009 || Reset, Halilintar ❥

1.5K 195 9
                                    

✯ Pengangguran itu gak enak ✯

★ ★ ☯ ★

'M-maaf, aku tak bisa menolak mereka.'

└| Lemah, bahkan AKU bisa menahan diri |┐

Sekarang aku kagum dengan pengontrolan emosi Halilintar, memang ia orang dingin dan pemarah, tapi dia mampu menahan kasih sayang dan bersikap tegas pada adik-adiknya. Apalah diriku, diberi puppy eyes saja sudah menyerah duluan.

"Kakak sengaja tidak membawa pengawal, ya?" Gempa angkat suara, padahal ia sudah tahu. "Tapi bukankah setiap pangeran harus ditemani oleh pengawal untuk keselamatan? Apa kakak selalu berpergian seperti ini?" desaknya. 'Apa kakak pernah terpikirkan bagaimana jika kakak terluka dan tak ada yang melindungi kakak di sekitar?'

Di belakang terdengar rengekan Blaze. "Aaa panas! Kenapa kita tidak naik kereta saja? Diberi yang mudah malah ambil yang susah! Kak, kapan kita istirahat? Kak Taufan! Aku ingin ikut terbang!" Blaze merentangkan kedua tangannya dan Taufan memanggut mengangkat tubuh Blaze dengan elementalnya. "Wuihhh!! Tinggi sekali~!"

'Ini sudah sore, apa sih yang panas bagi mereka?' Aku menghela napas panjang. "Gempa, aku akan baik-baik saja. Lagipula di situasi penting, kita tak bisa mengharapkan orang lain menyelamatkan kita. Belajarlah menjadi pahlawan untuk diri sendiri, dan beginilah caraku berlatih untuk menjadi kuat."

"Tapi, kalaupun terjadi perang kan raja tidak ikut ke medan perang! Kenapa kau memaksakan diri seperti ini?" Gempa masih terus bertanya, sebenarnya ia khawatir terhadap sosok kakak.

Ice menidurkan diri di kuda, menatap angkasa yang memancarkan sinar violet. Masih sore, ya? Berarti bukan waktunya untuk tidur, masih perlu menunggu sampai langit berwarna biru gelap. Tapi, Ice sudah menguap lebih dari lima kali di 10 menit terakhir.

Posisi 2 kilometer dari hutan Mavka, aku berhenti diikuti adik-adikku. Dari tempat kami berdiri, terlihat sebuah retakkan dari dimensi Inferno yang dilakukan oleh Bora Ra. 'Kurasa akan lebih cepat jika aku membunuh Bora Ra, kemungkinan besar ia sedang misi membuat retakkan di daerah Barat.'

└| Bunuh saja Bora Ra dan kita bisa melewati konflik-konflik kecil membereskan bekas retakan Gerbang Inferno ini. Hanya saja sebagai gantinya, mungkin Retak'ka akan menyadari ada yang salah dan kau bisa dituntut bekerja lebih cepat |┐

Ah, konfliknya nanti berjalan terlalu cepat ... Aku baru menemukan satu item dan belum kuberikan pada Ice. Aku berbalik. "Baiklah, di sini kita akan berpencar. Aku membagi grup berdasarkan reaksi elemental kita. Taufan dan Blaze, kalian bakarlah daerah sekitar retakan itu. Gempa, Thorn, dan Solar kalian saling support sebagai elemental alam."

Ice menoleh kaku. "Uh, kita berdua?"

 "Uh, kita berdua?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya." Aku mengangguk.

"Tunggu! Tunggu!" Blaze angkat tangan. "Kak Hali akan ke mana? Apa kami yang akan menghabiskan monster-monster menakutkan ini?" tunjuknya pada kelelawar yang sebatas melewat, Blaze langsung membakarnya. "Ugh, nanti aku mati~"

RESET ➜ HALILINTAR [COMPLETED ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang