BAGIAN 03: Dia wangi.

248 47 1
                                    

Semua Brand yang di sebutkan pada Bab ini
Bukan di endorse oleh sang punya Brand.
Semua yang saya cantumkan di sini
Real karena saya suka dengan Brand nya.
Siapa tau yang mau endorse saya hubungi 08****
Bercanda tapi kalau bener mau ya monggo.

_-----_

BAGIAN 03: Dia wangi.

Lisa tengah duduk bersiap di ruang tamu rumahnya, sembari menunggu sang Papa untuk pergi belanja bulanan di supermarket besar. Setelah siap Kevin dan lisa berangkat menggunakan mobilnya.

Langit berwarna biru cerah dengan angin yang sangat menyejukkan, Matahari tidak terik seperti biasanya, mungkin Matahari sedang bersembunyi di balik awan karena malu dengan kecantikan Lisa yang turun dari mobil mengapa udara di sekitar mall.

Mereka berdua berjalan dengan bergandengan tangan, dan tak lupa memakai masker untuk berjaga-jaga. Di dalam mall, Kevin langsung mengambil troli yang lumayan besar dan mendorongnya mengikuti sang anak menuju rak makanan ringan terlebih dahulu untuk stok camilan sang anak kesayangannya.

Lisa mengambil beberapa camilan ringan seperti Qtela singkong, Lay's, Chitato, Doritos, Taro net, Piattos, Rin-Bee, dan Oishi rasa udang, masing-masing Lisa mengambil 3 bungkus. Setelah mengambil beberapa camilan lainnya Lisa dan Kevin berpindah tempat ke rak minuman. Lisa mengambil susu Kotak dari berbagai macam merek dan rasa masing-masing Lisa mengambil 4 kotak biasa.

Tak terasa satu troli sudah full dengan camilan Lisa, Kevin menaruh troli di tempat yang aman dan mengambil lagi troli yang baru. Setelah mengambil mereka berdua menuju rak mie instan. Lisa mengambil Indomie kuah soto Lamongan, soto Banjar, soto Medan, seblak Jeletot, kari ayam, soto mie, ayam bawang dan soto Banjar limau kulit masing-masing 3 bungkus.

Beralih ke Indomie goreng, Lisa mengambil Indomie original, salted egg, ayam geprek, rica-rica, iga penyet, mi goreng aceh, sambal matah, Rendang, dan cabe ijo masing-masing 3 bungkus. Lisa tata semua mie dengan rapi di dalam troli. Lisa beralih lagi menuju area Frozen food dan mengambil beberapa kilo ayam utuh dan beberapa daging ikan salmon.

Tapi di sela-sela memilah nuget yang ada di salah satu freezer Lisa terhenti dan langsung menatap sang Papa.
"Papa, mau ini," pinta Lisa dengan menunjukkan nuget yang berbentuk karakter BT21.

"Ambil, berapapun yang kamu mau," ucap dengan entengnya Kevin menjawab sambil mengangguk.

"makasih, Papa." Lisa memeluk Kevin dengan gembira dan langsung memasukkan 5 bungkus nuget yang dia inginkan ke troli.

"Oh, ya, Pa. Mie Sedaap di rumah masih banyak, kan?" Lisa yang baru ingat dengan per-miean pun menyeletuk.

"Kayaknya sih masih ada. Papa telfon Mama aja biar gak ada yang ketinggalan." Kevin pun menelpon sang istri.

In call

"Halo, sayang. Ada apa?" Marwa menjawab telpon suaminya dengan lembut.

"hon, di rumah stok Mie Sedaap nya tinggal berapa, dan rasa apa?" Kevin meminta Marwa sang istri untuk mengecek lemari stok makanan instan tak kalah lembutnya.

"Tinggal 2 yang Ori aja, sayang. Kalau mau nyetok sekalian aja ya soto Madura nya juga. Soalnya aku mau coba, sayang." Pinta Marwa.

"Oke, sayang. Kalau begitu aku tutup dulu, yah. Luv yu."

"Luv yu to, muah."

Off call

"Kata Mama, tinggal 2 yang Ori, Sisanya habis. Kamu ambil masing-masing rasa tiga, deh. Sama kaya yang Indomie. Oh ya kata Mama, dia pesan yang rasa soto Madura. Kamu ambil 5 yang itu."

"Oke, Pah."

Mereka berdua pun kembali lagi menuju rak mie instan dan mengambil masing-masing apa yang di ucap Kevin tadi.
"Lisa, Papa mau ambil bahan seafood, nanti ketemu di samping kasir aja yah, kamu kan mau ke area buah." Lisa mengangguk, seketika Kevin pun berpamitan dan menuju tempat makanan laut.

Lisa berjalan menuju arah buah, ketika tangan mungil Lisa ingin meraih sebuah apel yang tengah berjajar, tanpa sengaja tangannya bersentuhan dengan sebuah kulit yang hangat. Kulit itu terasa lembut, ketika bergesekan dengan punggung tangannya. Dia lihat ke sebelahnya ternyata kulit itu milik laki-laki berjaket hitam dengan masker serta kacamata hitam yang memberikan kesan misterius serta menakutkan.

Lisa menarik tangannya menjauh dari laki-laki tersebut serta bergegas mematahkan pandangannya dari laki-laki dihadapannya itu. Laki-laki itu pun menghiraukan Lisa dan mengambil beberapa Apel juga dan memasukkannya kedalam plastik bening.

Ketika Lisa berada di dekat laki-laki itu, ada bau yang membuat Lisa ketagihan. Baunya sangat menggugah hidung dan hati siapa orang yang menciumnya. Baunya sangat manis bercampur sedikit bau fresh yang sangat menusuk hidung. Tapi manisnya lebih dominan. Seperti bau permen kapas yang kita makan dengan menghirup udara pedesaan yang sangat dingin. Begitulah yang dirasakan oleh Lisa sekarang. Antara manis dan segar bercampur jadi satu.

Lisa saat ini bimbang, antara ingin bertanya parfum
Apa yang di pakai laki-laki itu atau pergi begitu saja, tapi Lisa sangat menyukai aroma parfum laki-laki asing itu. Laki-laki itu masih setia berada di samping Lisa, dari awal membeli apel sampai sudah 5 macam buah yang Lisa ambil. Dia memilih buah yang sama.
"Nih orang kenapa, sih. Kok masih disini aja. Baunya itu loh. Bikin hati deg deg zer." Lisa membatin dengan memilah-milah buah anggur di depannya.

Lisa tak tahan lagi dengan rasa keingintahuan nya. Dengan pedenya Lisa menoleh laki-laki itu dan mencolek lengannya dan bertanya "permisi, kak. Boleh saya tanya?"

Laki-laki itu menoleh kearah Lisa dan mendekatkan dirinya untuk mendengar Lisa. Setelah mendengar pertanyaan Lisa dia pun menjawab dengan suara serak, "boleh."

"Mohon maaf sebelumnya kalau saya gak sopan, saya mau tau, parfum yang kakak pakai itu brand apa ya, kak." Lisa mengutarakan perasaan yang dia pendam sedari tadi.

"Oh, itu. Saya lupa, kak. Maaf ya, kak" Laki-laki itu meminta maaf dengan satu tangan di atas dada, pertanda menyesal. "Kalau mau, saya kasih nomor HP, saya. Nanti kalau saya di rumah saya chat balik," tawar laki-laki itu.

Lisa tanpa ragu memberikan ponsel pintarnya ke laki-laki di depannya itu. Dengan cepat laki-laki itu mengetikkan nomornya di ponsel Lisa. "Ini, kak. Saya sudah chat ke nomor saya lewat WA, nanti kalau saya sudah pulang, saya balas," jelas laki-laki itu.

Lisa mengambil ponsel pintarnya dan langsung memasukkannya kedalam saku serta berkata "Terima kasih, kak. Maaf ngerepotin"Laki-laki itu menggeleng sambil menjawab "gak papa kok, saya senang kalau bisa membantu Anda, kak Lisa."

Lisa hanya tersenyum dan laki-laki itu berjalan pergi meninggalkan Lisa dengan senyum tipis dibalik maskernya.
"wait, what? Kenapa dia tau namaku? Ah, mungkin dia salah satu penggemar Youtubeku." Lisa bergumam. Lisa kemudian pergi ke kasir untuk bertemu papanya dan menaruh buah yang dia ambil tadi kedalam troli. Selesai membayar semua belanjaannya di kasir, Lisa dan Papanya pulang.

••••••••••
12:37 PM
Sabtu, 16 July 2022

WE DON'T TALK TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang