Jung-yi masih tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Taeri yang mengerjai Irene dengan maid lainnya. Bahkan Jung-yi sampai harus beberapa kali tersedak liurnya sendiri saking kerasnya ia tertawa.
"Ahahaha... Perutku sampai keram. Baiklah, sekarang waktunya kita masak eoh? Sebentar lagi Koo pulang." Kata Jung-yi lalu bangkit diikuti Taeri.
Sesampainya didapur, kepala pelayan serta beberapa maid dan bodyguard terlihat tengah mengobrol santai sembari meminum kopi. Tidak sedikit dari mereka yang tersedak saat melihat Jung-yi yang sudah berdiri didepan pintu dapur.
"A-aah maaf Nyonya." Kata Yuji sopan.
Jung-yi menaikan alisnya. "Maaf? Untuk?" Bingungnya.
Yuji melirik para maid dan bodyguard yang hanya menunduk takut. Jung-yi yang melihat itu terkekeh cantik membuat mereka semua melirik takut-takut kearah sang majikan.
"Astaga kalian ini! Begitu saja sudah keringat dingin. Aku tidak marah, lagian kalian juga perlu istirahat. Jadi apa salahnya jika kalian mengobrol bersama sembari minum kopi?" Kata Jung-yi sembari masih dengan kekehannya.
Para maid dan bodyguard mendesah lega saat tahu Nyonya mereka tidak marah karena mereka yang bukannya bekerja malah asik mengobrol.
"Ya sudah, Yuji, Taeri, Jung Han, kalian bantu aku masak eoh? Dan sisanya kembali bekerja jika tidak ingin kena semprot The King of Kim Taehyung." Kata Jung-yi sembari tertawa saat membayangkan wajah galak Taehyung-nya.
Semua mengangguk patuh lalu mulai bubar satu persatu. Yuji, Taeri dan Jung Han segera menyiapkan bahan masakan yang akan dibuat Jung-yi sementara Jung-yi mulai mengolahnya.
.
.
.
.
.
.
.
"Astaga! Lelahnya!?" Keluh Jungkook sembari menyenderkan tubuhnya pada kursi perpustakaan.Dia melirik sekeliling, sudah mulai sepi. Dengan cepat dia melirik jam ditangan kirinya dan terbelalak kaget.
"Astaga! Ini sudah lewat jam pulang kuliah! Kenapa aku bisa sampai lupa sih?! Aishh ini gara-gara buku ini!" Kata Jungkook mengerang frustasi sembari menunjuk tumpukan buku didepannya.
Dengan cepat, Jungkook segera membereskan semua buku dihadpannya dan berlalu keluar perpus dengan sedikit berlari menuju gerbang kampus yang jaraknya lumayan jauh dari perpus.
"Huh! Huh! Huh! Lelahnya. Apa aku belum tertinggal bus?" Monolognya sembari kembali melirik jam tangannya.
Jungkook segera mendudukan bokongnya pada kursi tunggu dihalte bus tersebut sembari mendengarkan musik dan mulai memejamkan matanya.
Dirasa sudah cukup lama menunggu namun busnya tidak datang-datang, Jungkook kembali membuka kedua matanya dan melihat sekeliling yang terlihat sangat sepi.
"Ughh! Ini kalau Paris sih Koo gak papa. Tapi ini kan Korea?! Gimana kalau ada penculik?" Gumamnya memperhatikan sekeliling.
Tin Tinn
Sebuah mobil lambogiri terparkir apik didepannya. Jungkook mengernyitkan keningnya menatap curiga pengemudi mobil yang tak kunjung keluar.
"Astaga! Momma maafkan Koo yang selalu nakal ya? Kalau nanti Koo gak pulang bilang ke Daddy, Momma memaafkan Daddy." Gumam Jungkook berdoa.
Terdengar decakan dari dalam mobil. Lalu tak lama keluarlah seorang namja tampan dengan rambut blue yang menurut Jungkook itu seperti lampu taman.
"Astaga! Kau putranya Kim Taehyung kan? Kenalkan aku Jung Hoseok, tangan kanan Kim Taehyung ayahmu." Kata namja itu mengenalkan diri.
"A-aah Hoseok ahjusshi temannya Daddy Tae? Koo pikir siapa tadi." Cengir Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is My Daddy Mom?
Romance"Jeon Jungkook! Cukup! Momma bilang jangan bahas apapun tentang ayahmu!" "Tapi Koo juga mau tau siapa Daddy Koo Mom!" "Dia sudah mati!" "Gak! Koo gak percaya! Daddy pasti masih hidup!" "Cukup Jungkook! Cukup, hiks... Jangan bahas laki-laki biadap it...