Bab 9

122 11 0
                                    

Pagi pun tiba dengan sinar mentari yang datang dengan perlahan begitu pula El yang saat ini sudah rapih dengan pakaiannya berbeda dengan Reina yang masih memeluk guling di dalam selimutnya

"Ini ada kaga pernah berubah tidur mulu kerjaanya" ucap El kesal lalu dia mendekati Reina

"Banjir Rei banjir cepetan bangun" teriak El membuat Reina terbangun dari tidurnya dan lari kesana kesini membuat El tertawa terbahak-bahak

"Cepetan El banjir entar lu tenggelam ayo keluar selamatkan diri ahhh tidak tolong aku" teriak Reina tidak jelas membuat El semakin terkikik geli

"Heh Lo ngerjain Gue ya" kesal Reina yang sudah sadar ternyata El sedari tadi hanya mengerjainnya saja

"El kurang ajar" teriak Reina membuat El segera berlari menghindarinya namun tak lama El terjatuh dan membuat Reina bahagia

"Azab kan Lo udah ngerjain Gue" ucap Reina tersenyum licik lalu dengan cepat dia menjewer telinga El

"Aduh ampun sakit Rei lepasin" teriak El nampun tak di hiraukan oleh Reina yang makin keras menarik telinga El

"Rei lepasin atuh lah sakit aku nih" mohon El dengan wajah sendunya dan tak lama Reina lepaskan

"Makannya jangan nakal udah tau aku panikan malah di gituin" kesal Reina sambil berkacak pinggang

"Iya maaf" jawab El sambil mengusap telinganya yang memerah

"Oke karena Gue baik jadi Gue maafin Lo tapi jangan di ulangi lagi" ucap Reina

"Kaga janji" jawab El membuat Reina memelototkan matanya

"Hehe bercanda udah gih mandi Gue tunggu di bawah" ucap El lalu Reina pun pergi ke kamarnya meninggalkan El yang sibuk mencari tas yang di lempar oleh Reina

Saat ini El sedang memainkan ponselnya melihat-lihat laporan tentang Cafe yang telah dia dirikan sekitar 2 tahun yang lalu namun tidak ada yang mengetahui karena menurut El belum saatnya apa lagi dia masih dalam proses

Saat sedang asik dengan ponselnya suara sepatu yang saling bertabrakan dengan lantai membuat El mengalihkan pandangannya yang ternyata di sana sudah ada Reina yang sedang berjalan tergesa

"Santai aja ntar jatoh" ucap El mengingatkan Reina

"Morning anak-anak" ucap Daddy yang baru saja keluar dari kamar bersama dengan Mommy

"Morning Mom" jawab mereka berdua lalu mendapatkan ciuman di pipi mereka

"Hari ini Mommy mau nemenin Daddy meeting di Malaysia jadi kalian yang akur di rumah selama kita tinggal" ucap Mommy

"Bucin banget dah kemana-mana berdua" ledek Reina

"Oh ya Mom katanya mau sekalian honeymoon ya?" tanya El menjahili Reina

"Eh kaga ada ya begituan" kesal Reina menatap nyalang orang tuanya

"Udah jangan ribut sekarang makan dan kamu Reina tenang aja Daddy dan Mommy engga honeymoon paling cuma berusaha buatin kamu adik" ledek Daddy

"Ahhhh Daddy jangan gitu ya" kesal Reina

"Hust udah makan kalian ini lagi Daddy malah nambahin segala" ucap Mommy menengahi mereka

"Huhhhhhh Daddy" ucap El mengompori

"Hey kamu juga duluan ya" kesal Daddy pada El yang hanya di jawab cekikikan

Mereka pun melanjutkan sarapannya di selingi dengan obrolan ringan yang membuat keluarga itu semakin hangat

"Dad Mom kita pamit berangkat dulu ya Raka sama Satria udah nunggu di sana" ucap El lalu menyalimi Mommy dan Daddy mereka dengan bergantian begitu pula Reina

Saat ini El menggunakan motor Klx nya dengan Reina yang memeluk pinggangnya namun mereka berdua harus terjebak macet yang membuat waktu mereka terbuang sia-sia

Sekitar 30 menit mereka berdua sampai untung saja kegiatan belum di laksanakan membuat mereka terbebas dari hukuman dengan bantuan El, Reina turun dari motornya

"Plak" suara nyaring berasal dari punggung El yang di pukul Reina

"Kalo punya motor jangan ketinggian jadi susah kan turunnya" kesal Reina

"Maaf kanjeng ratu" jawab El membuat Raka dan Satria yang berada di sana tertawa keras di buatnya

"Udah ayo kesana malah pada nongkrong di sini" ucap Reina tanpa dosa membuat yang lain hanya mengelus dada

Erlangga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang