C.18 Bitter Sweet

1.5K 144 54
                                    

Wadee Khaaa....

Gimana yang udah nonton episode terakhir KinnPorsche The Series, apa tanggapan kalian?

Nggantung banget ngga sih... kaya maksa banget episode terakhir... 5555

Kezeeel banget dah...

Semoga cepet ada season 2 nya yaah...

--------------------------------------

Matahari belum terbit saat Porsche membangunkan adiknya dari tidur lelapnya, pemuda itu terlihat sangat terburu-buru. Setelah adiknya membuka mata dengan kebingungan yang lebih tua memerintahkan yang terakhir untuk mengemas beberapa pakaian ke dan beberapa hal lain ke dalam tas yang ia lemparkan padanya.

"Hia..." Porchay menatap saudaranya meminta penjelasan.

"Jangan tanya apapun, Hia akan mengatakannya nanti... Sekarang lakukan apa yang hia minta, kita harus cepat pergi dari sini..." Jawab Porsche dengan tidak sabar.

Dengan begitu Porchay tidak lagi mengatakan apapun dan hanya melakukan apa yang saudaranya inginkan. Langit masih gelap saat kedua bersaudara itu pergi meninggalkan rumah yang selama ini mereka tinggali. Sepeda motor merah itu melaju di jalanan yang masih sepi kendaraan. Di kejauhan hanya ada sedikit cahaya matahari yang mengintip kepergian mereka ke tempat yang tidak ia ketahui.

Di waktu yang berbeda sebuah maserati berwarna hitam melintasi jalanan dengan tujuan yang berlawanan dengan kedua orang itu. Mobil yang di kendarai oleh Kim memasuki halaman mansion keluarga utama Theeraphanyakul bersamaan dengan saudaranya, Tankhun yang terus berjuang pergi dan berteriak-teriak agar di lepaskan oleh kedua pengawalnya, Arm dan Pol.

Kim pikir sebuah pemandangan yang lumrah melihat Tankhun berlaku demikian, pemuda itu mendekati saudara tertuanya dengan acuh tak acuh. Hari ini ayahnya memanggilnya kembali kerumah, entah apa yang di rencanakan laki-laki tua itu tapi dia tidak punya pilihan selain bertemu dengannya saat orang itu menyuruhnya datang.

"Bagaimana kau tahu dimana bisa menemukan Porsche dan Porchay, Khun Noo kau harus tenang dan menunggu kabar...." Bujuk Pol masih berusaha menahan tubuh tuannya yang terus memberontak.

"Lepas... lepaskan aku...!!!" Tankhun.

"Khun Noo... Saya mohon, beri saya waktu, saya pasti menemukan keberadaan mereka, Khun Noo... tenanglah,..." Arm mencoba bernegosiasi dengan Tankhun.

"Aku tidak perduli,,, Lepaskan aku ai Arm,,, Pol,,, Lepaskan!" Tankhun terus merengek, air matanya telah merembes keluar dari kedua matanya.

"Apa maksud kalian barusan,,, Bukankah mereka tinggal di rumah mereka sendiri?" Tatapan Kim menegang, menghentikan ketiga orang di depannya.

"Lepaskan...! Kim... Ayo kita cari Porsche dan Porchay, aku tidak tahu kemana mereka pergi, pagi ini mereka tiba-tiba menghilang dan tidak ada orang yang tahu kemana perginya mereka..." Tankhun memegang tangan Kim dengan kedua tangannya, dia terlihat seperti seorang kakak yang kehilangan adik laki-laki yang sangat disayanginya.

"Bagaimana bisa?" Kim.

"Aku bertanya pada Kinn tapi dia tidak mengatakan apa-apa,... Dia hanya diam dan tidak melakukan apapun, dasar brengsek!" Tankhun memaki adiknya sembari mengusap ingus yang mengalir turun dari hidungnya yang mancung. "Kim... Ayo, ayo kita cari mereka..." Mohon Tankhun sekali lagi. "Mereka berdua tidak melakukan apapun yang aku minta..." Dia memelototi kedua pengawal bodonya.

"Lalu apa yang sedang terjadi di sini?" Kim sedikit menaikkan nada bicaranya merasa tidak sabar.

"Aku juga tidak tahu..., aku tidak tahu apakah mereka masih hidup atau sudah mati... Aku bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada mereka...! Aku akan menyelamatkan mereka, lepaskan aku!" Tankhun kembali meraung dan berusaha melepaskan diri dari cengkraman Arm dan Pol. "Lepas, lepaskan aku, aku akan menolong mereka!".

KIMPORCHAY The Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang