007 || Reset, Halilintar ❥

1.7K 198 7
                                    

✯ Kenapa harus capek kalau bisa istirahat? ✯

★ ★ ☯ ★

GRAB!

Sepasang tangan kekar menekan bahuku, aku tak banyak bereaksi selain mengedipkan mata. Halilintar terus memberi cacian di kepalaku, tapi aku tak bisa fokus pada ucapannya kala sang Raja Retak'ka menjadikanku objek tatapan di ruangan luas ini, kamar Retak'ka. "Saya paham, Paduka. Sore ini saya akan berangkat untuk menghabiskan monster di wilayah Selatan."

└| Ingat, ini adalah momen aku menyadari apa yang salah dari Retak'ka, monster di sana telah Retak'ka rencanakan. Mereka kuat dan di saat kau lengah, Bora Ra akan menyerang dan mencoba mencuri kuasa elementalmu |┐

"Bagus, kau memang bisa dipercaya."

Nye nye nye, sok muji. Aku ingin membunuhnya sekarang, tapi kekerasan bukan pilihan terbaik. Uh, baiklah aku mengaku, aku masih terlalu lemah untuk melakukan itu, malah aku yang mati nanti.

"Tapi," Retakka belum selesai, "aku memberimu tugas selagi elemental lain pergi. Di saat mereka berlibur, kau justru mempersiapkan diri dengan latihan dan melindungi rakyat. Tugas ini hanya latihan, karena kudengar kau berjanji akan menghabiskan waktu dengan mereka, ajaklah mereka ikut. Tugas mandirimu dimulai saat elemental lain sudah pergi. Paham?"

Tugas mandiri dimulai saat elemental lain pergi?

"Paham, paduka."

★ ★ ☯ ★ ★

└| Jika Retak'ka tidak tahu janji konyol itu, dia pasti melancarkan serangan aslinya sore ini |┐

"Hm." Aku mengiyakan. Tabib istana selesai membuat racikan untuk meredakan alergi. Aku bisa memberikan ini pada Ice sekaligus Permata Aqua. Keretaku tengah dalam perjalanan, satu jam lagi aku harus berangkat mengalahkan monster yang menyerang daerah Selatan.

"Ada apa, kak?"

[Informasi mengenai Alergi olahan gandum, disebabkan oleh kandungan Gluten di dalamnya]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Informasi mengenai Alergi olahan gandum, disebabkan oleh kandungan Gluten di dalamnya]

Akhirnya aku bertemu pemilik mata aquamarine ini. Aku meminta pelayan meninggalkan kami, lalu kukeluarkan obat alergi. "Ini untukmu, jika kau ada di situasi di mana kau tak bisa tidak makan gandum, minumlah obat ini setelahnya."

DEG!

Mata Ice membulat, tapi belum memberi reaksi keras. "Apa maksudnya?" tanys Ice dengan suara rendah, matanya menyipit curiga. "Kau pikir aku lemah? Apa maksudnya obat? Kau pikir aku sakit? Tanya saja tabib pribadiku, aku baik-baik saja! Sepertinya ada yang salah denganmu, kak. Kau berubah akhir-akhir ini, sudahkah kau pergi ke tabib untuk mengecek mentalmu?"

└| Inilah yang tidak kusuka dari Ice, dia bisa bermulut lebih kejam dari Solar jika kita melewati privasinya. Padahal niatku baik! |┐

Yah, tak bisa dipungkiri Ice bicara sepanjang itu hanya karena tersinggung. Satu jam tidak cukup untuk berdebat panjang, aku sudah ditunggu di wilayah Selatan. "Kamu itu punya alergi, tak usah kujelaskan lebih detail, bukan?"

RESET ➜ HALILINTAR [COMPLETED ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang