⠀⠀"Yang udah selesai bisa langsung kumpulin di meja dosen ya," ujar Mas Guntur, dosen Gambar Anatomi sekaligus dosen paling ganteng seantero FSR IKJ.
⠀⠀"Iya, Mas," jawab anak-anak Barbar lesu.
⠀⠀Boro-boro selesai, Lara saja baru mengarsir figur manusianya setengah badan. Gadis itu menukar pensil 4Bnya dengan 5B untuk menegaskan bagian gelap, lalu beralih ke 4B lagi.
⠀⠀"Tanganku udah kebas, Ra," gumam Raina.
⠀⠀"Sama." Lara mengangguk. Hari ini mereka tidak menggambar model langsung, tapi mencontoh dari buku. Dan figur-figur yang ada di buku adalah tipe patung Yunani dengan otot-otot super menonjol dan lighting dramatis, yang berarti mereka harus bekerja ekstra untuk mengarsir bentuk-bentuk otot itu dengan tepat.
⠀⠀"Mas, sekali-sekali nyoba croquis dong," celetuk Abe tiba-tiba.
⠀⠀"Hah?" Mas Guntur menoleh dengan wajah bingung. "Gambar ginian aja kalian dua jam gak kelar, mau croquis?"
⠀⠀Abe meringis. "Sekali-sekali lah, Mas."
⠀⠀Meski begitu, akhirnya Mas Guntur mengangguk. "Boleh juga sih. Sebelum UAS ya, kita coba croquis."
⠀⠀"Yeeeey!" Barbar bersorak, tepat saat Mas Riza masuk ke dalam kelas.
⠀⠀"Ada apaan nih, girang amat?" kening Mas Riza berkerut.
⠀⠀Mas Guntur tertawa kecil. "Gue janjiin mereka croquis sebelom UAS. Lu udah kelar?"
⠀⠀"Udah, ngajar kelas sebelah mah ngeri, cuy. Kayak kuburan. Gue berasa ngomong sendiri."
⠀⠀Figar mendenguskan tawa, persis seperti babi. Sontak, penghuni kelas B lain ikut terbahak dan Mas Riza menyeringai, menghampiri Figar. Dosen dengan rambut gimbal yang diikat ke belakang itu memperhatikan gambar Figar, manggut-manggut.
⠀⠀"Gue tau, lu mau menghina gambar gue kan, Mas?" Figar langsung menghentikan arsirannya.
⠀⠀Menahan tawa, Mas Riza menggeleng. "Nggak, cuma mau nanya. Ini tugasnya masih gambar anatomi manusia kan, bukan gorila?"
⠀⠀Figar membanting pensil 4Bnya frustasi, seiring dengan ledakan tawa anak-anak Barbar.
—
⠀⠀Lara memarkir si Macan sembarangan di depan tangga rumah, melompat turun dengan ransel tersampir di bahu. Sudahlah tangannya kebas, hari ini juga benar-benar panas, padahal kemarin hujan. Bawaannya ingin cepat-cepat sampai rumah saja, dan menenggak segelas air dingin.
⠀⠀Berlari menaiki anak tangga, Lara langsung membuka pintu depan dan lanjut ke dapur sambil berseru, "assalamualaikuuum!!!"
⠀⠀Satu suara bariton yang familiar menjawab, "wa'alaikumsalam. Lu ngapa lari-lari, Dek?"
⠀⠀Tiba-tiba saja, semua suntuk Lara hari ini hilang. Karena di sana, tepat di balik meja makan, berdiri manusia paling menyebalkan sekaligus paling dia rindukan. Kontan saja, Lara berlari ke arahnya.
⠀⠀"ABAAAAANG!!!"
⠀⠀Sena tertawa, ditubruk Lara dengan kecepatan penuh sampai terhuyung-huyung. Ia memeluk adik kesayangannya—karena memang adiknya cuma ini—sampai keduanya sesak napas.
⠀⠀"Kok gak bilang-bilang mau pulaaang?" tanya Lara, mendongak pada sang Kakak, "kok rambut Abang jadi merah?"
⠀⠀"Surprise," kekeh Sena, "tadinya mau sebelum ultah Papa, tapi pas banget lagi syuting concept teaser. Makanya rambut Abang jadi merah gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
XOXO, Lara Park
RomanceRambut pink. Mahasiswi baru di FSR IKJ. Suka BTS juga. Dan... anak perempuan Park Chanyeol.🌸✨ [OC Chanyeol's Daughter x Sehun's Son] Alur lambat - lebih mirip daily life maba kampus seni Semi baku, tapi banyak kata kasar :) Update setiap 2-3 hari ♥...