29 (END)

3.2K 114 0
                                    

Amanda membuka matanya, dia menatap sekitar dan terkejut ketika menyadari dirinya sudah ada di rumah sakit.

"Jangan bilang gue masih hidup" Amanda meraih kaca bulat kecil yang ada di atas meja dan melihat pantulan dirinya.

"Ini siapa lagi" ucapnya kesal.

Dia menghela nafas panjang. "Kapan gue bisa mati dengan tenang kalau gini terus".

Tak lama pintu terbuka memperlihatkan sepasang suami istri yang menatap Amanda dengan wajah terkejut.

"Ling-Ling akhirnya kamu sadar" ucap wanita itu dengan air mata yang tak dapat dibendung.

Dia berlari dan memeluk Amanda yang masih sibuk dengan lamunannya.

*****

Bandara

"Wah, gak biasanya lo jemput gue" ucap Selly kepada Bintang yang kini berjalan di sampingnya sambil membawakan tasnya.

"Mama yang maksa, lagian siapa juga yang mau capek-capek jemput lo" balas Bintang dingin.

Selly memutar matanya malas. "Dasar abang gak guna, ini nih alesan gue lebih suka sekolah di Singapure daripada serumah ama lo".

"Tenang, habis ini gue mau kuliah ke London".

Mata Selly membulat. "Serius, kesambet apa lo. Katanya mau lanjutin di sini karena ayang. Udah putus?. Kasihan".

Bintang melirik Selly dengan tajam lalu menghela nafas panjang. "Jangan banyak bacot, ayo cepet pulang".

"Bentar gue mau beli makanan dulu di supermarket terdekat ".

"Beli apa lagi coba".

Selly berlari kecil menuju supermarket yang ada di dekat bandara. Mungkin karena terlalu bersemangat dia tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Maaf, saya gak sengaja" ucap Selly meminta maaf sambil memunguti barang-barang yang terjatuh.

"Ya, gak papa" ucap gadis itu.

"Ini barang kamu" Selly menyodorkannya pada gadis tersebut, tapi dia malah gagal fokus karena gadis itu terus menatap Bintang yang ada di belakangnya.

"Anuu, ini".

"Ah. Makasih".

"Ling-Ling ayo pulang" seru wanita paruh baya yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Gue pergi dulu".

Selly hanya membalasnya dengan senyuman.

"Makanya jalan peke mata, jangan cuma make kaki" ucap Bintang judes namun Selly tak terlalu memperdulikannya.

*****

Amanda duduk di sofa empuk yang ada di rumah itu, matanya menjelajahi langit-langit dan juga barang-barang yang ada.

"Rumahnya gak sebagus punya Andi tapi Not bad".

Wanita itu duduk di samping Amanda sambil membawa sepiring apel yang sudah terpotong rapi.

"Sementara Ling-Ling istirahat dulu, masalah sekolah biar bunda yang urus" ucapnya sambil mengelus rambut Amanda dengan lembut.

CRAZY GIRL (transmigrasi) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang