"kamu demam" ucap seorang suster melihat Fajar mulai membuka netranya
"Kamu mengigau terus, sakit ya? Mananya yang sakit? Pusing banget ya?" tanya suster itu kembali
Fajar menyentuh kepalanya,"disini"
Suster itu menatap Fajar sedih,"kamu harus rajin makan ya biar bisa minum obat terus cepet sembuh. Mau saya suapin?"
Fajar menggeleng,"nanti aja. Baru bangun" padahal Fajar tak ingin makan
"Oh, baiklah kalau begitu. Kalau ada apa-apa panggil dokter atau saya ya. Oh! Kalau nanti mau saya suapin, panggil aja saya"
Fajar mengangguk,"kalau begitu saya pamit dulu ya"
"Hem"
Setelah suster itu pergi, Fajar hanya melamun. Masih pagi, Angga dan Senja pasti masih sekolah
Keluarga. Ia rindu. Mereka belum pernah menjenguk Fajar sekalipun
Ah, kenapa? Apa sebegitu inginnya mereka agar Fajar mati? Tentu saja. Bukankah mereka sering bilang?
Atau mungkin mereka pernah jenguk gue tapi gue lagi tidur? Bisa jadi
Fajar mencoba positive thinking. Tapi tiba-tiba ia menyadari kalau itu tak mungkin
Gak mungkinlah. Haha. Ngarep doang gue. Kalo gue beneran mati apa beneran sampe mati gak ngerasain disayang keluarga? Iya deh kayaknya
Fajar merasa kepalanya sakit lagi, badannya juga tak enak. Ia langsung meminum obat yang di dekatnya
Kepalanya makin hari makin sakit, ia tak tahan. Napasnya mulai sesak, badannya gemetar, ia mencoba bertahan tapi lagi-lagi kegelapan mengalahkannya
__________
Fajar sadar kembali. Hari sudah siang. Ia merasa sangat buruk. Apa waktunya tak lama lagi? Syukurlah
Ya Allah, jika waktuku memang tak banyak lagi, tolong ampuni dosa-dosaku dan terima amal baikku
Aku tau aku banyak dosa, aku tau aku banyak meninggalkan kewajiban. Karena itu tolong ampuni hamba ya Rabb, Yang menguasai Semesta, Satu-satunya yang pantas disembah, Engkaulah yang mengatur rizki dan ajal tiap hamba. Tolong ampuni hamba
Sebagai umat muslim, Fajar mencoba menjaga sholat. Tapi karena sakit ini, ia kadang tak bisa melaksanakannya sesuai waktu. Itupun juga hanya semampunya, di tempat tidur atau duduk
Hatinya rindu tuk shalat, ia melihat jam, sepertinya sudah berlalu sedikit dari waktu shalat zhuhur. Ia bergerak untuk tayamum dan shalat di tempatnya
Duhai, betapa damai hatinya. Betapa tentram jiwanya. Ia menyesal sering mencoba bunuh diri, kenapa ia begitu ingin melakukan dosa besar itu? Untungnya Allah selalu mencegahnya
Dan kini, ia telah diberi sesuai yang ia minta. Tanpa bunuh diri. Ia bahagia
Tubuhnya makin terasa tak enak, sepertinya demamnya makin tinggi. Ia memikirkan sesuatu, lalu kembali tidur
__________
"Senja, Lo bawa kertas gak?" tanya Fajar parau
"Lo ngigau ya? Panas Lo tinggi banget. Gue panggilin dokter bentar"
"Nggak, Senja. Gue serius" ucap Fajar sambil menarik tangan Senja agar tak keluar
Ia memejamkan matanya sebentar, kepalanya sangat sakit
"Gu-gue bawa buku sih. Kenapa emang?"
"Minta boleh?"
"Boleh aja" ucap Senja sambil mengeluarkan note book dari tasnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja
RandomOrang-orang bilang, Fajar dan Senja tak akan bisa bersama. Bahkan hukum alam saja seperti itu Fajar, yang memberi semangat orang-orang dengan kehadirannya di pagi hari. Seperti senyum Fajar yang memberi semangat orang-orang meski keluarganya saja ta...