M. 2

175 16 0
                                    


Mona yg ditatap oleh mew dan gulf kembali menunduk
"Cih.. Menjijikkan" Kata gulf pelan
Melihat gulf yg sedang berkomat kamit pun mengelus punggung gulf
Gulf pun tersenyum sedikit.
"Saya pamit ya.. Pak.. " Kata mona

Fern baru saja duduk dibangku tamu.
"Loh.. Kamu kok gak jadi sama teman kamu" Tanya fern pada mona
"Nanti saja saya bicara dengannya pak.. " Jawab mona
Guru itu pun menyerngitkan alisnya bingung
Teman siapa yg pak Fern bilang itu
Guru itu pun menjadi penasaran.
"Teman mana yg kamu maksud? " Tanya guru itu
Seketika mona menegakkan kepalanya
"Tunjuk dia, jika dia temanmu? " Tanya pak guru itu
Namun mona tetap diam
Gulf pun tersenyum miring




"Mana mungkin dia berani jawab pak.. " Kata Gulf
"Kau.. " Tunjuk hero pada Gulf
Hero geram mendengar pernyataan Gulf
Anak itu semakin berani saja melawannya
Biasanya, anak itu akan diam saja jika dihina
Tapi.. Kali ini, anak itu berani melawannya
Apa karna mew ini?
Senior yg baru ia kenal itu
"Sopan lah pada temanmu.. " Tegur mew pada hero







~Kembali ke daddy mew~


Fern, ayah mew.
Teman pemilik yayasan kampus ini dan seorang donatur.
Mew tidak terkejut lagi melihat daddy nya datang ke kampusnya.
Karna daddy nya bilang akan berkeliling kampus untuk memberikan dana bantuan pada mahasiswa yg kurang mampu.
Masih banyak dosen atau pun mahasiswa dikampus yg belum mengenal mew sepenuhnya.



Karna mew tidak ingin dikenal dengan anak orang kaya yg bisa masuk kampus mana saja dengan uang orang tuanya.
Karna orang tuanya kaya.
Ia masuk kampus ini karna usaha belajarnya bukan karna uang orang tuanya.
Ya, walaupun mew gampang masuk kampus ini.
Karna pemilik kampus ini merupakan teman daddy nya
Namun mew menolak.
Karna ia ingin berusaha dengan sendirinya tanpa bantuan orang tuanya.
(Agak belibet ya..
Next, lanjutin aja☺)




Daddy mew yg sedari tadi mendengarkan percakapan guru pembimbing dan mahasiswa pun ingin memanggil mew.
"Maaf Pak sebelumnya.. Bisa saya berbicara dengan anak itu? " Tunjuk pak fern pada mew
Seketika pembicaraan mereka terhenti, dan menatap pak fern
"Maafkan saya sekali lagi.. " Kata pak fern
"Tidak apa pak.. Anak mana yg bapak maksud? " Tanya guru pembimbing itu sopan
"Itu, yg duduk ditengah" Jawab pak fern
Sambil menunjuk kearah mew




Guru pembimbing itu pun langsung melirik ke arah mew
"Mew.. " Panggil guru pembimbing itu
"Krab pak.. " Jawab mew
"Kamu dipanggil sama pak fern.. " Katanya
"Kamu jangan sembarangan ngomong ya apalagi melawannya.. Dia seorang donatur dikampus ini" Katanya lagi
"Yaelah.. Tanpa lo kasih tau, gue udah tau kali. Dia itu daddy gue. Kalo misalkan pun gue gak suka sama orang.
Gue bisa aja bilang sama daddy gue" Kata mew dalam hati
"Kamu dengar gak apa yg saya bilang? " Kata pak guru itu
Mew pun mengangguk mengerti
"Paham pak.. " Jawab mew
"Yasudah sana.. Kamu dipanggil sama bapak itu" Kata guru itu



Mew pun bangkit dari duduknya dan menghampiri daddy nya.
Setelah dia sudah didepan daddy nya.
Dia duduk didepan daddy nya
Hero yg melihat itu tersenyum miring
"Kesempatan gue nih.. Untuk ngeluarin anak itu dari kampus ini. Palingan anak itu masuk kampus ini karna beasiswa, kebetulan ada seorang donatur kampus ini datang
Gue bisa bilang sama donatur itu biar sih mew gak dapat beasiswa lagi dan keluar dari kampus ini" Kata hero dalam hati




Jika saja mona tidak keluar dari ruangan ini.
Mungkin saja mona akan membelanya.
(Kalo iya yaa hero🤭)
Guru itu menatap Gulf dan hero yg menatap mew pada daddy nya pun langsung mengalihkannya.
"Sudah.. Jangan diliatin, karna mew sedang dipanggil.
Jadi, masalah ini akan saya lanjutkan lagi" Kata guru itu
"Tapi pak.. " Kata hero
"Kalo begitu.. Gulf balik keruangan ya pak" Izin Gulf sambil memberikan Wai pada guru itu
Guru itu mengangguk
"Ya.. Silahkan.. " Kata guru itu mengizinkan Gulf keluar dari ruangan ini





Gulf pun bangkit dari duduknya.
Lalu berjalan menuju pintu keluar.
Sebelum berjalan menuju pintu dia melihat kearah mew
Mew pun juga menoleh kearahnya, lalu menganggukkan kepalanya
Dia pun tersenyum kecil, lalu keluar dari ruangan itu
Tinggal lah hero dan guru pembimbing itu
Sedangkan mew bersama daddy nya.






"Knapa kau berada diruang bk.. " Tanya daddy mew
"Aku sedang membela temanku yg dihina" Jawab mew
"Maksudmu.. Pria yg baru saja keluar dari ruangan ini" Tanya daddy lagi
Mew pun mengangguk
"Masalah apa yg kau lakukan sehingga masuk ruang bk ini.. " Kata daddy Mew
"Nanti saja Mew jelasin dirumah dad.. Mew enek liat orang itu" Kata Mew sambil menunjuk ke arah hero
"Emang knapa sama dia? " Tanya daddy lagi
"Daddy tanya saja pada guru itu.. " Jawab Mew
"Mew.. Kembali ke kelas saja ya dad
Nanti Mew jelasin dirumah" Kata Mew lagi
Daddy pun mengangguk





"Kembalilah ke kelasmu.. Daddy ingin bicara juga dengan guru itu" Kata daddy
"Ku harap daddy jangan memberi beasiswa kepadanya. Jika pun pernah, aku harap kali ini.
Jangan kasih beasiswa itu lagi" Kata Mew
"Knapa? " Tanya daddy
"Pokoknya jangan dad.. " Jawab Mew
"Mew pergi dulu dad.. " Kata Mew lagi
Lalu berdiri dari duduknya
Tak lupa memberi Wai pada daddy nya.





Mew pun berjalan kearah guru bk itu
"Saya izin keluar juga ya pak.. " Kata Mew pamit pada guru bk itu
Guru bk itu mengangguk kan kepalanya
"Silahkan.. " Kata guru bk itu
Mew pun melakukan Wai pada guru bk itu
Lalu keluar dari ruangan itu.




Setelah itu.. Guru bk itu menatap hero yg tak kunjung keluar dari ruangan ini
"Nanti saja dilanjutkan.. Saya masih ada tamu ini" Kata guru bk itu
"Tapi pak.. Saya ingin menjelaskan sesuatu" Kata hero
"Nanti saja ya.. "
"Lebih baik kamu keluar dulu.. Tak sopan mengabaikan tamu" Kata guru bk itu
Hero yg kesal pun keluar dari ruangan bk itu





"Kali ini kalian lolos.. Jangan harap untuk besok" Kata hero menggerutu dalam hati
































Stay tune naa☺

Apa itu cinta? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang