Page 5

123 16 10
                                    

Saat ini, ketiga anak Paxley sedang berkumpul di ruang keluarga. Mereka saat ini sedang bermain Truth Or Dare menggunakan botol minuman yang di isi air sedikit.

Dan untuk Aamon, lelaki itu sudah pulang dari apartemen nya pukul 19.00 PM tadi karena sudah menyelesaikan berkas-berkas perusahaan serta ayah mereka yang sudah mulai sembuh.

Saat permainan baru dimulai, botol berhenti dan mengarah pada Melissa. Gadis itu terlihat sangat kesal karena botol berhenti dan mengarah padanya.

"Baiklah adik, kau pilih Truth Or Dare?" Tanya Aamon menaik turunkan satu alisnya sambil menatap adik bungsu nya itu.

"Ee Truth aja deh."

"Siapa lelaki yang saat ini kau sukai?" Tanya Gusion menantang adik kembar nya itu, karena lelaki itu merasa bahwa Melissa sedang menyukai seseorang tapi ia sembunyikan.

"Tidak ada!" Balas Melissa terkejut karena Gusion menanyakan hal seperti itu padanya. Mana mungkin ia mengatakan yang sejujurnya pada Gusion dan Aamon, itu privasi hati you know?

Tapi apakah mengatakan hal itu tidak apa-apa bila saat bermain Truth Or Dare? Ia takut dosa, dan yang ia lakukan saat ini termasuk sikap pelanggaran tidak ya?

Aamon menatap adiknya penuh selidik. "Kau sedang tidak berbohong kan?" Yang langsung di gelengi oleh Melissa.

"Jujur!" Sentak Gusion yang membuat Melissa terkejut.

"Aku bilang tidak ada!" Balas Melissa tak kalah ngegas menatap kesal Gusion meski jantung nya saat ini sedang dag dig dug ser karena takut ketahuan.

"Sudahlah, mari lanjutkan permainan." Ujar Aamon menengahi.

Botol diputar kembali, awal nya botol tersebut berhenti dan mengarah pada Melissa yang sudah merapalkan do'a agar sang botol bergerak lagi dan mengarah ke Gusion yang ada di samping nya.

Berhasil, botol tersebut mengarah pada Gusion yang menatap horor botol tersebut. Gusion merasa tidak aman.

"Yes! Gusion, kau pilih Truth Or Dare?" Tanya Melissa semangat.

"Dare."

Melissa menatap kakak tertua nya. Mereka sama-sama mengembangkan senyum miring. "Bilang ke bunda, kalo masakan bunda itu tidak enak sama sekali."

Tuh kan, sepertinya kedua saudara nya itu memang ingin Gusion habis dengan bunda nya. Bisa-bisa lelaki itu tidak akan dikasih makan lagi kalo bilang masakan bunda nya tidak enak.

"Baiklah."

Gusion pergi ke dapur tempat bunda mereka yang sedang melakukan kewajiban nya sebagai ibu rumah tangga. Lelaki itu mencicipi sedikit masakan bunda nya tanpa minta izin.

"Tidak enak!"

"APA?! KAU BILANG MASAKAN BUNDA TIDAK ENAK?! KALAU BEGITU JANGAN DIMAKAN! JIKA PERLU TIDAK MAKAN SAJA SEKALIAN!"

***

Saat ini Melissa dan Bu Aurora sedang berjalan beriringan di koridor sambil sesekali bercanda. Mereka memang sudah dekat semenjak Melissa kelas 10. Dan kini Melissa dan Bu Aurora tengah berpatroli untuk mengecek apakah ada murid yang terlambat.

Namun saat berpatroli di depan gerbang sekolah dari dalam. Mereka melihat keberadaan dua murid yang sedang bertengkar.

"YIN! WANWAN! KENAPA KALIAN BISA TELAT LAGI?!"

Ya, Yin dan Wanwan hari ini kembali terlambat ditambah mereka tadi harus melakukan ritual pagi seperti biasanya. Apalagi kalau bukan bertengkar? Sepertinya hidup kedua nya akan terasa kurang bila tidak bertengkar satu hari saja.

The School : MLBB Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang