Page 22

99 14 4
                                    

Lesley. Dia adalah anak tunggal dari Ny. Pharsa dan suaminya. Mereka pada 5 tahun lalu, adalah keluarga yang sangat harmonis dan bahagia. Mereka saling menyayangi dan menjaga satu sama lain.

Sang kepala keluarga. Ayah Lesley. Sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya, ia sangat menjaga dan melindungi istri dan putrinya. Ia sangat menyayangi kedua malaikat yang hadir di hidupnya.

Bahkan sampai di akhir hayat nya pun, ia masih berhasil melindungi keluarganya. Dan mengorbankan nyawanya sendiri untuk melindungi istri dan anaknya, dari tembakan yang berasal dari musuh bisnis perusahaan nya.

***

Gusion, saat ini sedang berjalan menuju basement Rumah Sakit yang ia datangi. Setelah menemani Melissa cuci darah, ia disuruh oleh ibunya untuk menemani wanita itu berbelanja.

Dan Valentina, sang ibu, belum mengetahui masalah penyakit yang diderita Melissa, jadi ia tak bisa menolak dengan alasan menemani Melissa cuci darah.

Akhirnya dengan terpaksa, Gusion harus meninggalkan sang kembaran.

Tetapi saat ia sudah berada di luar, Gusion tak sengaja melihat siluet perempuan berlarian memasuki Rumah Sakit Jiwa yang tepat berada di samping Rumah Sakit Mobile Legends, yang saat ini menjadi tempat cuci darah Melissa.

'Untuk apa Lesley kesana?'

Ya, perempuan yang berlari menuju Rumah Sakit Jiwa itu adalah Lesley, perempuan yang selama ini berhasil menarik perhatian nya.

Karena rasa penasaran dan khawatir dengan apa yang terjadi pada Lesley, ia pun memutuskan untuk mengikuti langkah kaki Lesley memasuki Rumah Sakit Jiwa tersebut.

Ia mengikuti Lesley melewati lorong Rumah Sakit Jiwa dan ikut berhenti ketika melihat dari jarak jauh Lesley menghentikan langkah nya di depan salah satu ruangan.

Gusion langsung bersembunyi di balik dinding. Dapat ia lihat seorang dokter sedang berbicara dengan Lesley yang tampak sangat khawatir.

"Nyonya Pharsa tadi kembali mengamuk. Bahkan sampai melukai tubuhnya sendiri dan beberapa perawat yang berusaha menenangkan nya. Syukurlah keadaan Ny. Pharsa sekarang sudah kembali tenang setelah saya suntik 'kan obat tidur."

Dan detik itu juga Gusion terdiam dengan beberapa pertanyaan yang memenuhi pikiran nya.

'Nyonya Pharsa?'

***

Saat ini Alice dan Hanabi sedang berada di kamar Alice. Alice sendiri lah yang menyuruh Hanabi untuk datang ke rumah nya karena ingin ditemani.

Hanabi menatap jengah sahabatnya itu. Ia menatap jam tangan di pergelangan tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 11 siang. Jika dihitung, sudah 2 jam ia berada disini.

'Sial, hari minggu ku sangat membosankan!' Batin nya kesal.

"Demi Tuhan Lice, kau menyuruhku jauh-jauh kesini, hanya untuk melihatmu menangis sambil berteriak  'Cecilion! Aku benci padamu! Tapi aku menyukaimu!' Begitu?!" Kesal Hanabi.

"Hei! Kau tidak pernah merasakan bagaimana rasanya kita di pacari tetapi orang itu masih terbayang oleh masa lalu nya!" Balas Alice yang malah melampiaskan kekesalan nya pada Hanabi.

"Kenapa kau malah marah padaku?! Aku kan memang sudah single dari lahir!"

"Salah sendiri, kenapa juga harus single?! Pacari saja Hayabusa!"

"Kau mau mengejek ku apa bagaimana?! Dia jelas-jelas menggilai si TAIK Kagura! Lagian apa istimewa nya sih itu TAIK satu?!" Geram Hanabi mengingat kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan.

The School : MLBB Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang