Kini Jungkook sudah sadar beberapa waktu yang lalu. Dari saat dia sadar sampai sekarang, dia menjadi sangat manja pada ayahnya dan terus meminta ayahnya agar tidak pergi kemana-mana.
"Emm-sayang, Daddy ketoilet sebentar ya? Udah kebelet ini." Melas Taehyung.
Simanis menggeleng ribut. Dia semakin mengeratkan peganggannya pada lengan kokoh sang ayah.
Jung-yi yang melihat itu memalingkan wajahnya guna menahan tawa yang tidak bisa ia tahan.
"Pffftt..."
Taehyung menoleh kearah Jung-yi dan menatapnya tajam. Sementara Jung-yi hanya menyengir tanpa dosa lalu kembali sibuk dengan ponselnya.
"Shit!!"
"Jangan mengumpat Dad, nanti kalau Kookie ikut mengumpat kau marah." Kata Jungkook.
"Ahhh sudahlah. Kalau Daddy mengompol awas kau mengejek Daddy." Pasrah Taehyung.
"Ihhh menjijikan! Biarkan ayahmu ketoilet Koo." Kata Jung-yi.
Jungkook terkikik geli melihat wajah muram ayahnya yang diejek ibunya. Dia segera melepas tangannya dan membiarkan Taehyung ketoilet yang ada diruangan itu.
"Kau siap Koo?" Tanya Jung-yi.
"Tentu Mom!" Kerlingan nakal simanis berikan.
"Kita buat dia hancur sehancur-hancurnya." Smirk Jung-yi.
"Ohh yo'i! Tidak sia-sia harabeoji mengajariku senjata tajam dan pistol." Kata Jungkook.
"Sebenarnya Momma sudah curiga dari saat kita berangkat. Tapi Momma tidak tahu kalau dia akan menyerang." Tutur Jung-yi.
"Koo sadar saat memanggil Momma, saat itu Koo tidak sengaja melihat siluet seseorang disemak-semak." Jelas Jungkook.
"Momma malah tidak memperhatikan."
"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Taehyung yang baru saja keluar dari toilet.
"Tidak ada Dad, hanya membahas orang tadi." Sahut Jungkook.
Taehyung mengangguk. Dia sebenarnya mendengar semua percakapan anak ibu itu, tapi dia memilih diam dan akan membantu dari jauh.
"Aku tahu apa tujuan kalian ke Korea." Batin miris Taehyung.
"Dad, Koo mau tidur dipeluk Daddy." Pinta simanis.
"Baiklah, geser sedikit dan ayo kita tidur!" Kata Taehyung lalu menaiki ranjang pesakitan dan memeluk putranya.
"Good night Dad, Mom." Kata Jungkook lalu mulai terlelap.
"Good night too my boy." Bisik Taehyung sembari mencium kening putranya lama dan ikut terlelap.
Jung-yi membuang muka tak kuasa menahan air matanya. Dia menghapus kasar air matanya dan segera mengambil selimut didalam lemari guna menyelimuti kedua orang yang sangat ia sayangi.
"Selamat malam. Aku harap kalian akan bahagia selalu." Bisik Jung-yi menciumi kening kesayangannya satu persatu.
Setelahnya, Jung-yi keluar dan pergi menuju markas rahasianya. Disana sudah ada Namjoon dan Hoseok, teman sekaligus kakak baginya.
"Taehyung tidak curiga?" Tanya Namjoon. Dia sangat paham akan anak itu.
"Mungkin." Sahut Jung-yi acuh.
"Kakakmu Wonwoo memberitahuku lokasi Irene sekarang. Ingin langsung atau menundanya dulu?" Tawar Hoseok.
"Biarkan dia bahagia. Karena sebentar lagi dia akan menjemput kematiannya." Desis Jung-yi penuh emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My Daddy Mom?
Romance"Jeon Jungkook! Cukup! Momma bilang jangan bahas apapun tentang ayahmu!" "Tapi Koo juga mau tau siapa Daddy Koo Mom!" "Dia sudah mati!" "Gak! Koo gak percaya! Daddy pasti masih hidup!" "Cukup Jungkook! Cukup, hiks... Jangan bahas laki-laki biadap it...