Youth of memories

31.👑

Hari telah berganti. Sinar jingga kini terbit dari ufuk timur. Mentari pagi kini siap menyapa jutaan manusia yang sudah menanti kedatangan nya.

Sinar hangat mentari pagi kini mengintip masuk melalui celah hordeng kamar sepasang kekasih yang baru melakukan kegiatan olahraga dimalam hari.

Cahaya itu tepat mengenai wajah Yoshi dan membuat tidurnya terganggu.

"Ssshhhh" ringis Yoshi

Perlahan Yoshi membuka matanya, rasa pening menjalar dikepalanya. Dia melihat langit-langit kamar.

"Ini bukan seperti di kamar ku" bingung Yoshi

Dia ingin bangun dari tidurnya, tapi tangan kanannya seperti menahan beban dan membuatnya mau tak mau menoleh kesamping.

"Mashi? Kenapa Mashi bisa ada disini?" Batin Yoshi

Yoshi memejamkan matanya mencoba mengingat kembali apa yang sudah terjadi semalam. Setelah ingatannya kembali, dia membuka matanya dan melihat sekitar kamar dengan baju mereka yang berserakan entah dimana akibat pergelutan panas mereka semalam.

Dilihatnya seorang gadis cantik sang penakluk hatinya tidur di sampingnya disatu ranjang yang sama beralaskan tangan nya sebagai bantalan kepala Mashi dan tanpa menggunakan sehelai benangpun, badan mereka hanya ditutupi oleh selimut.

Kemudian Yoshi kembali memeluk tubuh Mashi erat seakan mengatakan Mashi hanyalah miliknya. Yoshi juga menghujani seluruh wajah Mashi dengan kecupan sayang. Tapi hal itu mengusik tidur sang pujaan hati.

"Aaa, kak Yoshi" rengek Mashi karena tidurnya terganggu

"Selamat pagi sayang" ucap Yoshi tersenyum bahagia

"Pagi kak, kakak udah bangun?" Tanya Mashi sambil menatap Yoshi

"Udah, mau mandi sendiri apa mau kakak mandikan?" Ucap Yoshi menaik turunkan alisnya

Blush... Pipi Mashi seketika merona.

"Ma-mau mandi se-sendiri kak" ucap Mashi malu-malu

"Hahaha lucunya kesayangan kakak ini" mencubit pipi Mashi

"Ish kak udah, sakit tau pipi nya" ucap Mashi mempoutkan bibirnya

"Ya sudah, sana pergi mandi" titah Yoshi

Mashi pun menggulung dirinya dengan selimut, baru saja mau melangkahkan kakinya dia sudah merasakan sakit yang luar biasa di area sensitif nya.

"Ssshhhh" ringis Mashi pelan

Yoshi yang mendengar itu pun langsung menghampiri Mashi "Mashi kenapa? Ada yang sakit? Mana yang sakit?" Tanya Yoshi khawatir

Mashi bukan nya menjawab pertanyaan Yoshi tapi malah memalingkan wajahnya ke arah lain. Bagaimana tidak, Yoshi yang berdiri dihadapan nya sedang naked tanpa baju sepotong pun yang melekat dibadan nya.

Apalagi waktu Mashi sempat melihat ke arah bawah tubuh Yoshi dan melihat Yoshi junior menggantung disana.

"K-kak, bisa ti-tidak pa-pakek baju du-dulu" ucap Mashi malu dan gugup yang bersamaan dengan wajah yang sudah memerah seperti kepiting rebus

Yoshi yang mendengar itu pun langsung melihat kearah dirinya. Dia mengerti bahwa sekarang Mashi sedang malu.

"Kenapa? Bukannya semalam kamu juga sudah melihatnya" goda Yoshi

"Tidak, aku tidak melihatnya" sanggah Mashi cepat tanpa melihat kearah Yoshi

"Oo tidak melihat ya?" Gumam Yoshi menggoda Mashi "bagaimana kalau...." Ucap Yoshi menggantung menatap lekat kearah Mashi