Page 12

97 15 9
                                    

19.02 PM.

Saat ini Lesley sedang mengendarai motor nya membelah jalanan ditengah derasnya hujan menerjang. Lesley mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata-rata, ia tidak mempedulikan umpatan demi umpatan yang dilontarkan para pengemudi lainnya yang hampir saja ditabrak oleh Lesley karena gadis itu mengendarai motor nya terlalu cepat.

Lesley tidak peduli. Sebab, ia kini sedang cepat-cepat menuju markas setelah mendengar kabar bahwa markas geng Vannor tengah diserang geng Winner. Dan ia sebagai ketua dari Vannor harus berada disana untuk melindungi para anggotanya.

Namun seseorang yang juga sama mengendarai motor sport seperti dirinya, berhenti di depan motor Lesley. Karena refleks, Lesley mengerem motor secara mendadak. Ia hampir jatuh karena hal itu.

Orang itu melepaskan helm fullface nya dan menatap Lesley dengan senyum miring yang tampak menyebalkan bagi Lesley. Lesley berdecak kesal, ia sangat geram dengan orang didepan nya ini. Lagipula kenapa orang itu ada disini?! Bukankah para anak buahnya sedang berada di markas Vannor untuk menyerang? Tapi ini, ketua nya malah ngehadang Lesley dijalan disaat anak buahnya lagi tempur.

Ya, orang yang menghadang jalan Lesley adalah Cecilion, seorang ketua dari geng motor bernama Winner.

Lesley menatap heran Cecilion. "Hei! Kenapa kau malah menghadang ku seperti ini disaat anggota mu sedang bertempur?! Daripada kau menghadangku, lebih baik beri aba-aba pada anak buah mu untuk pergi dari kawasan Vannor."

"Ah sial! Kau sangat menghambat jalan ku! Dasar sampah masyarakat! Enyahlah kau!" Sentak Lesley dengan amarah yang menggebu.

Lesley dan Cecilion dari dulu memang sudah bermusuhan. Ah tidak, lebih tepat nya 3 tahun lalu, tepatnya setelah kejadian tidak terduga waktu itu. Sebenarnya Lesley tidak bermaksud untuk membenci Cecilion, karena pada awal permusuhan mereka dimulai dari Cecilion sendiri.

Cecilion tersenyum menyeringai. "Aku tidak akan pergi sebelum memastikan pembunuh sepertimu, mati."

Lesley tertawa kencang, bahkan sampai keluar air mata dan ia mengusapnya. Namun detik berikutnya Lesley menatap tajam Cecilion. "Hei, sudah kubilang bukan aku pembunuh nya! Dan aku bukan seorang pembunuh!"

Cecilion terkekeh sinis, menatap rendah kearah Lesley. "Sudah jelas kau pembunuh nya, jadi tidak usah mengelak lagi. Dan, bagaimana bisa kau hidup dengan tenang setelah menghilangkan nyawa orang lain?"

"Dasar bodoh! Aku tenang selama ini karena memang bukan aku pembunuh nya! Jadi jangan sebut aku pembunuh lagi!" Gertak Lesley dengan kedua tangan yang mengepal kuat.

Karena ucapan lelaki di depan nya ini, ia jadi teringat kejadian itu. Kejadian yang membuat hidup Lesley merasa, ah sudah lah...

"Semua ini salah mu! Bila kau tidak membunuh nya, dia masih hidup sampai saat ini! Dasar pembunuh!" Cecilion berjalan mendekati Lesley, sedangkan Lesley tidak mundur barang sejengkal pun.

Bugh

Secara tiba-tiba Cecilion memukul sudut bibir Lesley yang menyebabkan Lesley yang tadinya belum siap, menjadi agak oleng kebelakang.

Bila dipikiran kalian Cecilion itu banci atau bagaimanalah karena memukul seorang perempuan, kalian salah besar. Sebab, inilah sosok Cecilion yang sesungguhnya. Bila melawan seseorang tidak pandang bulu, entah itu laki-laki ataupun perempuan. Bahkan sebelumnya saat mereka tempur, Cecilion sering memberi sebuah pukulan kepada Lesley.

Lesley memegangi sudut bibir nya yang mengeluarkan sedikit darah. Ia menatap tajam Cecilion. Sepertinya lelaki itu sudah tidak sabar untuk berduel dengan nya malam ini. Baiklah, ia akan mengimbangi nya.

The School : MLBB Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang