Roy diam-diam membuka kamar Angga lalu masuk ke dalamnya. Matanya menjelajahi seluruh ruangan dan berhenti tepat di rak besar yang ada di depannya. Dia mendorong rak yang dipenuhi buku dan perlahan rak itu bergeser menampakkan ruangan dengan cahaya redup beserta Angga di dalamnya.
"Oi... Gimana?" Tanya Roy sambil menarik satu foto yang tergantung tak jauh darinya.
Angga melirik Roy sejenak lalu kembali berkutat dengan foto yang baru dia cetak.
"Gue gak perlu ngelakuin sandiwara murahan lagi kan" lanjutnya.
"Gak" jawab Angga dingin. "Dia sekarang sama Bintang".
Mata Roy membulat. "Bintang!, Serius lo. Gimana ceritanya mereka bisa kenal coba" Roy menjatuhkan foto itu ke lantai lalu menginjaknya. "Sekarang lo mau gimana?. Nyerah atau kita habisi Bintang?".
Angga menepuk pundak Roy dengan senyuman tipis terukir di wajahnya. "Bunuh Bintang".
Ucapan itu sukses membuat Roy terkejut, dia tidak menyangka Angga akan nekat seperti ini hanya karena seorang cewek aneh seangkatannya.
"Gue ngikut aja sih. Btw lo di cariin papa, biasa soal kuliah".
"Ya gue turun" Angga berjalan pergi meninggalkan Roy yang masih berdiri di ruangan itu.
Roy menatap foto-foto yang tertempel di dinding. Entah bagaimana caranya Angga bisa mendapatkan semua itu, tapi ini semua membuatnya merinding. "Hidup lo sial banget ya Rasta" ucapnya lalu pergi menuju kamarnya.
*****
Roy masuk ke dalam bar yang sudah lama tak dia kunjungi. Dan di sana dia melihat Kasa, Fajar, dan Rico yang asik bercanda dengan segelas wine di tangan mereka.
"Oi. Lama gak ketemu" Roy memukul pelan lengan Fajar lalu duduk di sampingnya.
"Weh. Kemana aja lo kok baru nongol?" Tanya Fajar.
"Gue lagi gamon. Habis diputusin pacar" balas Roy.
Rico mengacak rambut Roy lalu menyodorkan gelas berisi wine. "Nih minum".
"Eh sorry. Gue gak punya duwit" ucap Roy sambil mengangkat kedua tangannya, namun Rico tetap memaksanya untuk meminum wine itu. "Gak papa, gue yang bayarin".
Dengan senyum tak enak Roy menerimanya. "Ini nih alasan gue jarang dateng ke sini. Malah ngemis ke kalian".
"Santai Roy. Lo tu anggota geng Aodra , kita semua keluarga" balas Kasa.
"Yah kan gue juga sungkan lah bang".
"Bacot lo. Tinggal minum aja" sahut Rico.
Tak lama kemudian Bintang datang dengan banyak luka di wajahnya. Dia duduk di sebelah Roy lalu mengacak rambutnya karena kesal.
"Bang lo kenapa?" Tanya Roy dengan wajah khawatir. Bintang melirik Roy . "Owh Roy. Gak papa, gue tadi baru freestyle".
Kasa terkekeh. "Bisa-bisanya. Lo sih kebanyakan gaya".
"Gara-gara mobil sialan itu" Bintang menghela nafas panjang."Rasta jadi nyuruh gue pulang".
"Yah. Gak jadi kencan" sorak Fajar dan Rico dengan penuh rasa suka cita.
Bintang menatap tajam mereka berdua lalu melirik Roy yang susah payah meneguk wine di gelasnya. Dengan cepat dia merebut gelas itu lalu meletakkannya di meja. "Kalau gak bisa minum gak usah maksa".
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY GIRL (transmigrasi) END
Teen FictionAmanda Putri Bianka tanpa sengaja tertabrak truk saat berangkat sekolah. Naasnya dia langsung meninggal ditempat. Namun mukjizat datang, dia terbangun menjadi Rasta Kara, anak haram dari pengusaha kaya yang super terkenal. Bukannya menjadi putri y...