gila?

423 30 0
                                    

"jar? dah bel agak dari tadi, guru otw keknya" ucap Angga

Fajar yang tidak benar-benar tertidur mengangkat kepalanya,"thanks"

Senja yang melihat Fajar dari dekat, sedikit terkejut melihat Fajar pucat dan sangat kurus

Ganteng, tapi kok kayak gak keurus? Batin Senja

"Lo kenapa?" tanya Senja memberanikan diri, padahal nama saja tak tau

Fajar yang tak merasa ditanya diam saja. Angga menoleh ke Fajar,"ditanyain Senja tu"

"Gak papa" jawab Fajar

"Nama Lo siapa? Gue Senja"

"Fajar"

"Lo pucet. Sakit ya? Ang, anterin UKS gih"

"Gue fine. Tu guru masuk" benar saja, seorang guru barusan masuk kelas mereka. Senja segera kembali ke tempat duduknya

___________

Fajar ketika sampai di rumah langsung membaringkan tubuhnya di kasur tipis miliknya. Padahal ia sudah membeli sebungkus nasi tadi, tapi rasanya malas sekali untuk makan. Ia merasa badannya mulai tak enak

Itu belinya pake duit setelah membisikkan itu pada diri sendiri akhirnya ia memakannya

___________

"Ah!! Shit!" gumam Fajar melihat jam di dinding ketika bangun. Jam tujuh? Yang benar saja. Ia segera berlari ke kamar mandi dengan membawa baju ganti

Setelah memakai seragamnya ia dengan cepat memakai tas dan sepatu, lalu mengendarai sepedanya dengan secepat mungkin

Kepalanya mulai pening karena sejak kemarin ia memang tidak enak badan. Betapa kesalnya ia ketika sampai rupanya gerbang telah ditutup. Ia terlambat 5 menit

"Hei, bukain dong" ucapnya ketika melihat seorang anggota OSIS sedang berjaga

Anak OSIS itu melihat ke arahnya,"keliling lapangan 20 kali"

Fajar menghela napas,"oke"

Anak OSIS itu membukakan gerbang. Fajar pun masuk dan memulai hukumannya. 10 putaran pertama saja napasnya sudah putus-putus, semuanya mulai memburam. Kepalanya pening lagi, rasanya pijakannya melayang. Tapi ia tak peduli

Ia berlari lagi, hingga setelah 2 putaran berikutnya ia benar-benar tak ingat apapun

__________

Ketika Fajar sadar, ia melihat dirinya sedang di UKS sepertinya. Ia memilih tidur lagi karena tak ada orang di sampingnya. Tentu saja, siapa yang mau berteman dengannya? Dibawa kesini saja dah syukur

Setelah beberapa saat ia merasa ada yang mengalir di tenggorokannya, atau lebih tepatnya menetes secara cepat. Ia tau apa ini. Darah

Ia dengan cepat mendudukkan dirinya meski kepalanya jadi terasa seperti dihantam benda keras. Tapi ini lebih baik daripada merasakan tetesan darah di tenggorokan yang membuat tenggorokan perih. Ketika ia duduk langsung saja darah itu mengalir ke luar hidungnya. Fajar menutupinya dengan tangan

Ia ragu untuk bangkit, semuanya terasa berputar. Tapi kalau bukan dia sendiri, siapa yang akan menolongnya?

Ia perlahan melangkah ke kamar mandi yang ada di UKS itu meski langsung berpegangan ke dinding setelah itu. Sungguh rasanya ia ingin luruh saja

Setelah darahnya tak lagi keluar, ia keluar kamar mandi dan langsung membaringkan dirinya setibanya di kasur. Ia merasa lemas sekali. Kepalanya sakit. Ia memilih tidur

__________

"Demam" perkataan itu membuat Fajar terbangun,"ini obatmu. Dah sarapan kan?" lanjut dokter itu

Fajar & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang