Fajar mengendarai sepedanya dengan cepat sepulang sekolah. Ia ingin segera istirahat di rumah. Setelah sampai ia mencari obat seperti Paracetamol atau semacamnya. Setelah mendapatkannya ia langsung meminumnya tanpa air lalu tidur
Fajar terbangun ketika hari mulai gelap, pukul setengah enam. Ia ragu untuk bekerja, tapi sudah digaji, bagaimana lagi? Ia bangkit untuk mandi dan bersiap-siap
___________
Sesampainya di minimarket ia langsung mendudukkan dirinya di depan kasir. Lemas sekali rasanya. Teman kerjanya baru saja pamit. Atasannya yang kebetulan lewat melihatnya,"hei! Pindahin barang yang disana! Dasar anak jaman sekarang, gak becus kerjanya"
Fajar bangkit untuk memindahkan, mencatat dan menata barang. Tangannya bergetar, pandangannya tak fokus
Setelah menyelesaikan pekerjaannya ia kembali ke kasir. Seseorang datang, setelah membeli beberapa barang ia ke kasir
"Fajar kan? Lo pucet banget, pulang aja deh" ucap seseorang itu, Senja
"Lo tinggal sekitar sini?" ucap Fajar mengalihkan pembicaraan dan berusaha ramah
"Iya, di gang sebelah. Mampirlah kapan-kapan" sebenarnya Senja menyadari bahwa Fajar mengalihkan pembicaraan tapi sepertinya Fajar memang tak ingin membahas itu
Fajar mengangguk. Hatinya menghangat setiap kali ada dua bersaudara itu. Apa mereka orang-orang baik yang Tuhan kirimkan padanya?
"Makasih ya. Gue duluan"
"Hem"
__________
Hari ini Fajar sudah merasa baikan. Ia sedang membaca buku pelajaran di kelasnya ketika sedang istirahat. Hanya ada dia di kelas
Udara dingin hari ini, mendung masih berada di langit. Fajar merasa mulai sesak, dadanya nyeri
Tiba-tiba Xavier datang dan menarik tangan Fajar,"woy! Ikut gue!"
Fajar menyentakkan tangannya lalu berjalan kembali ke bangkunya. Xavier langsung memukul wajahnya hingga Fajar terjatuh. Xavier adalah atlet karate, pukulannya sangat terlatih
Fajar menatapnya nyalang,"ada masalah apa Lo sama gue?"
"Gak ada. Pengen mukul aja"
Fajar meninju wajah Xavier meski tau itu tak seberapa berarti
"Lo berani bales berarti cari masalah!!" Xavier mulai memukuli dan menendanginya. Lalu ia teringat kalau ini masih di kelas, ia lalu menyeret Fajar keluar kelas menuju gudang belakang sekolah yang tak terpakai. Fajar tak bisa mengelak karena tak punya tenaga
Ketika sampai di gudang itu Xavier melihat beberapa temannya," ayo pukulan dia. Gue lagi emosi"
Teman-temannya yang mendengar itu langsung memukuli Fajar dengan semangat. Entahlah, sepertinya mereka tidak memiliki hati
Ketika salah satu dari mereka adalah menendang kuat dada Fajar, ia merintih," hh...hhh..hh..udah.."
Tapi mereka tidak juga berhenti hingga bel masuk kembali berbunyi. Mereka pergi ke luar gudang untuk kembali ke kelas
Fajar sedikit meringkuk di lantai, tangannya menekan dadanya yang sesak. Kesadarannya makin menghilang bersama deru napasnya yang kian melemah
__________
Angga dan Senja bingung kenapa Fajar tak masuk kelas padahal sudah 2 jam pelajaran berlangsung. Terakhir kali mereka melihatnya adalah ketika hampir istirahat
Senja bertanya pelan sambil menunjuk bangku Fajar,"mana?"
Angga mengedikkan bahu. Senja meminta izin," Bu, izin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar & Senja
RandomOrang-orang bilang, Fajar dan Senja tak akan bisa bersama. Bahkan hukum alam saja seperti itu Fajar, yang memberi semangat orang-orang dengan kehadirannya di pagi hari. Seperti senyum Fajar yang memberi semangat orang-orang meski keluarganya saja ta...