Page 24

159 12 3
                                    

Tuk

Tuk

Tuk

Tuk

Derap langkah kaki yang dibalut oleh sepatu pantofel menggema di seluruh penjuru lorong yang lelaki ini lewati. Ia tampaknya sedang terburu-buru untuk menghampiri pintu yang berada di paling ujung.

Lelaki dengan setelan jas abu-abu dan kemeja putih tersebut sampai berlari karena merasa tak kunjung sampai di tempat tujuan nya.

Brak

Pintu ruangan yang tampak megah tersebut ia buka dengan tidak santainya. Lelaki itu menatap siluet pria tua yang sedang duduk di kursi kebesaran nya dan menatap nya balik dengan tatapan meremehkan.

Hal itu membuat amarah lelaki yang berdiri di ambang pintu seperti di uji, "Batalkan pertunangan ku! Aku sudah memiliki kekasih!"

Pria tua itu, Phoveus. Tertawa seolah apa yang dikatakan oleh sang cucu dengan nada tajam itu adalah sebuah candaan semata. Tuan Phoveus menghentikan tawanya dan agak mencondongkan tubuh nya ke arah sang cucu.

"Granger... Granger... Apa kau pikir dengan memiliki kekasih, pertunangan mu dengan Putri dari Tn. Badang dan Ny. Kadita yang akan dilaksanakan segera itu batal? Jangan bodoh Granger, dengan kau dan Putri mereka menikah, keuntungan yang-

"MASA BODOH DENGAN KEUNTUNGAN, KERUGIAN, BISNIS ATAUPUN REPUTASI YANG ANDA UCAPKAN! SAYA ADALAH ORANG YANG MELAKUKAN NYA! JADI ANDA TIDAK BISA SEENAKNYA!"

Tuan Phoveus menatap tajam sang cucu yang telah berani membentaknya hanya karena seorang gadis yang menjabat sebagai kekasih dari Granger itu.

"GRANGER! KAU SUDAH BERANI MEMBENTAK SAYA?! SEKARANG KELUAR DARI RUANGAN SAYA! SAYA MASIH MEMILIKI URUSAN YANG LEBIH PENTING!"

Granger tak mengindahkan perintah dari kakek nya itu, lelaki itu tetap berdiri pada posisinya. Sebelum pada akhirnya beberapa pengawal mulai datang dan menyeretnya untuk pergi dari ruangan Tuan Phoveus.

Ia tak memberontak kala beberapa pengawal mulai menyeretnya. Namun saat ia sudah sampai diluar ruangan dan pintu megah itu kembali tertutup secara otomatis, ia menepis tangan pengawal yang menyeretnya keluar tadi.

"Sial, lepaskan tangan ku. Dasar orang-orang bodoh!" Umpat Granger yang ditujukan pada para pengawal tadi. Lalu lelaki itu memilih untuk meninggalkan tempat yang menurutnya 'sialan' itu dengan perasaan geram di hatinya.

Tanpa Granger ketahui bahwa Tuan Phoveus, sang kakek. Menatap kepergian nya dari jendela ruangan. Pria tua itu dapat melihat cucu kesayangan nya memasuki mobilnya sendiri dan mulai meninggalkan tempatnya.

"Mungkin kau akan menolak Granger. Tetapi sampai kapanpun, pertunangan ini harus kau laksanakan, demi kebaikan semuanya." Gumam nya saat itu. Dan beranjak dari duduknya.

"Siapkan mobil sekarang, saya harus menghadiri pesta ulang tahun anak dari rekan bisnis saya."

Sedangkan di sisi lain. Granger yang sudah berada jauh dari daerah kawasan kakeknya itu tak menghentikan mobilnya walaupun sedang mengangkat telepon dari seseorang.

"Kakekmu dimana?"

"Tentu saja di mansion nya. Sudahlah, jangan bahas pria tua menyebalkan itu lagi. Aku sedang kesal."

"Dasar bodoh! Cepat pastikan kakekmu aman! Beliau adalah target kali ini!"

Dan saat itu pula, tanpa banyak berbicara, Granger segera memutar jalan dan menancap gas. Namun ia yang terlalu kalut tidak menyadari jika mobil yang baru saja berpapasan dengan nya adalah mobil sang kakek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The School : MLBB Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang