Page 16

98 18 6
                                    

Jan lupa vote n komen yaa, soalnya vote sama dukungan dari kalian itu berarti banget buat aku biar bisa lanjutin ceritanya:D

***

Seorang lelaki remaja tengah mengepalkan kedua tangan nya karena menahan amarah. Lalu kembali menatap layar di laptop nya yang memperlihatkan sebuah video rekaman CCTV.

"Berani sekali dia berniat mencelakai nya." Seraya menatap kode yang tertera di hoodie bagian punggung dari orang yang berada di dalam video rekaman CCTV itu.

'08-26'

Lalu lelaki itu kembali menatap keluar jendela kamar nya, menatap pemandangan diluar saat tengah malam dengan seringaian yang terbit di bibirnya.

Di otaknya kini sedang menyusun seribu satu rencana untuk menghancurkan 'dia' dan membalas apa yang selama ini 'dia' lakukan.

"Baiklah, tunggu saja. Hari kehancuran mu karena telah berani bermain-main denganku."

***

Alice saat ini sedang berjalan di koridor sendirian, dikarenakan sahabat karib nya itu sedang tidak masuk karena acara keluarga yang mendadak. Jadilah, dia tadi sendiri ke sekolah.

Agak malas memang bila seorang teman yang biasanya selalu menemani langkah kita di sekolah sedang tidak masuk. Rasanya seperti ada yang kurang.

Awalnya Alice berniat tidak masuk saja karena malas bertemu orang-orang yang sangat ia benci apalagi Hanabi tidak masuk. Tapi, karena sebuah alasan ia terpaksa harus berangkat sekolah.

Ia melepas sebuah liontin berwarna merah dari lehernya dan menaruhnya di dalam laci meja.

Ia melepas liontin yang selalu ia pakai sebab sekarang adalah jam olahraga, dan ia harus melepas liontin nya karena ia takut saat berolahraga liontin nya akan tergores atau tersangkut atau bahkan lebih parahnya lagi putus karena tertarik dan semacamnya, dan pasti saat berolahraga pasti akan banyak gerakan.

Ia pun menuju loker untuk mengambil seragam olahraga nya. Dan menuju kamar mandi untuk berganti baju. Setelah siap ia keluar dari kamar mandi menuju lapangan berkumpul dengan para teman sekelasnya dan guru olahraga.

"Baiklah anak-anak! Hari ini materi olahraga kita adalah, praktek melempar bola ke ring basket! Nanti bila ada yang belum bisa, akan diajari oleh Bapak! Mengerti?!" Jelas Pak Paquito selaku guru olahraga.

"Mengerti Pak!" Seru para murid kecuali Alice yang sibuk mengipasi wajahnya dengan tangan karena merasa kepanasan.

"Yang pertama Floryn!"

Raut wajah Alice berubah menjadi malas dan kesal ketika nama orang yang sangat ia benci itu disebutkan. Ia memalingkan wajahnya.

Dan dengan indahnya dan pro nya, Floryn melempar nola tersebut dan berhasil memasuki ring basket. Dan saatnya giliran Alice tiba.

"Selanjutnya, Alice!"

Dengan langkah malas Alice berjalan mengambil bola tersebut dan melemparkan nya ke ring basket tanpa melompat ataupun berpindah tempat sedikit pun. Alhasil ia gagal.

"Alice! Kamu ini niat tidak sih?!"

Alice menggeleng. "Tidak Pak!"

***

Floryn dan Silvanna kini sedang berada di kantin pada saat waktu istirahat tiba. Mereka memakan makanan mereka dengan tenang, dan sesekali Silvanna berbicara lalu berakhir mendapat teguran dari Floryn karena berbicara saat makan.

The School : MLBB Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang