8.👑

1.3K 137 6
                                    

Kaki jenjang itu menuruni setiap anak tangga untuk sampai ke tempat tujuan nya. Sepanjang perjalanan senyum selalu terukir di wajahnya, namun senyum itu lenyap seketika karena tak ada seorang pun di sana.

Tempat itu sunyi dan sepi, dia mencari seseorang yang biasanya selalu sibuk ditempat itu. Mata nya menelisik setiap tempat namun hasilnya tetap sama, kosong!

Dia melangkahkan kakinya menjauh dari tempat itu untuk mencari yang ingin dia temui. Tak jauh melangkah ada seorang pelayan lewat didepannya dan dia pun bertanya kepadanya.

"Ah maaf bik, apa bibik melihat kak Mashi?" Tanya dengan sopan

"Oo Aden ruto, tadi nona Mashi ada di taman belakang. Aden juga disuruh ke taman belakang sama nona Mashi"

"Begitu ya, kalau begitu terimakasih bik"

"Kalau begitu saya permisi dulu den" pamit pelayan dengan sopan

Haruto membalas dengan senyum. Walaupun Haruto terlihat dingin dengan orang-orang sekitar tapi dia akan berubah menjadi sosok yang hangat untuk orang terdekatnya. Orang tua mereka juga selalu mengajarkan sikap yang rendah hati dan sopan santun kepada mereka sedari kecil.

Haruto kembali melangkahkan kakinya yang sempat tertunda. Sesuai dengan perkataan pelayan, Haruto bisa melihat dari jauh kakaknya tampak sedang sibuk di gazebo taman belakang. Dia pun menghampiri sang kakak.

 Dia pun menghampiri sang kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gazebo taman belakang)

Saat sampai di dekat sang kakak, dia terkejut dengan kegiatan yang dilakukan sang kakak. Senyum bahagia terpatri diwajahnya. Dia berjalan dengan pelan dan langsung memeluk sang kakak dari belakang. Hal itu sukses membuat sang kakak terkejut dengan kelakuan sang adik.

"Eh, haru kamu bikin kakak terkejut tau" sambil memukul pelan tangan Haruto

"Habisnya kakak bikin ini semua tanpa sepengetahuan aku" masih memeluk kakaknya

"Kakak juga pengen makan berdua bareng kamu dengan suasana baru. Bosan juga makan di ruang makan terus" Ungkap Mashi setelah dia berhasil memutar badannya menghadap Haruto

"Tapi kan bisa panggil Haru juga kak, pasti Kakak capek nyiapin ini semua"

"Apanya yang capek, yang ada kamu yang capek. Ngurus perusahaan sama tambang kita sendirian. Maaf ya kakak belum bisa bantu kamu ngurus semuanya" ungkap Mashi sendu

"Hey, ngomong apa sih kak. Kakak cukup selalu ada di samping aku, kasih aku support dan semangat itu udah lebih dari cukup buat aku kak. Kakak ngerti kan?" Menangkup wajah Mashi

"He'em" Mashi mengangguk kan kepalanya

Cup

Youth of memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang