47. LIKE THE SEASONS

2.3K 184 6
                                    



Menyesal !!!

Itu lah yang selalu mengrogoti perasaan jaemin sekarang. Bahkan dengan kata maaf sekalipun ia tahu itu tidak akan cukup untuk luka yang ditorehkan nya pada pria mungil itu.

Jaemin menyampaikan segala penyesalan nya dengan tulus. Bahkan ia  hampir mencium kaki renjun demi mendapatkan ampunan dari si huang, jika saja renjun tak segera mencegah nya.

Renjun mendongkak menatap pada ribuan bintang yang bertabur di langit malam.

"tidak apa-apa jaemin. Aku baik-baik saja sekarang" ucap renjun serak.

Ah ingin sekali dia merengguh tubuh mungil renjun untuk dipeluk nya seperti dulu.

"bukan nya hidup itu adalah musim ?"  ucap renjun beralih menatap jaemin.

"kau harus melewati dingin untuk merasakan hangat. Begitu juga dengan musim selanjut nya"

Jaemin menunduk. Nafas nya masih terdengar berat. Perlahan kepala nya mengangguk kecil. Memgerti akan ucapan renjun.

"berapa derajat suhu yang kau rasakan saat musim dingin itu, renjun ?" lirih jaemin memainkan jemari nya.

Renjun menelan ludah nya setelah nya menghela nafas sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan jaemin.

"aku..berada di suhu terendah jaemin. Seluruh nya membeku. aku tidak bisa mencairkan ataupun menghangatkan diri ku sendiri seperti seharus nya. Yang mana disaat aku mencoba nya itu malah menyakiti ku karena banyak nya runcingan es disekitar ku"

Jaemin menganggkat pandangan nya untuk melihat wajah renjun saat ini yang berusaha untuk tersenyum dengan mata nya yang berkaca-kaca.

"kau....pasti sangat kedinginan saat itu"

Renjun mengangguk dengan kekehan yang terdengar sumbang.

"apa harus aku jawab ?"

Jaemin menggeleng."aku tidak bertanya, aku menyatakan"

Renjun mengangguk kembali. Itu benar. Tidak ada pertanyaan dari ucapan jaemin tadi.

"aku saat itu tidak mengerti apa alasan aku melakukan hal itu pada mu renjun"

Renjun tak menjawab, ia tahu jaemin akan melanjutkan ucapan nya.

"aku hanya merasa kesal akan keadaan keluarga ku yang bahkan sejak itu dimulai aku tidak bisa menerima nya sama sekali."

"dan kau mengorbankan aku sebagai rasa apa jaemin ?"

"entah lah, aku benar-benar tidak tahu alasan nya. Tapi yang pasti saat itu aku memang lah manusia terbodoh yang ada di bumi ini. Aku memang  sekonyol itu sampai melakukan hal tak beradab pada mu renjun"

Sesak, mendengar perkataan jaemin kembali membuat otak renjun berputar menginggat kejadian² dimasa lalu nya yang sungguh ia tak percaya bahwa itu terjadi pada diri nya. Pada tubuh nya.

Tangan renjun bergerak mengusap perut nya diiringi hela nafas yang berhembus dari belah bibir plum nya.

Jaemin hendak mengucapkan kalimat nya kembali tapi tapi tertahan sebab suara berat milik pria lee dibelakang mereka mengintrupsi.

Bisa jaemin lihat wajah datar jeno yang menatap penuh kearah nya lalu tatapan itu melembut saat bola mata nya bergulir pada sosok pria mungil yang sekarang berstatuskan istri nya itu.

"sudah larut malam renjun, sebaik nya kau masuk kedalam. Udara malam tidak bagus untuk kesehatan mu dan bayi kita"

Renjun mengangguk, ia berjalan menghampiri jeno yang kini mengulas senyum manis untuk nya.

WANT YOU🔞 [NOREN] END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang