, Mina dan hyewon.

"Mom, dad. Aku tau ini tidak benar. Tapi, kejadian ini tidak bisa membuatku menghentikan niat awalku." Ucap jeno.

"Apa maksudmu jen?" Ucap taeyong.

"Aku ingin menikahi Haechan. Tapi, aku tidak tau kapan waktu yang tepat untuk mengatakan hal ini selain sekarang mom, dad. Lagian, kalau menunggu semua ini selesai masih sangat lama. Bahkan aku dan Haechan sudah lama berkencan tanpa sepengetahuan kalian. Aku benar-benar ingin menikahinya."

"Daddy mengerti. Kita akan undang makan malam keluarga seo kemari malam ini, cepat atau lambat kita akan tetap melakukan hal ini. Setidaknya rencana pernikahan harus dilakukan." Ucap jaehyun.

"Bagaimana kalau nantinya hyewon imo mengamuk halbojie?" Ucap Hyuna.

"Tidak akan sayang. Imo mu pasti akan tenang. Jaem. Tetaplah disini sampai nanti malam. Atau paling tidak menginaplah disini malam ini. Besok kau bisa kembali ke kediaman Nakamoto, Daddy akan mengatakan pada yuta agar dia tidak marah padamu. Karena ini adalah janji Daddy membiarkan kalian tinggal disana sampai semua masalah ini selesai." Ucap jaehyun.

"Baiklah. Aku mengerti dad." Ucap jaemin datar.

"Samchun. Nanti jika hyewon imo mengamuk secara tiba-tiba. Tolong samchun tenangkan ya. Soalnya imo selalu memanggil nama samchun. Dia tidak percaya bahkan pada semuanya." Ucap Hyuna.

"Dasar wanita ular." Batin jaemin.

"Jaemin samchun?" Ucap Hyuna.

"Maaf Hyuna. Tapi samchun tidak bisa melakukan hal itu, samchun memiliki istri saat ini. Perasaannya lebih penting dari apapun. Maaf samchun tidak bisa untuk yang satu itu." Ucap jaemin datar.

DIJODOHIN (jaemren) END!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang