Fajar membuka matanya, melihat langit-langit putih yang ada di atasnya. Ia merasa ingin muntah, dengan segera ia melepaskan semua alat yang menempel padanya lalu berjalan cepat ke kamar mandi meski tertatih-tatih
Huekk.. huekk..
Perutnya sangat sakit. Setelah membilas mulutnya tiba-tiba ia ingat jika sebelum ini ia berusaha bunuh diri. Ia jadi kesal"Ahhh!!! Kenapa gue gak mati-mati sih?!!" Teriaknya sambil menjambak rambutnya kuat
Lalu ia berpikir untuk bunuh diri lagi. Benda apa yang ada di dekatnya, tapi ia tak menemukan apa-apa. Ia tambah kesal. tubuhnya terasa lemas sekali, kepalanya sakit, perutnya sangat sakit, dadanya sesak, membuat pikirannya makin kacau. Ia ingin pergi saja dari rumah sakit ini, mencari cara lain untuk bunuh diri
Ia berjalan beberapa langkah lalu oleng, jatuh. Selalu seperti itu hingga ia membuka ruang rawatnya untuk keluar
Ketika ia berjalan di lorong, seorang dokter lewat lalu bertanya,"ada apa ya dek? Ada yang bisa saya bantu?"
Fajar menoleh pada dokter itu,"dok, aku pengen mati"
Dokter itu kaget, ia tau sebenarnya ada yang salah dengan pasien ini. Matanya tak fokus, pikirannya pasti sedang kacau
"Ruanganmu dimana dek? Saya antar"
"Gak mau, disana saya gak bisa bunuh diri"
"Dek, bunuh diri itu gak boleh. Dosa. Ayo ke ruanganmu"
"Kalo dosa, berarti aku harus hidup kayak gini terus? Orang-orang aja pengennya aku mati"
"Gak kok dek, itu perasaanmu aja. Saya yakin"
"Gak dok, mereka dah bilang itu berkali-kali. Kenapa aku harus hidup lagi sih?! Padahal aku dah nyoba bunuh diri!!" Fajar mulai histeris lagi, ia menjambak rambutnya kesal, berteriak, jatuh terduduk dan mulai memukul-mukul kepalanya dengan tangannya
Dokter itu langsung memanggil suster yang kebetulan lewat,"sus, bawa bius?"
"Iya, dok"
"Tolong bius dia. Bawa dia ke..." dokter itu bingung
"Saya tau ruangannya dok, dia pasien ayah anda"
"Benarkah? Ya sudah, tolong ya"
___________
Fajar membuka matanya lagi. Ia lihat hari sudah agak beranjak siang. Ia duduk
Kenapa gue masih hidup? Heran dah. Ada yang bawa gue ke sinikah? Siapa? Apa di rumah sendiri gue juga gak boleh mati?
Fajar mulai depresi lagi,"kenapa? Kenapa di rumah juga gak jadi mati? Kan semua orang rumah nyuruh gue mati. Kenapa gue bisa disini?" Ia bingung, kepalanya makin sakit. Ia memukul-mukul kepalanya kesal
Samar-samar ia ingat jika bertemu seorang dokter ketika ia sadar sebelumnya. Dokter itu bilang kalau bunuh diri itu gak boleh. Dosa
Fajar sebenarnya tau itu, tapi jadi terpikir lagi. Apa Tuhan masih sayang padanya, makanya memberi hidup? Kenapa? Ia bukan seseorang yang tak punya dosa. Kenapa Tuhan sebaik ini padanya?
Tapi jika ia hidup, apa Tuhan akan membiarkannya bertemu keluarganya lagi? Keluarga yang ingin dia mati? Ia harus apa?
Fajar memilih tidur lagi saja daripada banyak berpikir. Ia takut tambah gila. Sudahlah, apa yang terjadi ia jalani saja. Kalau ia memang butuh bunuh diri lagi, akan ia lakukan. Sepraktis itu saja
__________
"Ck! Tu bocah ngapain gak pulang-pulang sih?! Dia tu make uang gue! Pokoknya nanti dia harus bayar!!" Kavin emosi karena uangnya yang tak banyak harus digunakan untuk biaya pengobatan Fajar
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja
RandomOrang-orang bilang, Fajar dan Senja tak akan bisa bersama. Bahkan hukum alam saja seperti itu Fajar, yang memberi semangat orang-orang dengan kehadirannya di pagi hari. Seperti senyum Fajar yang memberi semangat orang-orang meski keluarganya saja ta...