terpuruk

168 9 0
                                    

Fajar membuka matanya sedikit. Perutnya bagian kanan sangat sakit. Badannya lemas sekali, kepalanya terasa sangat berat. Ia melihat tak ada orang di dekatnya. Tentu saja, siapa yang mau menemaninya?

Ia memilih untuk tidur lagi, sepertinya ini malam

"Fajar? Sudah bangun?" ucap seorang suster melihat netra Fajar mulai terbuka

Fajar hanya diam saja

"Kamu sudah koma seminggu lebih, mana yang sakit?" tanya suster itu khawatir

Seminggu lebih? Gimana bisa? Kenapa? Fajar lalu ingat kalau ia terakhir berusaha bunuh diri, tapi apa ini, apa ia gagal lagi?

"Akhhh!!!!" Fajar menjambak rambutnya kesal. Kenapa ia tak jadi mati lagi?

Ia depresi,"AAAA...napa gak jadi mati lagi sih?? Kenapa???"

Suster yang melihat itu langsung berusaha menenangkan Fajar,"tenang..tenang..gak papa..semuanya baik-baik aja..tenang, kamu gak harus mati, semuanya baik-baik aja..tenang.."

Tapi Fajar tak mendengarnya, ia berontak, melepas semua alat di tubuhnya dan bergerak turun dari tempat tidur tapi langsung pingsan saat itu juga

__________

"Kamu sudah sadar?" tanya seorang dokter ketika ia sudah bangun,"sebenarnya salah satu ginjalmu sudah diangkat karena rusak parah, organ-organ lain tak terlalu karena itu diharapkan bisa sembuh sendiri. Apa kamu merasa perutmu bagian kanan sakit?"

Fajar mengangguk

"Ya sudah, kamu akan dirawat lagi beberapa hari. Setelah keluar dari RS jangan kerja berat lagi ya, kamu akan mudah kelelahan karena ginjal yang hanya tinggal satu. Ada lagi yang sakit?"

Fajar menggeleng,"baiklah, kalau ada apa-apa tekan bel di dekatmu ini ya. Saya pergi dulu"

Fajar terdiam ketika dokter itu telah meninggalkan ruangannya. Pikirannya terus berkelana kemana-mana

Pasti dah pada UTS. Ck, gue ketinggalan. Pasti susah ngejarnya

Fajar berusaha mengalihkan pikirannya dari bunuh diri, karena itu menyibukkan diri dengan memikirkan sekolah, ujian, rumah, dll.

Kemaren siapa yang bawa gue kesini ya? Kepo juga sebenernya. Tapi kalo nanya gak bakal dijawab. Mimpi aja

Bang Kavin beneran cerai apa gak ya? Kasihan Abra, Tibra. Mereka masih kecil. Pasti mereka sedih

Kak Zafia apa kabar ya? Dah lama gak ketemu

Ah!! Gue dah lama bat gak masuk kerja! Sial..pasti gue ngerepotin orang-orang. Maaf. Gue harus minta maaf, terus ganti rugi

Ganti rugi? Tadi kata dokter gue operasi? Koma juga lebih dari seminggu? Berarti butuh duit banyak dong. Gue duit dari mana...

Kepala Fajar pening memikirkan harus bayar biaya yang besar untuk perawatannya. Apa ia punya? Tidak. Nanti pinjam aja dulu. Karena itu ia harus segera keluar dari RS ini

Kapan? Sekaranglah. Kapan lagi. Dah gak ada duit

Fajar berusaha duduk meski susah payah. Perutnya kembali sakit, ia sedikit meringis. Setelah melepas semua alat di tubuhnya ia turun dari ranjang pesakitan itu

Setelah dirasa langkahnya cukup mampu, ia sedikit-sedikit mulai melangkah. Mencari bajunya, lalu berjalan ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Berjalan keluar ruangannya meski sesekali memegangi dinding karena selalu hampir oleng

Akhirnya ia sampai keluar rumah sakit dengan selamat. Ia ingin cepat pulang lalu mengambil uang yang ia punya, lalu membayar biaya RS sesuai yang ia punya

Fajar & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang