019 || Reset, Halilintar ❥

1.4K 176 9
                                    

✯ Jangan lupa minum ✯

★ ★ ☯ ★ ★

Dendrobium dan Agnidus, dua item tersisa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemutlakan kuasa elemental Thorn dan Blaze. Taufan kurasa tak butuh kemutlakan karena ia telah mencapai tahap ketiga, ini cukup mempermudah segalanya. Aku tidak tahu kisah Taufan dan seseorang bernama Mariposa, tapi aku berterimakasih karena berkatnya Taufan bisa mencapai tahap ketiga, yaitu Beliung.

└| Ck, kau tidak perlu tahu soal itu |┐

'Kau tahu sesuatu, Hali?'

└| Aku ada di sana saat kejadian |┐

'Keberatan jika kau menceritakannya?'

└| Sangat. Tidak, terima kasih |┐

Berdasarkan ingatan Halilintar, Dendrobium didapat ketika kita menggabungkan item penyembuhan tingkat tertinggi dengan racun tingkat tertinggi. Ya, ada banyak jenisnya dan bodohnya diriku baru sadar padahal saat ke hutan Mavka, aku harusnya membawa racun di sana. Sementara Agnidus didapat saat mengalahkan Sirius—penjaga gerbang Inferno yang menyimpan monster api.

Sepertinya aku harus kembali ke hutan Mavka, aku masih ingat tak jauh dari lokasi itu ada Gerbang Inferno bekas Bora Ra, mungkin aku bisa membukanya lagi. Waktuku tidak banyak karena lusa adalah keberangkatan adik-adikku. Akhirnya aku ditinggal sendiri setelah Taufan dan Gempa terus mepet menanyakan kondisi.

Aku sudah menjelaskan, semuanya baik-baik saja dan aku hanya mendapat tuduhan bahwa pelaku pembunuh Jenderal Bora Ra adalah aku. Tidak ada yang tahu kebenarannya kecuali Solar dan pejabat istana, tapi para pejabat itu memilih tutup mulut dan balas dendam diam-diam. Sampai sini aman.

"Pangeran Halilintar, kita sudah sampai."

Dua pasang kuda telah sampai di tujuan, aku memutuskan membawa tiga pengawal kepercayaanku—Sai, Gopal, dan Shielda. Jika aku meminta bantuan Thorn untuk membuat obat imun ke hutan Mavka, pasti akan mencurigakan. Maka, aku meminta mereka mencari bahannya dan kali ini obatnya lebih ampuh karena dibuat oleh ahlinya.

'Apa kita perlu berpencar supaya lebih mudah?'

└| Kau pikir kau akan kuat? |┐

'Tidak.' Diriku ini lemah, aku bahkan belum terpikir mencari item kemutlakanku sendiri. "Kita akan mencari racun dan penyembuhan di hutan ini. Aku akan mencari item langka untuk membuat salah satu obat penyembuhan yang akan dibuat tabib. Sisanya, kalian carilah racun kelas atas."

"Baik, pangeran Halilintar."

★ ★ ☯ ★ ★

Imunku lebih baik, aku tidak merasa pusing dan buram seperti terakhir kali datang ke sini. Mataku lebih jeli melihat pergerakan musuh, sehingga tak ada yang mampu melukaiku sejauh ini.

"Tetakan Halilintar!"

DUAAR!

Masih belum selesai rupanya, nampak monster yang biasa disebut slime ini bermunculan. Untung saja lawanku adalah slime pyro, api yang muncul dalam diri mereka bereaksi dengan elementalku dan menimbulkan ledakan yang langsung membuat mereka mati. "Heh, kurasa aku butuh tombak."

"Tombak Halilintar!"

Aku menjadikan satu kaki tumpuan sebelum lepas landas, menjatuhkan diri dengan mengikuti arus angin. Lantas membuka mataku dengan dua kaki agak ditekuk kala sampai ke titik temu. Di markas slime pyro, di sini memang panas. Para slime itu langsung mengarah padaku, lantas mendekat.

RESET ➜ HALILINTAR [COMPLETED ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang