16 : Bakat

311 53 1
                                    

Pagi itu seluruh murid YS High School dikumpulkan dilapangan sekolah.

Panas terik mentari menyorot tepat membuat hampir seluruh siswa mengernyit karena sinarnya, terkecuali Eira yang berdiri dibelakang tubuh tinggi menjulang Yoshi.

"Apa tadi katanya? Pensi?" tanya Shaka menoleh pada Yoshi yang mengangguk.

"Terus kita kudu ngasih persembahan gitu? nampilin sesuatu?" tanya Rafa dibelakang Haksa.

"Raf, kayaknya lo seneng banget ya berlindung dibelakang punggung Haksa" kata Eira.

"Emang anak anjing" sahut Haksa mendelik kesal.

"Gak boleh anjing anjingan, anjing" balas Rafa yang tidak diperdulikan oleh pemuda didepannnya itu.

"Ngasih persembahan apa nih kira-kira?" tanya Ana disebelah Eira.

"Sesajen" sahut Shaka.

"Bener juga, yang penting kan persembahan" kata Yoshi kemudian ber-tos ria dengan Shaka.

"Tumpeng lah sat, lo mau ngadain ritual apaan emang bawa-bawa sesajen?" tanya Clara dibelakang Ana.

"Ritual cari jodoh, biar sekalian mandi kembang" katanya kembali ber-tos ria bersama Yoshi.

"Stres"

Eira menggeleng saja, terkadang memang teman-teman sekelasnya ini cukup mampu membuatnya sakit kepala.

Satu manusia bernama Bayu Bastian saja sudah cukup membuatnya naik darah setiap hari, tapi kini ia justru ditempatkan disebuah kelas yang hampir semua penghuninya terbilang tak biasa.

Tak lama setelah pidato panjang kepala sekolah, semua murid dibubarkan kembali ke kelas masing-masing.

Kelas 2A1 langsung mengadakan rapat penting hingga mencapai satu kesimpulan; penampilan band dari empat anggota ekskul band sekolah yang kebetulan berada dikelas mereka (Shaka, Haksa, Han, dan Nino), tampilan dance dari dua dancer sekolah yang pernah ikut International Dance Competition di Italy (Ana dan Clara), serta bazar yang akan dipimpin oleh Alma.

Eira manyun sendiri memikirkan bakat apa yang ia punya, melihat bagaimana hebatnya Ana dan Clara yang pandai menggerakkan badan, serta kemampuan Alma dalam membuat kue.

Eira iri, benar-benar iri.







-🧚‍♀-



Eira
Yu, bakat gue apa?

Bayu
Berisik, emosian, galak

Eira
Itu bukan bakat

Bayu
Terus?

Eira
Jawab sih yang bener

Bayu
Enggak tau

Eira
Emang salah banget nanya lu

Bayu
Hussss sana, ganggu lo






Eira mendelik, bibir mungilnya ia majukan, harus nanya siapa lagi?

Otak pintarnya berfikir keras sampai satu nama terlintas.

Orange √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang