14 Bahtera Utnapishtim

37 23 5
                                    

Semenjak aku membuka Buku Kebangkitan, hidupku menjadi penuh dengan kejutan. Aku menemukan anak dari Dracula dan Jeanne yang kuberi nama Jeanne Draculia, dan kemudian diteleportasi paksa ke gunung bersalju yang hanya ditinggali satu orang, Yuki-Onna bernama Saras. Dan kini, aku terdampar di sebuah pulau asing setelah sebuah angin topan tiba-tiba muncul saat aku dan Saras terbang menunggangi Jeanne kecil yang berubah menjadi seekor naga.

"Penerbangan pertama yang luar biasa. Hah.. Ini bisa bikin trauma," keluhku.

"Kau baik-baik saja?" seorang gadis mendekatiku. Rambutnya bewarna biru langit dengan kulit yang putih- tidak lebih putih dari Saras. Telinganya lancip seperti Elf tapi dia juga memilki ekor berbulu seperti Werebeast.

"Yah. Aku baik-baik saja," ucapku sambil membangunkan diri. "Ini dimana?"

"Pulau Olha. Pulau ini dilindungi oleh Segitiga Topan yang membuat orang luar tidak bisa masuk. Bagaimana kau bisa?"

"Aku juga tidak paham. Yang kami lakukan hanya terbang menuju asal tempat kami. Tiba-tiba saja sebuah angin topan muncul dan melempar kami kesini."

"Terbang? Maksudmu kau budaknya sang Naga Pelindung?"

"Aku bukan budak siapa-siapa. Dan apa kau tahu dimana Naga Pelindung tersebut?"

Gadis itu kemudian membawaku masuk ke dalam hutan. Kami tiba di sebuah desa dengan orang-orang yang juga memilki telinga lancip dan ekor berbulu. Lalu di dalam sebuah tenda besar, aku melihat rekanku.

Jeanne terlihat duduk dengan Saras yang berdiri di sampingnya. Di depan Jeanne, para wanita bertelinga lancip nampak duduk di lantai dengan rapi menghadap Jeanne. Dan mereka terlihat sedang.. menyembah Jeanne?

"Papa!" teriak Jeanne saat melihatku.

"Oi, sudah kubilang kan untuk berhenti memanggilku Papa dan panggil aku Ratu?"

Orang-orang bertelinga lancip tersebut kemudian beralih menghadapku dan mereka mulai kebingungan.

"Papa- Naga Pelindung punya ayah- siapa?- jika dia ayah sang Naga- berarti-"

"Raja Langit!" teriak mereka bersamaan. Sekarang mereka menyembahku.

Banyak hal yang telah terjadi semenjak aku berada di dunia ini. Tapi tidak dipungkiri jika ini adalah yang terbaik. Saat ini aku sedang duduk di sebuah singgasana sederhana yang terbuat dari kayu, dengan orang-orang yang akan selalu siap memenuhi kebutuhanku, apapun itu. Aku sama sekali tidak paham dengan apa yang terjadi, tapi aku tidak akan menolak posisi ini, hehe.

Aku meminta informasi dari gadis yang pertama menemukanku tentang semua hal yang ingin aku tahu. Gadis itu bernama Canaan, lalu dia dan para wanita yang mirip dengannya ini bernama Terra. Tidak ada Terra berjenis kelamin lelaki, sehingga jika mereka ingin bereproduksi, mereka harus mencari lelaki dari ras lain di luar pulau Olha. Sayangnya saat ini jumlah mereka hanya tinggal 30 saja semenjak topan yang menghalangi orang keluar masuk pulau. Tentang alasan kenapa mereka memuja Naga Pelindung adalah karena dahulu sang naga pernah datang untuk melindungi pulau ini. Tapi kemudian sang naga tidak lagi muncul, dan demi menjaga para Terra saat orang luar menyerang. Pemimpin Terra terdahulu membangunkan Raksasa Isha yang mampu memanipulasi cuaca. Mereka kira Jeanne adalah sang Naga Pelindung tersebut, dan mendengar Jeanne menyebutku ayahnya, mereka pikir aku adalah dewa yang dikirim untuk menyelamatkan mereka.

Aku senang dengan semua yang kuterima ini. Terlebih, Canaan bilang jika kaum Terra merupakan pemanah yang hebat. Dengan kata lain, aku mendapatkan sebuah pasukan kecil yang bisa diandalkan. Dan sebagai pemimpin mereka, aku harus melakukan apa yang mereka harapkan.

Aku beranjak dari singgasana. "Aku akan menjatuhkan sang raksasa itu!" Dan mereka bersorak untukku. Hehehe, ini benar-benar menyenangkan.

 Hehehe, ini benar-benar menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dead Queen Nala (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang