Siang ini dengan sangat terpaksa, Jung-yi harus pergi menemui kakaknya yang baru saja tiba di Korea.
"Ada apa Oppa? Kenapa mengajakku bertemu?" Tanya Jung-yi setengah kesal.
"Kau tidak merindukanku? Jahat sekali!" Sedih Wonwoo dramatis.
"Dramatis sekali! Ck. Cepat katakan ada apa? Aku mau mencari tempat untuk café baruku nanti." Kata Jung-yi.
"Ya, ya! Aku hanya ingin mengatakan bahwa keluarga Bae sudah tahu siapa kau sebenarnya. Mereka memiliki rencana busuk untukmu jadi berhati-hatilah." Peringat Wonwoo.
Jung-yi bersmirk mengerikan membuat Wonwoo bergidik ngeri. Dia membuang pandangannya keluar jendela ketika Jung-yi masih bersmirk kearahnya.
"Hentikan senyum mengerikanmu itu!" Kesal Wonwoo.
"Kau takut Oppa?" Cibir Jung-yi.
Wonwoo berdecak kesal. Dia meminum minumannya sedikit rakus membuat Jung-yi terkekeh geli melihat tingkah kakak satu-satunya ini.
"Baiklah. Kali ini aku yang akan memimpin permainan. Chan Appa juga membiarkan aku memimpin kali ini." Kata Jung-yi.
"Benarkah? Chanyeol mertuamu itu membiarkannya?" Tanya Wonwoo sedikit tidak percaya.
"Mertua gigimu!" Kesal Jung-yi.
"Kalau bukan mertua apalagi? Kalian saja sekarang satu atap lagi setelah 16 tahun lamanya berpisah." Cibir Wonwoo.
"Entahlah. Tapi 16 tahun berpisah bukannya itu berarti kami maksudku aku dan Taehyung sudah tidak suami istri?" Tanya Jung-yi ragu.
"Memang kalian cerai? Seingatku kau hanya pergi tanpa menandatangi surat cerai dan bahkan Taehyung tidak pergi kepengadilan untuk mengurus perceraian kalian." Kata Wonwoo.
"Itu berarti?"
"Ya. Kalian masih sah menjadi suami istri walau kalian berpisah lama. Karena dimata hukum kalian belum melakukan perceraian hanya saling terpisah." Jelas Wonwoo.
"Wow! Itu berarti aku punya hak atas Kim Taehyung." Kata Jung-yi.
Wonwoo menaikan satu alisnya menatap heran akan ulah adiknya ini.
"Maksudmu?" Tanyanya.
"Ck. Kalau aku dan Taehyung masih sah menjadi suami istri bukan kah itu artinya aku masih memiliki hak sebagai seorang istri dari Kim Taehyung?" Kata Jung-yi kesal.
"Ya. Dan kuharap kali ini kau tidak mengalah lagi." Kata Wonwoo.
"Mengalah ya? Hmm... Bagaimana kalau aku buat dia yang mengalah? Lagian 16 tahun sudah cukup kan untuk dia menguras semua harta suamiku?" Smirk Jung-yi.
"Baiklah terserah kau. Jika sudah ada rencana cepat hubungi aku. Oh ya! Masalah kependudukan kalian aku sudah mengurusnya, jadi kalian sudah sah menjadi orang Korea." Kata Wonwoo menyerahkan dua kartu kependudukan kearah Jung-yi.
"Terimakasih oppa, kau yang terbaik." Girang Jung-yi.
Wonwoo mengangguk. "Sudah sana pulang. Aku yakin suamimu itu sudah menunggu." Katanya menekan pada kata suamimu.
"Baiklah aku pulang. Bye Oppa! See you next time!" Kata Jung-yi lalu pergi dari café.
Wonwoo juga segera beranjak dari tempat duduknya. Keluar café, memakai topi hitam dan maskernya kemudian pergi dari sana.
Jung-yi sudah sampai dimansion mewah keluarga Kim. Dia masih dengan senyum manis yang bertengker diwajahnya melangkah masuk kedalam rumah sebelum sebuah suara menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My Daddy Mom?
Любовные романы"Jeon Jungkook! Cukup! Momma bilang jangan bahas apapun tentang ayahmu!" "Tapi Koo juga mau tau siapa Daddy Koo Mom!" "Dia sudah mati!" "Gak! Koo gak percaya! Daddy pasti masih hidup!" "Cukup Jungkook! Cukup, hiks... Jangan bahas laki-laki biadap it...